Pengaruh Iklim Keamanan pada Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi di Lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA)

- Editor

Rabu, 14 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ditulis Nur Asiyah, S.Pd.

Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Prodi Bahasa Indonesia, Universitas Islam Malang

 

Iklim keamanan yang berlaku di lingkungan sekolah dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap prestasi akademik siswa. Apalagi terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi di tingkat menengah atas, di mana kebutuhan dan gaya belajar siswa berbeda.

Iklim keamanan yang positif menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan akademik siswa, sedangkan iklim keamanan yang negatif dapat menghambat proses pembelajaran dan keberhasilan akademik.

Pentingnya iklim keamanan yang positif di SMA menjadi lebih penting lagi jika dikaitkan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru berusaha menyesuaikan dengan kebutuhan individu setiap siswa dan memberikan instruksi yang disesuaikan dengan kemampuan, minat, dan gaya belajar mereka. Namun, tanpa  iklim keamanan yang sesuai, siswa mungkin tidak merasa terlibat secara aktif dalam pembelajaran seperti mengungkapkan pendapatnya atau mencoba mengambil risiko.

Iklim keamanan yang positif menciptakan lingkungan di mana siswa merasa didukung dan dihargai oleh guru dan teman sekelas. Siswa merasa aman untuk berbagi ide dan bertanya tanpa takut diremehkan. Hal tersebut akan mendorong partisipasi aktif dan kolaboratif dalam pembelajaran. Ketika siswa merasa diterima dan didukung, mereka lebih memungkinkan untuk mengembangkan rasa percaya diri, mengambil risiko intelektual, bahkan berusaha mencapai potensi penuh mereka.

Di sisi lain, iklim keamanan yang negatif seperti intimidasi, pelecehan atau bahkan ketidakpedulian sekolah terhadap masalah keamanan, dapat menghambat keberhasilan siswa. Ketika siswa merasa terancam atau tidak aman, fokus dan energi mereka beralih dari belajar ke menjaga keselamatan mereka sendiri. Mereka mungkin akan mengalami stres, kecemasan atau depresi yang itu dapat mengganggu kemampuan mereka untuk belajar dan berkonsentrasi. Akibatnya, keberhasilan akademik mereka pun turut berkurang.

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menciptakan iklim keamanan yang positif di SMA. Pertama, sekolah harus menerapkan kebijakan dan prosedur terkait keselamatan yang ketat dan mengambil tindakan tegas terhadap peraturan yang sengaja dilanggar seperti kebijakan anti-intimidasi, pelatihan persetujuan, dan pendekatan yang kuat untuk penyelesaian konflik.

Kedua, sekolah harus mendorong komunikasi yang terbuka dan berlangsung secara rahasia baik antara guru, siswa, maupun orang tua. Dengan cara ini, masalah keamanan informasi dapat diidentifikasi dan diatasi dengan cepat.

Selain itu,  pembelajaran berdiferensiasi harus dipertimbangkan secara serius. Guru harus mengenal siswanya dengan baik, memahami kebutuhan individu mereka, dan menerapkan strategi pengajaran yang tepat. Ini mungkin termasuk menggunakan metode pengajaran yang berbeda, menugaskan proyek yang berbeda, atau menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran yang dipersonalisasi.

Pada akhirnya, iklim keamanan yang positif di Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang berbeda. Dalam lingkungan yang aman dan inklusif, siswa dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk mencapai potensi akademik mereka. Oleh karena itu, penting bagi sekolah dan guru untuk memprioritaskan penciptaan iklim keamanan yang positif sebagai bagian integral dari pendidikan yang berfokus pada keragaman dan pemberdayaan siswa.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

 

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 1,810 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis