Pembelajaran Luar Biasa di Tengah Pandemi Covid-19

- Editor

Senin, 1 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Drs. Bustamin

Guru SMA Negeri 2 Pinrang

 

 

Pandemi Covid-19 di negara kita mulai terjadi pada bulan Maret 2020.  Dengan kondisi seperti itu, semua kegiatan belajar mengajar berpindah dari sekolah ke rumah. Semua aktivitas guru dan siswa dilaksanakan di rumah dan populer disebut dengan istilah  “Work from Home“. Ini adalah hal yang tidak biasa karena guru dan siswa memiliki aktivitas baru dalam proses belajar dan mengajar.

Awalnya, guru dan siswa menemukan berbagai macam kendala dalam mengikuti pembelajaran dari rumah atau pembelajaran daring (online). Secara pribadi, saya sendiri menemukan banyak kendala dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa. Pasalnya, di momen awal-awal tersebut, aplikasi pembelajaran online seperti Zoom, Google Classroom, Google Meet, sama sekali belum saya tahu dalam pemakaiannya.

Sebuah keberuntungan bagi saya dengan adanya diklat online yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan berbagai lembaga pendidikan lainnya yang mengadakan diklat online yang kemudian mengajari saya cara penggunaan berbagai platform pembelajaran. 

Aplikasi Zoom yang pada awalnya asing bagi saya, tapi setelah mengikuti diklat online, saya dapat menggunakannya sebagai media pembelajaran yang sangat menarik.  Karena dengan aplikasi tersebut pembelajaran dapat dilakukan secara virtual. Guru dan siswa dapat bertatap muka langsung dalam proses pembelajaran. 

Google Classroom yang paling sering digunakan oleh guru lain dalam pembelajaran di tengah pandemi,  juga dapat saya manfaatkan dalam proses pembelajaran. Menariknya, dengan menggunakan aplikasi itu saya dapat merancang pembelajaran mulai dari penyampaian materi ajar sampai pada melihat skor siswa hanya dengan satu platform. 

Dari sini saya dapat mengambil hikmah bahwa ternyata pandemi Covid-19 ini bukan hanya sebagai musibah. Tapi di balik itu, saya dapat mengetahui dan menggunakan berbagai macam platform dalam menyajikan materi ajar.

Kerena proses pembelajaran di masa pandemi dilakukan secara online, maka hal terpenting adalah guru dan siswa harus memiliki perangkat laptop atau smartphone agar mengikuti kegiatan secara daring. Kedua,  guru dan siswa harus memiliki kuota internet yang cukup karena apabila tidak cukup maka akan terjadi kendala dalam menyajikan materi ajar dan menerima materi ajar. 

Namun pelaksanaan proses pembelajaran jarak jauh ini memang tidak semudah yang saya bayangkan. Banyak sekali hambatan yang terjadi pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, seperti siswa tidak aktif, jaringan internet lambat, dan berbagai kendala lainnya. 

Siswa di sekolah kami berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Sebagian siswa tinggal di daerah pinggiran sehingga jangankan punya kuota internet, smartphone saja mereka tak punya.

Dalam kondisi seperti itulah, guru sebagai pendidik harus dapat menempatkan dirinya sebijaksana mungkin dalam menghadapi masalah. Bak buah simalakama, di satu sisi seorang guru harus menyajikan materi ajarnya namun di sisi lain harus bijak menyikapi siswa terutama yang tinggal di daerah pinggiran dan pelosok. 

Untungnya kebijakan Kementerian Pendidikan selama pandemi ini tidak menitikberatkan pada ketuntasan materi akan tetapi lebih menekankan bagaimana siswa dapat belajar dari rumah. Selain itu, terkait dengan kuota internet bagi guru dan siswa, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan juga sempat memberikan kuota internet bagi guru dan siswa  sehingga pembelajaran online tidak memberatkan bagi orang tua siswa. Namun seiring dengan semakin tingginya kasus Covid-19, pemberian kuota internet tidak lagi diberikan ini dikarenakan pemerintah fokus pada penanganan Covid-19. Dan bantuan sosial (bansos) tampaknya dialihkan kepada pihak yang terdampak pandemi secara langsung. 

Pandemi Covid-19 memang banyak memakan korban jiwa mulai dari kalangan umum hingga tenaga kesehatan baik itu dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya. Pandemi juga mengubah pola belajar pada siswa. Dan  yang sangat menyedihkan buat kami di SMA Negeri 2 Pinrang adalah ketika pengawas sekolah kami juga wafat karena Covid-19 tersebut.  

Kita semua tentu berharap agar pandemi ini lekas usai agar tidak ada korban jiwa lagi dan pembelajaran dapat dilakukan dengan normal seperti sedia kala. 

Dapatkan info terbaru dan ikuti seminar atau diklat untuk guru secara gratis yang dapat menunjang profesionalitas serta kompetensi dengan cara menjadi anggota e-Guru.id. Klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Penerapan Teknologi Satelit sebagai Upaya Pencegahan Dampak Abrasi Pantai
Mengenal Affordability Energy, Serta Kaitannya dengan Kron’s Loss Equation dan Transmission Line Losses
Tantangan Mencapai Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 di Wilayah Jawa, Madura, dan Bali
Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Juni 2024 - 19:50 WIB

Penerapan Teknologi Satelit sebagai Upaya Pencegahan Dampak Abrasi Pantai

Jumat, 21 Juni 2024 - 13:28 WIB

Mengenal Affordability Energy, Serta Kaitannya dengan Kron’s Loss Equation dan Transmission Line Losses

Sabtu, 15 Juni 2024 - 13:59 WIB

Tantangan Mencapai Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 di Wilayah Jawa, Madura, dan Bali

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Berita Terbaru