Paradigma Baru Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

- Editor

Senin, 13 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zuana Turrosyidah S.Pd.I/Guru di SDN 1 Mojoagung

Zuana Turrosyidah S.Pd.I/Guru di SDN 1 Mojoagung

Oleh Zuana Turrosyidah S.Pd.I

Guru di SDN 1 Mojoagung

 

 

Pada masa lampau bahkan sekarang, masih banyak masyarakat kita ataupun mungkin kita sendiri, lebih fokus mendorong kepada anak sekolah untuk mendapatkan rapor yang baik atau ijazah tanpa memikirkan kualitas. Bahkan banyak sekolah lebih mengedepankan kepada angka-angka atau nilai yang tertulis di atas kertas dan hanya terdorong untuk menuntaskan materi kurikulum sehingga mutu sekolah jadi terabaikan. Sehingga kita harus segera memikirkan cara meningkatkan sumber daya manusia agar tujuan pendidikan nasional tercapai.

Perhatian pemerintah kepada dunia pendidikan sekarang sebenarnya sudah sangat besar. Terbukti dengan pemberian anggaran 20 persen untuk pendidikan dari total APBN yang ada. Pemerintah juga memberikan tunjangan kepada guru sertifikasi. Semua itu bertujuan untuk peningkatan sumber daya komponen pendidikan dengan harapan mampu mencetak generasi emas untuk masa yang akan datang. 

Pendidikan dipandang sebagai ujung tombak dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang andal. Karena pendidikan diyakini dapat mendorong memaksimalkan potensi siswa sebagai calon sumber daya manusia masa depan yang dapat bersikap kritis, logis, dan inovatif dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap permasalahan.

Sayangnya, dalam proses pembelajaran masih sering timbul paradigma lama yang menganggap peserta didik seperti gelas kosong yang dapat diisi air oleh guru tanpa memandang bahwa peserta didik juga mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik cuma duduk, dengar, diam, dengkur.

Permasalahan pada dunia pendidikan kita yang utama adalah kurangnya implementasi metode pembelajaran inovatif yang diterapkan. Banyak pengajar yang masih memakai paradigma lama yang beranggapan bahwa pembelajaran itu berpusat pada sosok guru. Sehingga tentu saja peserta didik kurang aktif, kurang kreatif, dan tidak kritis dalam memahami materi. Ujungnya, mereka tidak mampu mengaplikasi pengetahuan yang didapatkan di sekolah dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga masalah ini menuntut solusi, yaitu agar mengubah sistem mengajar yang masih berpusat dan didominasi oleh guru menjadi berpusat pada siswa. Salah satu metode yang cocok adalah menggunakan pendekatan problem-based learning dengan tujuan agar peserta didik lebih kreatif dan kritis dalam memahami materi dan dapat mengaplikasikan ilmu dari sekolah dalam kehidupan sehari-hari. 

Cara ini telah penulis terapkan di SDN 1 Mojoagung, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Pasalnya, meski peserta didik sudah mendapatkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah, namun di lapangan setelah berhadapan dengan problematika dalam kehidupan nyata di masyarakat, mereka tidak mampu memecahkan masalah tersebut. Bahkan mengaplikasikannya juga tidak mampu.

Metode pembelajaran problem based learning adalah proses pembelajaran untuk menemukan solusi dilandasi masalah kehidupan sehari-hari agar pembelajaran lebih menarik dan bermakna (Huda, Mulyono, & Rosyida, 2019).

Pembelajaran dengan cara ini memiliki tahap-tahap di antaranya adalah mengorientasikan peserta didik kepada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan secara individu atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisis. Kemudian yang terakhir adalah mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Setelah diterapkan pembelajaran problem based learning di SDN 1 Mojoagung ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar secara efektif dan kreatif di mana peserta didik dapat membangun sendiri pengetahuannya, menemukan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui proses bertanya, mencari, kerja kelompok, belajar dari model yang sebenarnya. 

Selanjutnya peserta didik bisa merefleksikan antara konsep dengan kenyataan. Sehingga peningkatan hasil belajar yang didapat bukan sekadar hasil menghafal materi belaka tetapi lebih pada kegiatan nyata (pemecahan kasus-kasus) yang dikerjakan peserta didik pada saat melakukan proses pembelajaran (diskusi kelompok dan diskusi kelas). Pada akhirnya materi Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di sekolah bisa diaplikasikan dalam kehidupan baik di keluarga atau di masyarakat. 

Pendidikan Agama Islam sendiri mempunyai peranan penting. Sebab, pendidikan agama Islam memfokuskan kepada pendidikan pribadi yang cerdas, berakhlak, dan mempunyai karakter. Dan untuk mengajarkan masalah yang penting tersebut perlu ditentukan metode yang tepat yakni pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik.

Sehingga dengan demikian akan tercipta suasana kelas yang menyenangkan yang secara otomatis akan meningkatkan prestasi siswa, yang bukan hanya dari sisi akademik saja namun juga kecakapan pada tataran dalam menghadapi kehidupan sosial yang nyata. (*)

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 131 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis