Pandemi memberikan pengaruh besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Menurut Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd., selaku Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, selain siswa dan orang tua, guru juga sangat terdampak pandemi. Ada sebanyak 51 juta siswa dan hampir 3 juta guru yang terdampak pandemi ini.
Dalam situasi luar biasa ini, guru tetap dituntut melaksanakan perannya di antaranya adalah memastikan tercapainya tujuan pendidikan dan pemenuhan target akademik dan non akademik, mempersiapkan materi dan hasil evaluasi pembelajaran. Guru juga memiliki tanggung jawab dalam memastikan keselamatan peserta didik secara fisik dan psikis. Memberikan penguatan aktif dan memberikan pemahaman kepada siswa guna mentaati semua protokol kesehatan juga tugas guru.
Sementara itu sekolah ditutup dan pembelajaran dialihkan menjadi jarak jauh. Guru, orang tua, dan murid harus beradaptasi dengan hal-hal baru yang sebelumnya belum terpikirkan. Semua harus menyiapkan segala keperluan untuk proses pembelajaran jarak jauh. Terlebih guru, harus memutar otak agar proses pembelajaran jarak jauh bisa berjalan efektif.
Diskusi dengan rekan sejawat, mencoba-coba berbagai plafon yang memungkinkan bisa melakukan pembelajaran jarak jauh sudah dilakukan. Walaupun merasa masih canggung dengan IT dan internet, guru tetap berusaha belajar.
Untungnya beberapa lembaga pelatihan bermunculan, menawarkan pelatihan-pelatihan yang menunjang untuk pembelajaran. Para guru bisa ikut berbagai pelatihan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Perlahan-lahan para guru pun terbiasa dengan IT dan internet.
Pelatihan sangat bermanfaat bagi guru di antaranya cara membuat video pembelajaran dan diunggah ke Youtube. Pelatihan membuat game-game interaktif juga bisa diterapkan untuk menghilangkan kejenuhan pada siswa.
Guru Era Baru
Di abad 21 ini memang menuntut guru harus lebih berinteraksi dengan IT atau internet. Ruang-ruang pembelajaran diharapkan selalu terkoneksi dengan internet. Buku-buku pembelajaran diupayakan menggunakan digital. Pembelajaran tidak lagi tersekat-sekat dengan ruang kelas, tapi belajar bisa di mana saja.
Terkadang guru kesulitan untuk meng-upgrade kemampuannya pada saat pembelajaran normal atau biasa di ruang kelas karena waktu mengajar yang padat dari pagi sampai sore, dengan tugas yang menumpuk setiap harinya.
Dengan adanya pandemi ini, guru mengajar dari rumah dan segala aktivitas dilakukan dari rumah secara online. Situasi ini dapat dimanfaatkan untuk meng-upgrade kemampuannya, sehingga pada masa pandemi guru memiliki lebih banyak waktu untuk meningkatkan pengetahuan dalam penggunaan teknologi, punya kesempatan mengikuti berbagai pelatihan yang tidak perlu pergi dari rumah.
Setelah menguasai teknologi melalui pelatihan-pelatihan, guru dapat mengajar dengan sistem jarak jauh lebih baik. Selain itu, guru juga punya peluang menjadi Youtuber karena terbiasa dengan kamera layaknya seorang artis dan membuat video pembelajaran.
Ditulis oleh: Widi Ati Effendi, Guru di SD Darul Hikam Bandung