Pendidik dapat tetap melaksanakan pembelajaran berbasis projek di kegiatan mata pelajaran (intrakurikuler).
Pembelajaran berbasis projek di intrakurikuler bertujuan mencapai Capaian Pembelajaran (CP), sementara projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan mencapai kompetensi profil pelajar Pancasila.
Identifkasi awal kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar Pancasila didasarkan pada kemampuan satuan pendidikan dalam menerapkan pembelajaran berbasis projek (project based learning).
Pembelajaran berbasis projek adalah pendekatan kelas yang dinamis di mana peserta didik secara aktif mengeksplorasi masalah dan tantangan dunia nyata untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam (Edutopia).
Pembelajaran berbasis projek bukan hanya kegiatan kegiatan membuat produk atau karya, namun kegiatan yang mendasarkan seluruh rangkaian aktivitasnya pada sebuah persoalan yang kontekstual.
Oleh karenanya, pembelajaran berbasis projek biasanya mencakup beragam aktivitas yang tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek.
Selanjutnya yakni tema yang digunakan P5 dalam kurikulum merdeka.
Tema P5 dalam Kurikulum Merdeka
Kemendikbudristek menentukan tema untuk setiap projek profil yang diimplementasikan di satuan pendidikan.
Dimulai pada tahun ajaran 2021/2022, terdapat empat tema untuk jenjang PAUD dan delapan tema untuk SD – SMK dan sederajat yang dikembangkan berdasarkan isu prioritas dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035, Suistenable Development Goals, dan dokumen lain yang relevan.
Tema Utama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila oleh Satuan PAUD
- Aku Sayang Bumi “Gaya Hidup Berkelanjutan”, contoh kontekstualisasi tema: eksplorasi penyebab banjir di sekitar, membuat dan menghias tempat samp[ah dari barang bekas, dan membuat karya seni dari bahan alam.
- Aku Cinta Indonesia “Kearifan Lokal”, contoh kontekstualisasi tema: eksplorasi budaya nuasantara dengan kunjungan ke museum budaya setempat.
- Kita Semua Bersaudara “Bhinneka Tunggal Ika”, contoh kontekstualisasi tema: membuat “minggu bertukar bekal” di mana peserta didik membawa bekal, menceritakan dan menghargai makanan yang biasa dimakan di rumah masing-masing.
- Imajinasi dan Kreativitasku “Rekayasa dan Teknologi”, contoh kontektualisasi tema: eksplorasi cara membuat kendaraan bersayap lalu bermain perang dengan terbang dengan kendaraan tersebut.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya