Orientasi Strategi – Kementrian Pendidkan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Kemdikbudristek telah menerbitkan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka tersebut kemudian akan di Implementasikan pada semua jenjang Pendidikan di seluruh Indonesia. Dalam implementasi tersebut tentu membutuhkan orientasi strategi dalam implementasi tersebut.
Kurikulum merdeka di rilis oleh kemdibudristek sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan Pendidikan akbibat pandemic covid 19. Hal tersebut diakbibatkan banyaknya kendala selam pandemic covid 19 yang menyebabkan Pendidikan sedikit terganggu.
Kurikulum merdeka ini mengusung suatu Pendidikan dengan melakukan kebebasan belajar peserta didik. Pendidikan dalam kurikulum merdeka ini akan berfokus pada peserta didik atau yang sering disebut dengan student center.
Dengan diterapkan kurikulum merdeka ini pembelajaran akan lebih berfokus pada minat dan juga bakat peserta didik. Selain itu, guru akan berperan sebagai fasilitator yang memberikan fasilitas pembelajaran.
Kurikulum ini berikutnya akan dilakukan pengkajian ulang pada tahun 2024. Pengkajian tersebut berdasarkan evaluasi selama pemulihan pembelajaran. Selain itu kurikulum ini juga akan memberikan kepada satuan Pendidikan lain untuk memodifikasi atau bahkan membuat kurikulum sendiri.
Dengan demikian kurikulum ini dibuat lebih berfokus pada kebutuhan belajar peserta didik. Kurikulum ini juga bersifat bebas artinya dalam pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta didik itu sendiri.
Kurikulum tersebut akan di implementasikan pada semua jenjang Pendidikan di Indonesia. Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD juga menjadi fokus utama dalam implementasi kurikulum merdeka tersebut.
Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini tentu akan lebih memperhatikan bagaimana kebutuhan peserta didik mereka. Dengan demikian kemungkinan besar kurikulum pada jenjang PAUD akan dimodifikasi dengan kesesuaian peserta didik mereka.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya