Oleh Siti Komariyah
Guru di MIN 2 Ponorogo
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar kalian sebagai peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri kalian masing-masing; agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.
Natsir (1973:77) mengatakan pendidikan merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan maju mundurnya kehidupan masyarakat. Pernyataan tersebut merupakan indikasi akan urgensi pendidikan bagi kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan sentral dalam mendorong individu dan masyarakat untuk meningkatkan kualitasnya dalam segala aspek kehidupan.
Modal untuk meningkatkan semua itu, selain dengan kecerdasan intelektual tentu juga dengan kecerdasan spiritual-keagamaan. Inilah yang kemudian mendasari pentingnya pendidikan akhlakul karimah sebagai modal ketika kalian kelak terjun ke masyarakat.
Namun seiring kemajuan zaman, pendidikan sekolah yang dijalankan di Indonesia ternyata masih menyisakan banyak sekali permasalahan dan problematika, baik dilihat dari sudut pandang pendidikan secara umum maupun dilihat dari kaca mata pendidikan Islam yang secara hakiki bertujuan mendekatkan diri pada Allah SWT serta mengangkat harkat dan martabat manusia dari kebodohan.
Dengan kata lain, pendidikan telah bergeser ke arah yang tidak jelas. Hal ini juga dipicu oleh gampangnya informasi yang didapatkan dari internet. Ketidakjelasan arah yang dimaksud adalah ketika akhlak dan moralitas dipinggirkan dalam sistem berperilaku dan bersikap di tengah masyarakat. Pendidikan sekolah yang dijalankan telah menjadikan manusia kian terdidik intelektualitasnya, namun di sisi lain menjadikan manusia kehilangan fitrah asli pada sisi kemanusiaannya.
Hal ini terlihat dengan semakin maraknya kenakalan remaja, kekerasan, korupsi, dan sederet konflik multidimensional yang tergambarkan dalam dunia pendidikan, seperti adanya peserta didik yang tidak menghormati gurunya, perundungan yang terjadi sesama peserta didik di sekolah, tawuran antar sekolah, perilaku buruk seperti hubungan antara lawan jenis yang berlebihan (berpacaran), dan lain sebagainya.
Untuk menyikapi hal tersebut, kami sebagai guru merasa ikut bertanggung jawab untuk ikut andil memberikan motivasi dan dorongan kepada peserta didik tentang pentingnya pendidikan akhlak demi bekal kehidupan kalian di masa mendatang.
Wahai, anak didikku… Kalian harus pandai membawa diri pada pergaulan yang benar. Bergaulah dengan orang yang akan membawamu menjadi orang yang lebih baik, sebab perilaku buruk itu bisa menular.
Jika kalian bergaul dengan penjual minyak wangi, maka kalian akan mendapat bau harumnya. Begitu pula jika kalian bergaul dengan orang penjual kotoran, bisa menjadikanmu bau busuk.
Kalian akan mudah terbawa dalam pergaulan yang buruk itu apabila kalian belum memiliki bekal iman yang cukup. Maka, carilah teman yang dapat menunjukkan ke arah yang lebih baik, karena teman yang baik akan menjadikanmu insan yang lebih baik.
Dalam hal pergaulan dengan teman perempuan atau sebaliknya, hendaklah ingat pada batasan pergaulan sesuai agama yang kalian anut. Sebab apabila kalian sudah terjerumus pada pergaulan bebas, pasti akan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan yang pada akhirnya bisa menyebabkan rusaknya masa depan kalian.
Ingatlah wahai anakku, di tangan kalian masa depan bangsa bergantung. Jika suatu bangsa masih memiliki adab dan akhlak, maka bangsa tersebut akan tetap eksis. Sebaliknya, jika suatu bangsa sudah tidak lagi mengedepankan akhlak dalam kehidupan, tunggulah kehancuran yang akan menimpa.
Hendaknya kita semua senantiasa membiasakan diri untuk dekat dengan Sang Pencipta Alam, rajin beribadah, jangan sampai menduakan Sang Pencipta (syirik) karena perbuatan syirik adalah kezaliman yang nyata.
Jangan lupa berbakti kepada orang tua kalian. Janganlah kalian menyakiti hati mereka dengan berkata kasar apalagi membentaknya. Laksanakan perintahnya selama mengarah kepada kebenaran. Jika kalian selalu mengutamakan orang tua setelah melaksanakan perintah Allah, kalian pasti akan menjadi orang yang beruntung. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud