Nasihat Guru Inspiratif: Cara Menumbuhkan Kasih Sayang dalam Pertemanan di Sekolah

- Editor

Rabu, 1 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sunyiati, S.Pd, Guru SD Negeri 44 Bengkulu Tengah

Sunyiati, S.Pd, Guru SD Negeri 44 Bengkulu Tengah

Oleh Sunyiati, S.Pd . 

Guru SD Negeri 44 Bengkulu Tengah

 

 

Saya ingat waktu kelulusan Sekolah Dasar, sesudah cap tiga jari ijazah. Pada suatu hari, saya bersama dengan teman saya bernama Siti. Siti adalah teman akrab saya di Sekolah Dasar Negeri Putren II Plered, Bantul, Yogyakarta.

Berdua, kami daftar di Sekolah Menengah Pertama.  Dan kami berdua pun diterima menjadi siswa di SMP yang kami inginkan. Kebetulan rumah kami berdekatan sehingga bisa belajar bersama, main bersama, belajar kelompok dalam mengerjakan tugas sekolah. 

Saya dengan Siti sudah menjadi teman dekat dari kecil. Pernah bertengkar karena masalah sepele, tetapi tidak lama setelah itu kami saling bermaafan lalu berteman kembali seperti semula. Kami  membuat kesepakatan siapa yang mendahului keributan atau marah, maka akan  kena denda senilai satu ribu rupiah. Karena takut kena denda,  maka sejak itulah kami tidak pernah ribut atau marah-marah.  

Jika Siti yang bersalah saya mengingatkannya, begitu juga kalau saya yang salah maka Siti pun mengingatkan saya. Pada akhirnya minta maaf sambil berpelukan sembari mengungkapkan rasa kasih sayang terhadap teman. 

Saya ingat ketika duduk di kelas I pada jam pelajaran Kesenian dan disuruh guru menggambar bebas yang ada di lingkungan sekolah. Waktu itu Siti tidak punya pensil, akhirnya saya pinjamkan pensil saya pada Siti. Kami harus menggambar secara bergantian. Ketika waktu pelajaran sudah hampir habis, guru meminta agar gambar yang sudah dibuat dikumpulkan. 

Teman-teman yang lain pun segera mengumpulkan. Sedangkan kami berdua belum selesai.  Akhirnya saya lari keluar kelas menuju kantin sekolah yang tak begitu jauh, saya meminjam pisau untuk memotong pensil menjadi dua. Satu batang saya berikan kepada Siti dan satu bagian lainya saya pakai. 

Tidak lama setelah itu, karya gambar kami pun selesai dan dikumpulkan paling akhir. Gambar saya berada paling atas pada tumpukan.  Saya tidak percaya diri dan malu ketika gambar saya diperhatikan oleh guru sambil mengatakan, “Gambar ini paling lucu, menggambar orang dari depan tetapi kakinya ke kiri semua.” 

Saya pun disuruh maju ke depan untuk menceritakan apa yang ada pada gambar tersebut.  Saya berusaha cerita sebaik mungkin di depan kelas, tetapi yang terjadi justru semua siswa tertawa. Malu dan ingin menangis campur jadi satu. 

Selesai bercerita, saya disuruh duduk oleh guru. Begitu saya duduk, teman sekelas bersama guru serentak menyanyi, “Selamat ulang tahun kami ucapkan,  selamat panjang umur kami kan doakan, selamat sejahtera sehat sentosa, selamat panjang umur sehat selalu.” 

Saya dikasih beberapa bungkus hadiah, saya lantas menangis terharu karena bahagia. Ternyata  teman-teman semua dan guru saya sangat peduli dan punya kasih sayang yang benar-benar dapat saya rasakan.  

Kasih sayang adalah perasaan tulus yang lahir dari jiwa, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang. Sifat kasih sayang adalah termasuk akhlak yang mulia yang dicintai Allah SWT. Sebaliknya, Allah SWT sangat membenci akhlak yang rendah di antaranya adalah tidak adanya rasa belas kasih sayang. 

Kasih sayang adalah suatu kenikmatan yang dapat dirasakan oleh manusia di dunia. Dengan adanya rasa kasih sayang, terciptalah kepedulian, kedamaian, dan rasa empati kepada orang lain. Tidak hanya itu, kasih sayang juga bisa membantu untuk meringankan penderitaan yang dialami oleh manusia lainnya. Tanpa adanya rasa kasih sayang, mungkin manusia menjadi sangat individualistik, egois, tanpa memikirkan keadaan orang lain.

Agama Islam memiliki pandangan khusus tentang kasih sayang. Islam memahami bahwa manusia merupakan makhluk yang sempurna, dibekali dengan akal, nafsu, dan berbagai perasaan di dalam hati. Terkadang manusia lebih mengutamakan akal atau nafsunya untuk keperluannya sendiri dibandingkan menuruti perintah Allah SWT untuk menumbuhkan kasih sayang di antara manusia. 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam yang diriwayatkan oleh Turmudzi bersabda, “ Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya.“ Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa yang layak mendapatkan kasih sayang adalah manusia, bukan sesama saudara muslim saja. Mak kita harus menyayangi seluruh manusia yang ada di bumi ini.

Salah satu potensi yang ada pada diri manusia adalah rasa kasih dan rasa sayang. Kasih dan sayang sendiri merupakan di antara nama Allah dalam ‘Asmaul Husna’ yang kemudian disebut Rahman dan Rahim. Sehingga ketika manusia bisa mengaktualisasikan kasih dan sayang, pada hakikatnya ia sudah mengaktualisasikan diri kepada Tuhan. 

Potensi rasa itulah yang bisa mengekspresikan kasih dan sayang manusia. Seorang ayah atau ibu akan senantiasa mencurahkan kasih sayangnya kepada buah hati; seorang adik akan menunjukkan kasih sayang kepada kakak; seseorang dengan temannya dan sebagainya.

Secara alami tanpa adanya dorongan apapun, sejatinya kasih sayang akan tumbuh. Bahkan induk ayam pun akan melindungi anak-anaknya karena rasa sayang. 

Kasih sayang dalam diri manusia bersumber dari dalam hati atau sanubari. Terkadang hal mempunyai potensi naik dan turun. Oleh karena itu perlu adanya perawatan yang rutin dan baik untuk menjaga kualitas kasih sayang di dalam hati. 

Terdapat beberapa kiat untuk menumbuhkan kasih dan sayang, termasuk di antaranya untuk menumbuhkan kasih sayang dalam berteman.

Pertama, selalu melihat atau memberitakan sisi positif dari seseorang. Seorang saleh bernama Lukmanul Hakim pernah mengatakan kepada anaknya, “Ananda lupakanlah kebaikanmu kepada orang lain dan lupakanlah kejelekan orang lain kepadamu”.  

Ini berarti kita perlu senantiasa mengedepankan sikap berbaik dan berprasangka baik terhadap orang lain. Ketika kita selalu melihat sisi positif atau kebaikan pada orang lain, maka yang akan muncul dari diri kita adalah rasa kasih dan sayang. 

Kedua, memberikan senyum kegembiraan. Ekspresi wajah seseorang mengindikasikan isi hati orang. Saling memberikan senyuman ketika bertemu atau bersua akan mempererat kasih sayang terhadap sesama manusia. Respon positif berupa senyum kegembiraan akan dinilai lebih berharga daripada hanya sekadar materi semata. 

Rasulullah SAW pun menegaskan bahwa “Senyumanmu kepada saudaramu adalah termasuk shodaqoh.”

Ketiga, bersalaman atau berjabat tangan ketika bertemu. Secara psikologis bersalaman tangan dengan lawan bicara akan mempererat ikatan batin. Eratnya bersalaman akan memberikan kesan tersendiri. Berbeda dengan orang yang berjabat tangan, salaman dengan asal-asalan, tidak ada kontak mata, tidak dilandasi dengan hati yang tulus. 

Rasulullah SAW berpesan, “Ketika dua  orang bersalaman, maka dosa keduanya akan berguguran dari tangannya.”

Keempat, saling mengunjungi atau bersilaturahmi. Berkunjung antar sesama manusia akan mempengaruhi tingkat nilai kasih sayang. Semakin sering berkunjung atau silaturahmi akan semakin memupuk rasa kasih dan rasa sayang antar sesama. Doa yang diucapkan dari lisan kedua orang yang saling bersilaturahmi pun akan mudah terkabulkan. 

Rasulullah SAW memberikan motivasi terkait saling kunjung, “Jika ingin panjang umur dan banyak rezeki, maka berkunjunglah.”

Kelima, perhatian atau kepedulian. Perhatian atau kepedulian antar sesama manusia bisa membuktikan rasa kasih dan rasa sayang. Dari hal tersebut bisa menimbulkan sikap empati serta simpati. Perhatian serta kepedulian sekecil apapun yang diberikan adalah bentuk nyata ekspresi hati seseorang. 

Rasulullah SAW menuturkan, “Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslim yang lain, maka ia bukan dari golongan mereka.”

Keenam, menyampaikan ucapan selamat. Saling mengucapkan selamat kepada saudara atau dengan orang yang mendapatkan kebahagiaan, kesenangan, dan lain sebagainya, bisa menumbuhkan rasa kasih sayang. Sebab sejatinya, manusia memiliki kebutuhan terhadap penghargaan atau pengakuan. Maka, berikanlah ucapan selamat atau penghargaan sekecil apapun untuk menambah eratnya kasih sayang. 

Dan Allah SWT memerintah kita, ”Jika kamu diberi penghargaan (penghormatan), maka balaslah dengan yang lebih baik atau yang semisalnya.”

Ketujuh, mendoakan orang lain. Mendoakan orang lain tidak perlu sepengetahuan orang yang bersangkutan. Hakikatnya itulah makna ketulusan dan keikhlasan dalam berdoa. Seorang anak yang shaleh akan senantiasa mendoakan orang tuanya walaupun mereka sudah tiada. Semua itu  membuktikan rasa kasih sayang. Dan dua orang sahabat yang baik akan selalu mendoakan satu sama lain. 

Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik doa seseorang adalah mendoakan orang lain yang tidak mengetahui bahwa ia didoakan.”

Delapan, saling memberikan hadiah. Saling memberikan hadiah juga bisa menimbulkan rasa kasih dan rasa sayang, apalagi disertai momen-momen tertentu. Hakikat memberi hadiah bukan pada nilai materi yang diberikan, tetapi lebih pada rasa perhatian dan peduli. Ketika seorang ibu yang memberikan hadiah kepada anaknya karena prestasi, maka sebenarnya bukan materi semata yang ia berikan, lebih dari itu, ia memberikan rasa kasih dan sayangnya kepada anak tersebut. 

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menyebutkan, ”Saling memberi hadiahlah, niscaya kalian akan saling mencinta.” 

Kasih sayang  menjadi dasar tumbuh kembangnya manusia sejak dalam kandungan. Selain itu,  kasih sayang bisa menumbuhkan rasa empati. Manusia dengan sesamanya harus saling mengingatkan hal yang baik, memberikan nasihat, saling menengok atau menjenguk pada yang sakit, saling mendoakan.  Ini semua juga bisa menumbuhkan rasa kasih sayang dalam bersaudara atau dalam berteman. (*)

* Serial “Nasihat Guru” ini adalah konten eksklusif di NaikPangkat.com yang ditulis oleh para pendidik dari berbagai penjuru di Indonesia. Konten ini nantinya juga akan dipublikasi dalam format buku. 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud

Berita Terkait

Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza
Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat
Mengesankan, Guru Asal Wonogiri Fasih Bahasa Inggris hingga Viral Karena Konten Uniknya
Kisah Kepala Sekolah Muda Asal Semarang Memik Nor Fadilah: Tumbuhkan Kepemimpinan Melalui Kedekatan dengan Siswa
Perjuangan Ana Rahmawati, Guru Asal Pati yang Mengajar Penuh Dedikasi Sembari Menanti Keputusan Penempatan ASN
Merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan Sederhana
Supar: Anak Perbatasan yang Sukses Wujudkan Impian Jadi Guru
Perjalanan Umroh yang Penuh Magis 
Berita ini 220 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 13 Maret 2024 - 11:34 WIB

Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza

Minggu, 20 Agustus 2023 - 21:20 WIB

Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat

Minggu, 2 Juli 2023 - 22:08 WIB

Mengesankan, Guru Asal Wonogiri Fasih Bahasa Inggris hingga Viral Karena Konten Uniknya

Selasa, 6 Juni 2023 - 19:26 WIB

Kisah Kepala Sekolah Muda Asal Semarang Memik Nor Fadilah: Tumbuhkan Kepemimpinan Melalui Kedekatan dengan Siswa

Senin, 5 Juni 2023 - 19:30 WIB

Perjuangan Ana Rahmawati, Guru Asal Pati yang Mengajar Penuh Dedikasi Sembari Menanti Keputusan Penempatan ASN

Sabtu, 22 April 2023 - 18:53 WIB

Merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan Sederhana

Jumat, 21 April 2023 - 14:05 WIB

Supar: Anak Perbatasan yang Sukses Wujudkan Impian Jadi Guru

Jumat, 21 April 2023 - 13:40 WIB

Perjalanan Umroh yang Penuh Magis 

Berita Terbaru