Oleh Kustiani, S.Pd., M.M.
Guru di MAN I Malang
Kepercayaan diri tidak selalu dimiliki oleh semua orang. Sementara itu ada sebuah perkataan populer yang menyatakan bahwa kepercayaan diri itu penting karena kesuksesan hidup sedikit banyak ditentukan sebesar apa kepercayaan diri kita. Ketika kita berdiri dengan percaya diri, maka rasa hormat dari orang lain akan datang dengan sendirinya.
Orang yang percaya diri mampu mendorong dirinya sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Namun rasa percaya diri ini tidak datang sendiri sejak saat lahir, tetapi terbentuk oleh pengalaman-pengalaman yang dijalani selama masa hidup.
Rasa percaya diri ini masih menjadi salah satu masalah dalam diri siswa. Hal ini bisa dilihat dari kenyataan yang terjadi, terutama di lingkungan madrasah di mana sebagian besar siswa mengaku tidak percaya diri ketika harus bicara di depan orang banyak.
Adapun faktor-faktor yang bisa memunculkan rasa tidak percaya diri antara lain keadaan fisik, tingkat pendidikan, kualitas hubungan dalam keluarga, interaksi sosial, dan jenis kelamin. Interaksi sosial merupakan salah satu hal penting yang ikut menentukan kepercayaan diri seseorang. Interaksi sosial itu sendiri bisa diartikan sebagai sebuah komunikasi yang dilakukan dengan orang lain.
Jika seseorang kurang berinteraksi dengan orang lain, maka akan timbul rasa minder, takut menunjukkan dirinya di lingkungan sosialnya. Bahkan untuk berkomunikasi dengan sesama teman saja merasa canggung, khawatir diberi penilaian yang negatif.
Oleh karena itu, bagaimana agar siswa dapat mulai mempunyai rasa percaya diri untuk berbicara di hadapan orang banyak, merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Hal ini membutuhkan waktu dan kesabaran agar masing-masing individu benar-benar mempersiapkan diri untuk tampil di depan orang lain.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan agar siswa berani tampil di hadapan orang banyak. Salah satunya dengan cara memberikan kesempatan kepada masing-masing individu untuk bercerita apa saja di depan teman-temannya. Dengan demikian diharapkan setiap individu mempunyai motivasi untuk menampilkan cerita yang terbaik agar tidak malu jika dinilai temannya.
Guru bisa memberikan rambu-rambu yang harus dilakukan agar mereka tidak hanya asal cerita di depan kelas, tapi juga perlu memperhatikan beberapa hal antara lain cerita yang bisa disampaikan berupa pengalaman sehari-hari agar mudah untuk menyampaikannya. Bisa juga berupa cerita hasil karangan sendiri, selain itu siswa bisa menggunakan media agar lebih menarik.
Harapannya, dengan siswa mempersiapkan dulu apa yang akan diceritakan di depan kelas maka mereka akan lebih siap untuk tampil di hadapan teman-temannya sehingga tidak menimbulkan rasa minder atau takut untuk bercerita dan bisa bercerita dengan lancar.
Dengan demikian, siswa berani tampil di depan kelas dengan kesadaran sendiri tanpa dipaksa untuk maju ke depan karena merasa sudah siap dengan apa yang akan disampaikan. Di samping itu, merupakan kebanggaan tersendiri apabila siswa bisa menceritakan pengalamannya dengan lancar apalagi jika hal ini ditunjang dengan media yang tentunya sudah dipersiapkan terlebih dahulu untuk menunjang penampilannya.
Setelah terjadi interaksi sosial seperti di atas maka perlu diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terutama kepada siswa yang selama ini menunjukkan sikap kurang percaya diri di hadapan teman-temannya. Dengan cara seperti ini diharapkan akan muncul rasa percaya diri walaupun hal ini juga tidak bisa instan, tapi butuh waktu yang tidak sebentar.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.