Meningkatkan Disiplin Anak dengan Pemberian Hadiah dan Hukuman

- Editor

Selasa, 31 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mendewasakan anak. Selain itu, pendidikan bertujuan untuk membentuk  kepribadian agar anak menjadi pribadi yang lebih baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan disiplin.

Disiplin berasal dari kata ‘disciple’ yang berarti orang yang belajar atau orang yang secara sukarela mengikuti pemimpinnya, dalam hal ini adalah orang tua dan guru. Adapun secara luas, disiplin dapat diartikan sebagai pengaruh yang dirancang untuk membantu anak agar mampu menghadapi tuntutan lingkungan. Menurut Emile Durkheim tujuan disiplin antara lain untuk mengembangkan suatu keteraturan dalam tindakan manusia.  

Dalam pembelajaran daring saat ini, pendidikan disiplin pada anak relatif lebih sulit dilakukan. Sebab, akibat wabah virus Covid-19 pelaksanaan pembelajaran langsung secara tatap muka menjadi sulit dilaksanakan, terlebih pada daerah berzona merah. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, siswa lebih banyak berkegiatan di rumah dalam pengawasan dan bimbingan orang tuanya masing-masing. Jika orang tuanya sibuk bekerja, tentu tidak punya banyak waktu untuk membimbing anaknya.  Sehingga hal tersebut dapat memunculkan banyak masalah terkait pendidikan kedisiplinan ini.  

Untuk itu diperlukan upaya pendisiplinan anak sehingga anak mampu mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan baik. Dengan kedisiplinan yang konsisten anak akan mampu menghadapi berbagai macam kegiatan daring dan mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan hasil yang baik sesuai harapan siswa, orang tua, dan guru. Adapun macam–macam disiplin yang diperlukan oleh anak antara lain disiplin waktu, disiplin belajar, disiplin ibadah, disiplin dalam bersikap, dan disiplin dalam menaati peraturan.

Mengapa orang tua dan guru wajib menegakkan disiplin pada anak? Tentu saja tujuannya agar anak mampu konsisten dalam belajar, mampu mengerti betapa berharganya waktu, belajar jujur pada diri sendiri, menumbuhkan ketertiban, belajar mempersiapkan diri dengan baik, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan dapat memulai gaya hidup sehat.

Dalam membentuk kedisiplinan anak tidak mudah seperti membalik telapak tangan. Pendidikan disiplin perlu melalui pembiasaan dan harus dijalankan dengan konsisten.

Jika kita cermati bersama, tindakan ketidakdisiplinan pada anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu motivasi dalam diri anak yang rendah dan manajemen waktu yang kurang baik. Adapun faktor dari luar anak adalah faktor keluarga, faktor guru, dan faktor lingkungan—misalnya pengaruh dari teman sebaya. Tentu saja perilaku tidak disiplin ini perlu mendapatkan respon dari orang tua dan guru agar tidak terlanjur parah dan menyebabkan perilaku anak menuju hal yang negatif serta tidak diinginkan oleh orang tua dan guru.

Ketika menerapkan disiplin pada anak, orang tua atau guru dapat menggunakan metode pemberian hukuman (punishment). Hukuman sebagai alat pendidikan, menurut Ny. Roestiyah N.K adalah suatu perbuatan yang tidak menyenangkan dari orang yang lebih tinggi kedudukannya untuk pelanggaran dan kejahatan yang bermaksud untuk memperbaiki kesalahan anak dan bukan untuk mendendam.

Namun, hukuman yang diberikan pada anak harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Hukuman pada anak sebaiknya mengandung pendidikan dan bukan hukuman fisik atau mental yang menyakitkan. Hukuman tersebut harus bertujuan memberikan motivasi, bukan mencederai fisik atau mental anak. Dan, hukuman sebaiknya diberikan secara spontan saat anak sedang melakukan pelanggaran.

Ketika anak selesai mendapatkan hukuman akibat tidak disiplin dan sudah melakukan perubahan sikap, perlu pemberian hadiah (reward). Pemberian hadian dapat digunakan sebagai alat pendidikan jika anak melakukan perbuatan yang baik atau berprestasi.

Menurut Djamarah, pemberian hadiah adalah pemberian penghargaan atau kenang-kenangan. Bentuknya bisa apa saja, tergantung keinginan si pemberi dan disesuaikan dengan prestasi anak.

Banyak orang dewasa menganggap hadiah itu ‘sogokan’ sehingga tidak perlu dilakukan. Padahal sama dengan hukuman, hadiah merupakan sesuatu yang penting dalam mendidik anak agar dapat membentuk sikap atau perilaku yang baik pada anak.

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hukuman dan pemberian hadiah merupakan alat pendidikan yang berguna untuk mendorong anak melakukan perbuatan yang lebih baik. Perlu menjadi catatan bahwa hukuman pada anak tidak boleh mencederai fisik dan mental anak. Pemberian hadiah pun tidak harus bersifat materi; bisa dengan pujian, elusan, dan acungan jempol.

Ditulis oleh Tumiati, S.Pd.SD (Guru SDN Glagah, Yogyakarta)

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 3,970 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis