Mengenal Kurikulum Paradigma Baru 2022

- Editor

Jumat, 25 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kurikulum Paradigma Baru – Kemendikbud Ristek resmi mengeluarkan Kurikulum Merdeka sebagai upaya untuk mengatasi krisis pembelajaran (learning loss). Sebelumnya Kurikulum Merdeka dikenal dengan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum Paradigma Baru yang ditawarkan sebagai opsi untuk pemulihan pembelajaran akibat pandemi.

Kurikulum prototipe adalah kelanjutan dari kebijakan pembelajaran respon dari pandemi Covid-19. Kurikulum ini merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi dalam upaya untuk mendukung pemulihan krisis pembelajaran.

Salah satu caranya yaitu menggunakan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) guna mendukung pengembangan karakter siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Kurikulum baru dinilai lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial saja dan tidak terlalu padat materi.

Tujuannya yakni agar guru mempunyai waktu untuk mengembangkan karakter dan juga kompetensi yang dimiliki.

Kehadiran Kurikulum Paradigma Baru 2022 dengan penerapan bertahap melalui program sekolah penggerak adalah upaya tranformasi dalam bidang pendidikan yang sudah mempertimbangkan prinsip dan landasan pengembangan kurikulum.

Kurikulum Paradigma Baru ini sebagai penyempurnaan dari KTSP 2013 akan diberlakukan secara terbatas dan bertahap melalui program sekolah penggerak. Sehingga pada akhirnya akan diterapkan di setiap satuan jenjang pendidikan di Indonesia.

Meskipun begitu, wewenang penerapan kurikulum baru diberikan kepada masing-masing satuan pendidikan.

Dalam hal ini, sekolah tidak dipaksa untuk menerapkan kurikulum baru ini. Implementasi kurikulum terbaru ini tidak wajib diterapkan. Sekolah dapat memilih menggunakan kurikulum baru atau masih ingin memakai kurikulum yang sekarang.

Kurikulum prototipe merupakan bagian dari proses pembelajaran yang berarti melanjutkan arah dari pengembangan kurikulum sebelumnya yang dirancang sesuai dengan kebutuhan sekolah dan siswa.

Hal tersebut akan memberi lebih banyak waktu bagi guru untuk menerapkan pembelajaran yang mendalam, misalnya diskusi, kerja kelompok, dan pembelajaran berbasis masalah atau proyek yang lintas mata pelajaran.

Pembelajaran inovatif dan mendalam seperti inilah yang dinilai penting untuk diperlukan dalam upaya mengembangkan daya pikir dan karakter siswa.

Hal baru dalam Kurikulum Paradigma Baru 2022

Sebelum diterapkan di setiap jenjang pendidikan, kenali terlebih dahulu 7 (tujuh) hal yang baru dalam Kurikulum Paradigma Baru, yaitu:

1. Struktur Kurikulum

Profil Pelajar Pancasila (PPP) dijadikan acuan dalam pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian, atau struktur kurikulum, Capaian Pembelajaran (CP), prinsip pembelajaran, dan asesmen pembelajaran.

Struktur Kurikulum Paradigma Baru yakni terdiri dari pembelajaran tatap muka bersama guru dan kegiatan proyek.

Setiap sekolah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan program kerja tambahan yang dapat mengembangkan kompetensi siswa. Program tersebut bisa disesuaikan dengan visi misi dan sumber daya yang ada di sekolah tersebut.

2. Istilah Baru

Terdapat istilah baru dalam kurikulum terbaru ini, yaitu Capaian Pembelajaran (CP). CP adalah rangkaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan, sehingga kompetensi secara utuh dapat terbangun.

Asesmen pembelajaran yang akan dikembangkan guru harus mengacu pada capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan pendekatan tematik yang dilakukan hanya di SD aja, dalam kurikulum baru diperbolehkan untuk diterapkan di jenjang pendidikan lainnya.

Sehingga pada jenjang SD kelas IV, V, dan VI tidak harus menggunakan pendekatan tematik, atau sekolah dapat menyelenggarakan pembelajaran berbasis mata pelajaran.

4. Jumlah Jam Pelajaran

Dalam Kurikulum Paradigma Baru tidak menetapkan jumlah jam pelajaran perminggu, tetapi jumlah jamnya ditetapkan pertahun.

Sehingga setiap satuan pendidikan mempunyai kemudahan untuk mengatur pelaksanaan kegiatan pembelajarannya.

5. Kebebasan Penerapan Model Pembelajaran di Sekolah

Sekolah diberikan keleluasaan menerapkan model pembelajaran kolaboratif antara mata pelajaran serta membuat asesmen lintas masa pelajaran.

Dalam kurikulum baru ini, siswa SD paling sedikit dapat melakukan dua kali penilaian proyek dalam satu tahun pelajaran. Sedangkan siswa SMP, SMA/SMK melaksanakan tiga kali penilaian proyek dalam satu tahu pelajaran.

Tujuannya adalah sebagai penguatan Profil Pelajar Pancasila.

6. Pengembalian Mata Pelajaran TIK

Pada KTSP 2013 mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dihilangkan, sedangkan pada Kurikulum Paradigma Baru mata pelajaran ini akan dikembalikan dengan nama mapel yaitu Informatika. Dimana mata pelajaran tersebut akan diajarkan mulai jenjang SMP.

Bagi sekolah yang tidak mempunyai guru informatika tidak perlu khawatir. Karena mata pelajaran ini tidak harus diajarkan oleh guru yang berlatarbelakang TIK/Informatika, tetapi dapat diajarkan juga oleh guru umum.

Hal tersebut karena pemerintah melalui Kemendikbud sudah mempersiapkan buku pembelajaran Informatika yang mudah digunakan dan dipahami oleh siswa.

7. Penggabungan Mata Pelajaran Jenjang SD dan Penjurusan di Jenjang SMA

Untuk mata pelajaran IPA dan IPS jenjang SD kelas IV, V, dan VI yang selama ini berdiri sendiri, maka dalam Kurikulum Paradigma Baru kedua mata pelajaran tersebut diajarkan secara bersamaan dengan nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS).

Tujuannya agar siswa lebih siap dalam mengikuti pembelajaran IPA dan IPS yang terpisah di jenjang SMP.

Sedangkan untuk jenjang SMA peminatan atau penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa akan dilaksanakan di kelas XI dan XII.

Pada dasarnya kurikulum prototipe adalah paradigma baru kurikulum di Indonesia yang selaras dengan program merdeka belajar.

Pembelajaran dalam kurikulum ini lebih berpusat pada siswa, di mana diberlakukan secara terbatas dan bertahap dengan program sekolah penggerak yang saat ini sedang dijalankan oleh pemerintah.

Kurikulum Merdeka menumbuhkan paradigma baru yakni menghargai pencapaian siswanya. Karena setiap siswa berbeda, bahkan anak kembar juga pasti memiliki karakter yang berbeda.

Sehingga, poin penting adalah bahwa kita harus menghargai proses pencapaian belajar dari setiap siswa.

Dapat dikatakan dampak positif diterapkannya Kurikulum Prototipe yaitu pembelajaran tidak hanya bertumpu pada target materi, tetapi juga pembelajaran berbasis proyek dengan menitik beratkan kepada materi yang esensial.

Proses pembelajaran akan lebih baik seiring dengan meningkatnya karakter siswa. Dengan begitu, potensi yang dimiliki siswa akan lebih tergali melalui berbagai kesempatan belajar yang menyenangkan, dengan harapan learning loss dapat dicegah sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Meskipun saat ini kurikulum prototipe dijadikan sebuah opsi untuk diterapkan di satuan pendidikan, namun pada akhirnya, kurikulum prototipe ini akan diterapkan di setiap satuan pendidikan di Indonesia.

Pada langkah awal penerapan Kurikulum Paradigma Baru 2022 Kemendikbud telah memberikan sejumlah dukungan kepada sekolah.

Dukungan yang diberikan kepada sekolah dengan cara menyediakan buku guru, modul ajar, ragam asesmen formatif, dan contoh pengembangan kurikulum satuan pendidikan.

Hal tersebut bertujuan untuk membantu guru dan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Dalam penerapan kurikulum prototipe, guru harus mampu untuk menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan siswa.

Guru dan kepala sekolah yang bermental administratif dan terlalu formalitas perlu untuk ditertibkan melalui mekanisme pengawasan yang ketat.

Hal ini karena sebagus apapun konsep kurikulum, apabila guru tidak berkualitas maka kurikulum bagus tersebut tidak akan bermanfaat secara maksimal.

Meskipun demikian, masih terdapat banyak hal yang harus dipahami lebih jauh dan lebih mendalam mengenai Kurikulum Paradigma Baru 2022 sebelum benar-benar diterapkan secara nasional ke sekolah-sekolah di Indonesia.

Satu-satunya pengetahuan lebih lanjut mengenai Kurikulum Paradigma Baru 2022 yaitu dengan menunggu dan melihat hasil dari sekolah yang melaksanakan program sekolah penggerak.

Daftarkan Diri Anda Sebagai Member e-Guru.id untuk Mendapatkan Seminar Dan Diklat Gratis Setiap Bulannya!

Berita Terkait

BKN Terbitkan Siaran Pers Tentang Tidak Ada Pendataan Non ASN 2024 dan Tidak Lanjut Hasil Pendataan Non ASN
Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi Dapat Kabar Gembira, Telah Pencairan Tambahan 100% 1 bulan TPG Update Per 19 April
Ciri – Ciri Akun SIMPKB yang Akan Diundang PPG Dalam Jabatan 2024
Yang Ditunggu – Tunggu Akhirnya Pemerintah Telah Mencairkan 2 Kali 50% TPG
Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat
Update Pencairan Tunjangan dan Rapelan Gaji Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi di Berbagai Daerah
Kabar Gembira untuk Guru Sesuai Pengumuman Dirjen GTK Mulai Tanggal 17 April 2024
Selamat Guru Akan Terima Penghasilan Hingga 3 Pos Sumber Pasca Lebaran, Mulai Cair Bulan April!
Berita ini 87 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 19 April 2024 - 11:57 WIB

BKN Terbitkan Siaran Pers Tentang Tidak Ada Pendataan Non ASN 2024 dan Tidak Lanjut Hasil Pendataan Non ASN

Jumat, 19 April 2024 - 11:32 WIB

Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi Dapat Kabar Gembira, Telah Pencairan Tambahan 100% 1 bulan TPG Update Per 19 April

Kamis, 18 April 2024 - 11:47 WIB

Ciri – Ciri Akun SIMPKB yang Akan Diundang PPG Dalam Jabatan 2024

Kamis, 18 April 2024 - 10:55 WIB

Yang Ditunggu – Tunggu Akhirnya Pemerintah Telah Mencairkan 2 Kali 50% TPG

Rabu, 17 April 2024 - 19:56 WIB

Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat

Rabu, 17 April 2024 - 10:33 WIB

Kabar Gembira untuk Guru Sesuai Pengumuman Dirjen GTK Mulai Tanggal 17 April 2024

Selasa, 16 April 2024 - 11:22 WIB

Selamat Guru Akan Terima Penghasilan Hingga 3 Pos Sumber Pasca Lebaran, Mulai Cair Bulan April!

Selasa, 16 April 2024 - 10:49 WIB

Telah Terbit Permendikbud Terbaru Nomor 12 Tahun 2024, Guru dan Kepala Sekolah Semua Jenjang Harus Bersiap!

Berita Terbaru