Oleh Mujib Alwy, S.Pd
Guru Dasar-dasar Kejuruan SMK Negeri 1 Polewali
Kab. Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat
Adalah sebuah hal yang buruk jika dalam momen Idul Fitri kali ini tidak dimanfaatkan untuk saling memaafkan satu dengan yang lain atas semua kesalahan yang telah dilakukan. Merekatkan hubungan silaturrahim dengan sesama adalah hal terpenting dalam momentum idul fitri. Di era digital seperti sekarang, menyampaikan permohonan maaf atas semua kesalahan bisa sangat mudah dilakukan melalui pesan chat di WhatsApp, Telegram, Facebook, dan aplikasi sejenisnya.
Di momentum Idul Fitri ini marilah kita merekatkan kembali hubungan silaturrahim baik kepada pimpinan instansi, rekan kerja, siswa, tetangga, sanak saudara, handai taulan dan semua orang yang telah berinteraksi dengan kita agar hidup ini mendapat ridha dari Allah SWT. Terlebih lagi dalam momentum Lebaran ini, semoga segala dosa yang telah kita akukan mendapatkan ampunan dari yang Maha Kuasa. Jika ada kesalahan kepada sesama hendaknya segera menjalin silaturrahim agar terjalin hubungan harmonis dan saling memaafkan atas kekhilafan yang telah dilakukan di masa lalu dengan harapan kehidupan yang kita jalani di dunia yang fana ini mendapat lindungan dan ridha dari Allah SWT.
Idul Fitri dalam bahasa indonesia sering disebut Lebaran merupakan hari kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa. Dimaknai dengan hari kemenangan karena umat Islam selama sebulan penuh telah melaksanakan puasa dengan menahan godaan hawa nafsu, menahan lapar, haus, perilaku buruk, dan semua hal yang memiliki potensi untuk membatalkan puasa dimulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Momen Idul Fitri di Indonesia sebagian besar dirayakan di kampung halaman masing-masing sehingga sebagian besar warga kota memilih merayakannya di kampung halaman masing-masing dengan sanak famili. Jadi wajar apabila kehadiran Lebaran di Indonesia ditandai dengan maraknya orang untuk mudik Lebaran.
Segala transportasi darat laut dan udara tidaklah sepi dari penumpang yang ingin melaksanakan Lebaran bersama dengan keluarga di kampung halaman. Di sebagian stasiun dan terminal pemberangkatan tak jarang dijumpai ada banyak orang yang rela antri berjam-jam untuk mendapatkan tiket. Begitu antusiasnya mayoritas masyarakat kita untuk berlebaran di kampung halaman masing-masing.
Berbagai permasalahan muncul menjelang merayakan Lebaran di antaranya timbul kemacetan, titik keramaian akibat adanya pasar tumpah, yang perlu menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian serius bagi pemangku kepentingan. Terkhusus transportasi darat, ketersediaan armada bus dan kesiapan petugas di jalan menjadi hal prioritas yang harus dilakukan. Tingkat kecelakaan di jalan selayaknya di angka 0%. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari semua pemangku kepentingan dalam menyediakan sarana transportasi yang cepat, rasa aman dalam perjalanan dan harga tiket yang terjangkau bagi masyarakat kita.
Dalam menempuh perjalanan mudik tentunya sangat melelahkan. Namun semua itu akan terbayar dengan kebahagiaan yang dirasakan saat tiba di kampung halaman karena mendapat sambutan hangat oleh sanak saudara. Terlebih lagi Lebaran kali ini adalah hari yang dinantikan setelah sekian tahun lamanya menjalani kehidupan di negeri rantau untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Banyaknya pemudik ini membuat suasana kampung halaman menjadi ramai dengan pertemuan antar sanak saudara. Semua bergembira dan mengumandangkan takbir. Maaf-memaafkan atas kesalahan yang dilakukan adalah tujuan dari semua kegembiraan ini, agar semua dari kita terbebas dari dosa antara sesama dan dosa kepada Allah SWT. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.