Lionel Messi: Tak Beruntung di Pendidikan Formal, Jaya Bawa Argentina Raih Piala Dunia 2022

- Editor

Senin, 19 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lionel Messi baru saja mengantarkan negaranya, Argentina, meraih gelar Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Prancis melalui babak adu penalti yang berakhir dengan skor 4-2, Minggu (18/12/2022). Gelar juara tersebut sekaligus melengkapi trofi di berbagai turnamen mulai dari level lokal hingga internasional. Dengan kata lain, segala kompetisi bergengsi yang ada di dunia sudah pernah dimenangkan oleh pria 35 tahun tersebut. 

Di kancah dunia sepakbola, segala pencapaian yang telah dicapai oleh Messi dapat dikatakan tuntas. Selesai. Namun hal itu sangat kontras dengan nasibnya di dunia pendidikan formal. Setelah menyelesaikan sekolah di tingkat dasar, Lionel Messi tak pernah merasakan tingkat pendidikan formal lebih lanjut. 

Lahir di Rosario, Argentina pada 24 Juni 1987, Lionel Messi mengawali karier bermain sepakbola di usia enam tahun. Mula-mula ia bergabung dengan klub sepakbola di kampung halamannya yaitu Grandoli Club, sebuah klub kecil yang dilatih oleh ayahnya sendiri.  

Karena kepiawaiannya dalam mengolah si kulit bundar, Lionel Messi diundang untuk bergabung dengan klub Newell’s Old Boys. Saati itu usianya masih sangat muda, yaitu masih delapan tahun. Namun di usia tersebut, ia sudah mencatatkan banyak penampilan bersama klubnya tersebut. 

Di dalam masa pertumbuhannya, Messi diketahui mengalami masalah pada hormon pertumbuhan. Sebenarnya masalah tersebut dapat dilakukan penanganan, namun membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Waktu itu, pihak klub berjanji akan membantu biaya pengobatan. Namun janji tersebut hanya menjadi janji belaka. 

Messi kemudian memutuskan hengkang dan bergabung dengan akademi sepakbola milik Barcelona, La Masia. Bergabung di salah satu akademi sepakbola paling elit di Eropa, tentu membuat kesejahteraan Messi makin terjamin. Ia pun dapat menempuh pendidikan di sekolah tingkat dasar yaitu di Leon XIII. Di lembaga tersebut seluruh anggota akademi sepakbola La Masia menempuh pendidikan formal.

Namun setelah itu, tak ada tingkat pendidikan lebih lanjut yang pernah ditempuh oleh Messi. Sehingga sampai saat ini tidak ada gelar akademik apapun di belakang nama Lionel Messi.  

Meskipun hanya memiliki latar belakang pendidikan sekolah dasar, tak lantas membuat Messi dapat dikatakan sebagai sosok yang gagal. Justru, ia bisa dibilang sebagai salah satu sosok paling sukses di dunia. 

Bagaimana tidak, setelah bermain untuk Barcelona dari tahun 2000, kini ia tergabung dalam klub besar di Prancis yaitu Paris Saint Germain (PSG). Dalam setahun, ia dapat mengumpulkan uang senilai 590 miliar. Itu hanya dari gaji bermain sepakbola, belum termasuk dari sponsor yang melekat pada dirinya. 

Ya, Messi memang tidak mampu meneruskan pendidikan formalnya dengan baik karena mungkin terbentur dengan kesibukan bermain sepakbola. Namun perhatiannya dalam dunia pendidikan tetap begitu besar. 

Di lingkup keluarga, Messi sangat memperhatikan kualitas pendidikan anak-anaknya. Pada tahun 2018, ia pernah mengunggah foto dirinya sedang mengantar anaknya yang hendak bersekolah. Namun Messi sendiri tak pernah menyebutkan nama sekolah tempat anaknya menimba ilmu demi menjaga privasi buah hatinya tersebut. 

Bukan hanya untuk keluarganya sendiri, Lionel Messi juga menaruh perhatian terhadap dunia pendidikan di tataran global. Bahkan ia rela memberikan sebagian hartanya untuk membantu orang lain yang terancam putus dari sekolah. 

Sejak tahun 2007, Lionel Messi diketahui mendirikan sebuah yayasan yang bernama Leo Messi Foundation (LMF). Yayasan tersebut memiliki misi untuk menyambung harapan anak-anak yang ingin bersekolah. Selain itu juga bergerak di bidang perawatan kesehatan anak. 

Pada tahun 2015, Messi juga diketahui bergabung dengan Unicef dalam gerakan peduli pendidikan. Dalam kegiatan tersebut, Messi memberikan tantangan juggling di mana hasil dari kegiatan tersebut adalah untuk membantu anak-anak yang putus sekolah. Donasi yang dikumpulkan kemudian didistribusikan di sejumlah negara, salah satunya adalah untuk Indonesia. 

 Halaman Selanjutnya

Kemudian pada tahun 2017….

Berita Terkait

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN
Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?
Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat
Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!
[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II
Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Berita ini 705 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:16 WIB

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN

Senin, 20 Januari 2025 - 17:51 WIB

Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?

Senin, 20 Januari 2025 - 12:27 WIB

Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat

Senin, 20 Januari 2025 - 11:43 WIB

Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:04 WIB

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis