Jelang Kelas Tatap Muka, Inilah Cara Efektif Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif

- Editor

Kamis, 9 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proses dan hasil belajar sangat dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang positif, tentu akan menghasilkan proses belajar yang efektif sehingga hasil belajar dapat dicapai secara maksimal.

Lingkungan belajar merupakan salah satu muatan proses pada suatu sistem penjaminan mutu pendidikan. Itu artinya, lingkungan belajar sudah selayaknya didesain dan diciptakan oleh guru agar terjadinya efektivitas pada proses pembelajaran.

Manajemen kelas yang efektif dapat memaksimalkan kesempatan belajar untuk siswa. Manajemen kelas yang mengorientasikan siswa ke arah kepasifan dan kepatuhan dengan perturan yang ketat dapat merusak keterlibatan mereka dalam pembelajaran yang aktif, tingkat pemikiran yang lebih tinggi, dan merusak konstruksi sosial pengetahuan.

Sejatinya guru dan siswa memiliki kesamaan dalam keterbutuhan lingkungan yang positif untuk pembelajaran. Dengan demikian, demi tercapainya kesuksesan dalam belajar, terdapat strategi umum manajemen kelas untuk menyediakan lingkungan yang positif.

Strategi Umum

Strategi umum meliputi penggunaan gaya demokratis dan manajemen aktivitas kelas secara efektif.

1. Gaya manajemen kelas yang demokratis

Strategi ini dapat mendorong siswa untuk menjadi pemikir dan pelaku yang mandiri. Akan tetapi tetap melibatkan pemantauan yang efektif. Guru yang demokratis akan melibatkan siswa diberbagai aktivitas verbal dan menunjukkan sikap yang perhatian kepada mereka.

2. Gaya manajemen kelas yang otoriter

Strategi ini bersifat membatasi dan menghukum. Guru yang otoriter menempatkan batas dan kendali yang tegas terhadap siswa serta memiliki sedikit peraturan verbal dengan siswa. Siswa akan cenderung pasif dan terbatasi secara aktivitas.

3. Gaya manajemen kelas yang permisif

Gaya manajemen kelas permisif pada umumnya guru menawarkan kepada siswa untuk bekerja sendiri atau mendapat otonomi yang cukup. Namun mereka mendapat dukungan dalam mengembangkan keterampilan belajar ataupun dalam mengelola perilaku belajar mereka di kelas.

Menciptakan, mengajar, serta menegakkan peraturan dan prosedur

Agar kelas berfungsi dengan lancer, diperlukan adanya peraturan prosedur yang didefinisikan dengan jelas. Prosedur yang tidak didefinisikan dengan jelas, dapat menimbulkan kekacauan jika terjadi salah paham.

Peraturan berfokus pada harapan umum, khusus, atau standar perilaku. Prosedur juga dapat mengomunikasikan harapan tentang perilaku, akan tetapi biasanya diterapkan untuk aktivitas tertentu atau mendefinisikan untuk mencapai sesuatu daripada melarang perilaku tertentu.

Peraturan sifatnya cenderung tidak mengubah, karena peraturan menyampaikan cara fundamental kita menghadapi orang lain, diri kita sendiri, dan pekerjaan kita. Di sisi lain, prosedur dapat merubah karena rutinitas dan aktivitas di kelas juga berubah, yaitu dengan:

1. Mengajarkan peraturan dan prosedur

Beberapa guru senang melibatkan siswa dalam merumuskan suatu peraturan dengan harapan bahwa ini dapat mendorong mereka untuk memikul tanggungjawab lebih atas perilaku mereka sendiri.

Guru dapat memulainya dengan diskusi di dalam kelas mengenai peraturan kelas, mengemukakannya dan mencatatnya di papan tulis atau di kertas. Kemudian guru dan siswa membagikannya kedalam beberapa kategori dan mengembangkan judulnya.

Guru yang menentukan peraturan dengan masuk akal (siswa dapat melaksanakannya dengan mudah), dapat memberikan dasar pemikiran yang bisa dimengerti untuk peraturan tersebut. Dengan menjalankan secara konsisten, biasanya mayoritas kelas akan mematuhinya.

2. Membuat siswa bekerja sama

Terdapat tiga strategi yang dapat membentuk siswa agar bisa bekerja sama dengan guru, yaitu.

  • Mengembangkan hubungan yang positif dengan siswa. Child Development Project (CDP) merupakan program sekolah dasar yang komprehensif dimana guru dan pengurus membangun hubungan yang suportif dengan siswa. Dan mendorong siswa mengembangkan hubungan yang hangat antara satu dengan yang lain.
  • Membuat siswa berbagi dan memikul tanggungjawab. Berbagi tanggungjawab dengan siswa dalam membuat suatu keputusan dapat meningkatkan komitmen siswa terhadap keputusan tersebut.
  • Memberikan penghargaan untuk perilaku yang pantas. Pemberian penghargaan dapat menstimulus siswa dalam melaksanakan berbagai tanggungjawab yang diberikan oleh guru, baik secara perilaku maupun pengetahuan.

Terdapat sedikitnya dua pedoman dalam melakukan penghargaan ketika melakukan pengelolaan kelas. Antara lain sebagai berikut.

  • Memiliki penguat yang efektif. Dengan karakteristik yang berbeda-beda, maka respon setiap dari mereka pun akan berbeda. Maka tugas guru adalah carilah penguat yang paling cocok siswa dan sesuaikanlah penguatan tersebut dengan siswa yang mana.
  •  Menggunakan dorongan dan pembentukan secara efektif. Jika menunggu siswa untuk tampil sempurna, mereka tidak akan bisa. Maka carilah dorongan agar siswa dapat menjalankan sesuatu dengan maksimal. Misalnya, dengan memberikan petunjuk atau peringatan.

Pengelola yang baik akan merancang kelasnya untuk mendapatkan pembelajaran yang optimal. Hal demikian dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang positif dalam pembelajaran, menetapkan dan menegakkan peraturan, membuat siswa bekerja sama secara efektif dalam menangani masalah, serta menggunakan strategi komunikasi yang baik.

Tingkatkan kualitas dan kompetensi guru dengan bergabung bersama e Guru Id dan nikmati pelatihan gratis bersertifikat 32 JP setiap bulan serta fasilitas-fasilitas lainnya.

Klik disini untuk mendaftar!

Berita Terkait

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN
Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?
Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat
Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!
[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II
Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Berita ini 39 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:16 WIB

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN

Senin, 20 Januari 2025 - 17:51 WIB

Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?

Senin, 20 Januari 2025 - 12:27 WIB

Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat

Senin, 20 Januari 2025 - 11:43 WIB

Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:04 WIB

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis