Banyak orang yang memahami bahwa anak sejak usia dini sudah harus bisa membaca, menghitung, mempelajari matematika dan lain sebagainya. Sehingga orang tua memaksa anak untuk dapat menguasai kecakapan tersebut. Harapan mereka, kelak ketika sudah di jenjang pendidikan berikutnya akan menjadi siswa yang unggul daripada yang lainnya.
Sebenarnya, pemahaman seperti itu keliru. Namun mungkin banyak orang tua siswa yang tidak memahami. Sehingga menimbulkan pemaksaan pada anak untuk belajar agar bisa membaca atau berhitung di usia yang sebenarnya belum waktunya. Ironisnya, ada juga para guru yang mengajar di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki pemahaman yang serupa.
Memang tidak dapat dimungkiri bahwa dalam proses pendidikan adalah untuk mengantarkan anak sebagai manusia yang memiliki kemampuan, wawasan, dan juga karakter yang unggul. Namun demikian, dalam proses mendidik juga perlu diketahui bahwa terdapat fase-fase yang harus dilalui dalam masa perkembangan anak.
Untuk anak usia dini sendiri, banyak pakar pendidikan yang mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Sehingga dalam proses belajar pun harus dapat menghadirkan kebahagiaan seperti saat mereka bermain.
Berdasarkan hal tersebut, maka di dalam tulisan ini akan dibahas apa saja sebenarnya tujuan dalam proses pendidikan anak usia dini. Ini penting untuk dipahami oleh orang tua siswa maupun para pendidik yang berkecimpung di dunia pendidikan anak usia dini.
1. Mengembangkan Ketakwaan Anak
Penting bagi anak-anak di Indonesia memiliki sebuah ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, sebagai wujud implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dalam bernegara dan berbangsa. Sehingga sejak usia dini, para pelajar harus sudah dikenalkan tentang cara meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Di dalam prosesnya, tujuan tersebut dapat dicapai dengan melatih anak untuk praktik ibadah atau mengenalkan pada ciptaan-ciptaan Tuhan yang ada di alam semesta ini.
2. Menanamkan Kedisiplinan
Memiliki sikap disiplin adalah faktor yang sangat penting bagi setiap orang, bukan hanya akan bermanfaat untuk masa kecil namun juga hingga dewasa kelak. Dalam artian, kedisiplinan ini akan selalu memberikan sisi positif pada diri seseorang. Sehingga sikap tersebut pun harus mulai ditanamkan sejak usia dini.
Disiplin untuk anak-anak usia dini bukan berarti harus memaksa mereka belajar dengan membaca buku setiap malam atau sejenis itu. Namun dalam penanaman sikap disiplin ini, dapat dilakukan dengan cara mengarahkan anak sehingga menjadi kebiasaan untuk kapan waktunya mandi, waktu bermain, waktu istirahat, waktu berangkat ke sekolah dan lain sebagainya.
Ketika anak sudah terbiasa dengan kegiatan yang harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu, hal ini dapat membawa mereka memiliki sikap disiplin yang tinggi.
3. Meletakkan Dasar-Dasar Belajar
UNESCO mencanangkan terdapat empat pilar sebagai paradigma baru untuk mengoptimalkan pendidikan, yaitu belajar untuk mengetahui, belajar melakukan, belajar untuk menjadi, dan belajar hidup bersama. Nah, itu adalah empat pilar penting dalam proses pendidikan anak.
Dalam penerapannya di lembaga pendidikan anak usia dini, semua itu harus dilakukan sambil bermain. Misalnya pilar belajar melakukan, anak-anak dapat diajak untuk mewarnai gambar-gambar yang mereka sukai. Harapannya semua itu akan menumbuhkan tiap potensi yang ada pada diri anak.
Halaman Selanjutnya
4. Menunjukkan Penggunaan Fisik dan Mental…
Halaman : 1 2 Selanjutnya