Jangan Memaksa Anak Belajar!

- Editor

Jumat, 25 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya berprestasi dalam segi pendidikan dan menjadi juara kelas. Kerap kali orang tua salah dalam mendidik anak dalam belajar, salah satunya adalah memaksa anak belajar. Orang tua jarang memikirkan kondisi mental anak. Anak akan merasa tertekan dan stres, bukannya menyerap pelajaran yang ada justru pikirannya buyar dan tidak fokus. 

Orang tua berpikir bahwa tugas anak adalah belajar dengan giat agar membanggakan orang tuanya. Padahal anak memiliki waktu yang efektif untuk belajar. Tidak harus 24 jam terus belajar. Mereka juga membutuhkan hiburan mereka sendiri, yaitu bermain yang merupakan dunia mereka. 

Ada beberapa dampak yang akan dialami oleh anak ketika orang tua memaksa anak belajar

Anak Jadi Lebih Mudah Stress

Seperti yang disebutkan di atas anak akan mudah mengalami stress karena tekanan yang diberikan oleh orang tua di rumah. Padahal anak pun butuh istirahat seperti bermain dengan teman sebayanya. Anak berpikir bahwa waktunya tersita untuk sekolah dan belajar di rumah tanpa ada jeda untuk bermain. 

Memaksakan anak untuk belajar bukan merupakan pilihan yang bijak, anak tidak akan menjadi pintar dengan cepat dan instan. Yang ada mereka mengalami stres berkepanjangan yang akhirnya menjadikan anak tidak nyaman.

Ada baiknya orang tua membiarkan anak menemukan cara belajarnya sendiri. Karena biasanya dengan begitu anak akan nyaman belajar dan terus penasaran dengan belajar akhirnya menjadi kecanduan untuk belajar karena mereka akan menikmati belajar itu sendiri. 

Anak Mudah Sakit

Dipaksa belajar menjadi beban berat bagi anak, yang mana akan membuat mereka kelelahan secara fisik maupun fikiran. Dengan proses yang berulang seperti itu akan membuat anak jatuh sakit seiring berjalannya waktu. Anak akan sering merasa sakit kepala dengan beban fikiran yang mereka tanggung.

Biasanya anak akan kehilangan nafsu makan yang disebabkan oleh kelelahan yang berlebihan. Lalu anak akan sakit karena kekurangan istirahat dan memaksakan diri untuk terus belajar. Sejatinya anak perlu memenuhi kebutuhan gizinya seperti makan buah-buahan yang berguna untuk meningkatkan kesehatan dan sebagai sumber energi. 

Halaman Selanjutnya

Anak Kehilangan Semangat….

Berita Terkait

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:04 WIB

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen

Selasa, 7 Januari 2025 - 12:24 WIB

Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis