Implementasi dan Tahapan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka

- Editor

Minggu, 13 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kurikulum Merdeka merupakan sebuah kurikulum baru yang ditujukan sebagai sebuah opsi bagi semua satuan pendidikan yang mana didalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang siap melaksanakan kurikulum merdeka.

Sedangkan kurikulum sendiri adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Sehingga kurikulum tidak terbatas dalam ruang kelas saja, melainkan mencakup juga kegiatan-kegiatan di luar kelas.

Implementasi kurikulum diwujudkan dalam bentuk pengalaman belajar dengan prinsip-prinsip yang menjadikannya lebih mudah dan lebih efektif untuk dikomunikasikan ke berbagai pihak seperti pimpinan sekolah, pendidik, pengawas sekolah, dan staf pendukung lainnya.

Implementasi merupakan bagian dari keseluruhan manajemen kurikulum yang mencakup pengembangan kurikulum (curriculum development), implementasi (implementation), umpan balik (feedback), evaluasi (evaluation), modifikasi (modification), dan konstruksi kurikulum (curriculum construction).

Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan terdapat prinsip-prinsip yang menunjang tercapainya implementasi kurikulum yakni :

  1. Perolehan kesempatan yang sama yaitu prinsip ini mengutamakan penyediaan tempat dengan memberdayakan semua peserta didik secara demokratis dan berkeadilan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
  2. Berpusat pada anak yaitu adanya upaya memandirikan peserta didik untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sendiri.
  3. Pendekatan dan kemitraan yaitu seluruh pengalaman belajar dirancang secara berkesinambungan, mulai dari Taman Kanak-kanak, kelas I hingga kelas XII. Pendekatan yang digunakan dalam pengalaman belajar difokuskan pada kebutuhan peserta didik yang bervariasi dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Hal ini menuntut kemitraan dan menjadi tanggung jawab bersama antara peserta didik, pendidik, satuan pendidikan, dunia kerja dan industri serta orang tua dan masyarakat.
  4. Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan yaitu standar kompetensi disusun oleh pusat, namun cara pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing daerah atau sekolah.

Dalam implementasi kurikulum ada perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan penilaian terhadap pelaksanaan yaitu sebagai berkut:

  1. Tahap perencanaan yakni menetapkan tujuan tertulis dalam visi dan misi satuan pendidikan.
  2. Tahap pelaksanaan yakni menjadikan perencanaan sebagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan dengan berbagai pengarahan dan motivasi agar setiap yang terlibat dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai peran, tugas, dan tanggung jawab masing-masing.
  3. Tahap evaluasi yakni merupakan proses penilaian sesuatu berdasarkan kriteria tertentu yang akan menghasilkan kumpulan data atau informasi yang dibutuhkan.

Selain itu ada beberapa faktor untuk mengimplementasikan kurikulum yaitu:

  1. Faktor perencanaan yakni implementasi kurikulum membutuhkan perencanaan yang baik dan jelas mengenai bagaimana organisasi dan mekanisme implementasi.
  2. Faktor substansi (isi) kurikulum yang mencakup karakteristik kurikulum seperti apakah memiliki kejelasan, baik tujuan, pendekatan, dan atau pun tata kelolanya, realistik dan relevan sehingga memperkuat kontekstualitas implementasinya, dan kerangka konseptual yang mendasari pengembangan kerangka isi konseptual bahan ajar.
  3. Faktor pendidik yakni ada tiga faktor penting dari guru sebagai faktor-faktor yang membatasi implementasi kurikulum yaitu kompetensi dan attitude, diskusi dan partisipasi dan kualitas guru. Ketiga faktor tersebut menunjuk pada kompetensi; baik kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian maupun kompetensi sosial.
  4. Faktor iklim dan budaya sekolah yakni inovasi-inovasi baru dapat mencakup: tema-tema yang diusung, tata kelola, pendekatan dalam proses pembelajaran, muatan dan isi kurikulum, dan atau sistem penilaian. Inovasi membutuhkan perubahan dalam pola pikir, sikap, dan juga iklim serta budaya sekolah.
  5. Faktor peran kepala sekolah yaitu fungsi manajerial kepala sekolah mencakup fungsi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi, serta fungsi pengembangan.

Kurikulum merdeka tidak dilaksanakan secara serentak dan masif hal ini sesuai kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) yang memberikan keleluasaan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum.

Beberapa program yang mendukung implementasi kurikulum merdeka adalah adanya program Sekolah Penggerak dan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan yang mana Kemendikburistek pada program tersebut adalah memberikan dukungan dalam impelentasi kurikulum merdeka dari dua kegiatan tersebut yang mana didapatkan pengalaman yang baik dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka sehingga menjadi praktik baik dan konten pembelajaran dari implementasi kurikulum merdeka pada sekolah penggerak /SMK pusat keunggulan terdidentifikasi dengan baik dan dapat menjadi pembelajaran bagi satuan Pendidikan lainnya.

Penyediaan dukungan implementasi kurikulum merdeka yang diberikan oleh Kemendikburistek adalah bagaimana kemendikbudritek memberikan dukungan pembelajaran Implementasi kurikulum merdeka secara mandiri dan dukungan pendataan.

Implementasi kurikulum merdeka dari dukungan tersesbut akan mendapatkan calon satuan pendidikan yang terdata berminat dan akan memperoleh pendampingan pembelajaran untuk implementasi kurikulum merdeka sehingga Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas serta aktor lain dapat mengadakan kegiatan berbagi praktik baik implementasi kurikulum merdeka dalam bentuk seminar maupun lokakarya secara mandiri.

Hasil pendataan yang dilakukan oleh Kemendikburistek memperoleh data kesiapan satuan Pendidikan dalam mengimpelentasikan kurikulum merdeka, satuan Pendidikan akan memperoleh dukungan yang baik dari kemendikbudristek dalam menjalankan implementasi kurikulum merdeka. Praktik-praktik baik dan konten pembelajaran dari implementasi kurikulum merdeka teridentifikasi dengan jelas sehiangga menjadi fokus pada pendampingan oleh kememdikbudristek. Satuan Pendidikan yang mengimpelentasikan kurikulum merdeka akan memperoleh pengalaman dalam implementasi kurikulum merdeka.

Sekolah penggerak /SMK pusat keunggulan yang telah mengimplementasikan kurikulum merdeka dapat saling memberikan praktik baik dan pembelajaran, saling berbagi praktik baik sehingga terbentuk jejaring dukungan antar guru dan tenaga kependidikan untuk berbagi konten pembelajaran dan praktik baik implementasi kurikulum merdeka secara luas, komunitas yang berkembang mendukung ekosistem siap menerapkan kurikulum merdeka secara nasional pada 2024 yang secara massif.

Ada beberapa strategi implementasi kurikulum merdeka yang akan dijadikan tinjak lanjut dari kebijakan Kemendikburistek. Strategi pertama rute adopsi kurikulum merdeka secara bertahap, pendekatan strategi ini adalah bagaimana memfasilitasi satuan pendidikan mengenali kesiapannya sebagai dasar menentukan pilihan implementasi kurikulum merdeka serta memberikan umpan balik berkala (3 bulanan) untuk memetakan kebutuhan penyesuaian dukungan implementasi kurikulum merdeka dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Strategi kedua yaitu menyediakan Asesmen & Perangkat Ajar (High Tech), pendekatan strategi yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang berfungsi dalam menyediakan beragam pilihan asesmen dan perangkat ajar (buku teks, modul ajar, contoh projek, contoh kurikulum) dalam bentuk digital yang dapat digunakan satuan pendidikan dalam melakukan pembelajaran berdasarkan kurikulum merdeka.

Strategi ketiga yaitu menyediakan Pelatihan Mandiri & Sumber Belajar Guru (High Tech), pendekatan strategi yang juga menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang berfungsi dalam melakukan pelatihan mandiri kurikulum merdeka yang dapat diakses secara daring oleh guru dan tenaga kependidikan untuk memudahkan adopsi kurikulum merdeka disertai sumber belajar dalam bentuk video, podcast, atau e-book yang bisa diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).

Strategi keempat yakni menyediakan narasumber kurikulum merdeka (High Touch), pendekatan strategi yang digunakan dalam menyediakan narasumber kurikulum merdeka dari sekolah penggerak/SMK pusat keunggulan yang telah mengimplementasikan kurikulum merdeka.

Pengimbasan bisa dilakukan dalam bentuk webinar atau pertemuan luring yang diadakan pemerintah daerah atau satuan pendidikan. Pertemuan luring bisa dilakukan dalam bentuk seminar tatap muka, workshop, maupun pertemuan lainnya yang di lakukan di daerah maupun satuan pendidikan.

Strategi yang terkahir adalah strategi kelima yakni memfasilitasi Pengembangan Komunitas Belajar (High Touch), Komunitas belajar dibentuk oleh lulusan Guru Penggerak maupun diinisiasi Pengawas Sekolah sebagai wadah saling berbagi praktik baik adopsi kurikulum merdeka di internal satuan pendidikan maupun lintas satuan pendidikan.

Untuk menambah skill dan pengetahuan guru ikutilah pelatihan penerapan blended learning metode flipped classroom dalam PTM terbatas yang diselengarakan oleh e.guru

DAFTAR SEKARANG

Penulis : Erlin Yuliana

Berita Terkait

Dirjen GTK Ungkap  Kriteria Guru Langsung Ikut PPG Daljab 2024 di PMM Tanpa Seleksi Administrasi Lagi
Bisa Langsung Daftar ASN, Ditjen GTK Siapkan Program Ini untuk Lulusan Kependidikan
Kabar Gembira! Pemerintah Kembali Berikan Tambahan 100% 1 Bulan TPG dan Tamsil di Bulan Juni 2024
Tak Lagi Manual, Asesmen Kompetensi Guru Madrasah Dilakukan Berbasis Digital Mulai Juni 2024
2 Kategori Guru dalam pendaftaran PPG Daljab 2024, Anda Bisa Langsung PPG atau Wajib Ikut Seleksi Administrasi?
Hasil Konferensi Pers MenPAN RB, PPPK 2024 Hanya untuk Honorer di Database BKN. Bagaimana Nasib Guru Honorer P1,P2,P3 dan P4?
Dosen adalah Profesi PNS Paling Sulit Naik Pangkat
Kabar Gembira untuk Guru TK, SD, SMP, dan SMA/SMK Baik Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi , Agenda Penting Dimulai 4 Mei 2024
Berita ini 143 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Mei 2024 - 10:39 WIB

Dirjen GTK Ungkap  Kriteria Guru Langsung Ikut PPG Daljab 2024 di PMM Tanpa Seleksi Administrasi Lagi

Selasa, 7 Mei 2024 - 10:15 WIB

Bisa Langsung Daftar ASN, Ditjen GTK Siapkan Program Ini untuk Lulusan Kependidikan

Selasa, 7 Mei 2024 - 10:08 WIB

Kabar Gembira! Pemerintah Kembali Berikan Tambahan 100% 1 Bulan TPG dan Tamsil di Bulan Juni 2024

Senin, 6 Mei 2024 - 12:27 WIB

Tak Lagi Manual, Asesmen Kompetensi Guru Madrasah Dilakukan Berbasis Digital Mulai Juni 2024

Senin, 6 Mei 2024 - 10:40 WIB

Hasil Konferensi Pers MenPAN RB, PPPK 2024 Hanya untuk Honorer di Database BKN. Bagaimana Nasib Guru Honorer P1,P2,P3 dan P4?

Senin, 6 Mei 2024 - 10:12 WIB

Dosen adalah Profesi PNS Paling Sulit Naik Pangkat

Jumat, 3 Mei 2024 - 10:56 WIB

Kabar Gembira untuk Guru TK, SD, SMP, dan SMA/SMK Baik Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi , Agenda Penting Dimulai 4 Mei 2024

Jumat, 3 Mei 2024 - 10:34 WIB

Bagaimana Nasib Pencairan Tambahan 100% 1 Bulan TPG ? Ini Regulasi Yang Berlaku Sebenarnya!

Berita Terbaru