1.Keberagaman Peserta didik
Peserta didik memiliki kemampuan dan latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini haruslah dipahami oleh guru sehingga proses penyusunan asesmen dapat dilakukan secara tepat. Proses pemahaman ini tentunya dilakukan dengan cara menganalisa kondisi peserta didik baik secara individu maupun secara kolektif.
Untuk memudahkan dalam menganalisa keberagaman dari peserta didik, guru dapat menggunakan pertanyaan ini dalam memandu pembuatan asesmen:
- Apa dan bagaimana tingkat kemampuan peserta didik?
- Apakah sesuai dengan fase pencapaian elemen dan sub-elemen profil?
- Berapa jumlah peserta didik yang terlibat dalam projek?
- Seberapa besar perbedaan kompetensi peserta didik?
- Bagaimana tingkat keberagaman budaya, sosial dan ekonomi, peserta didik?
- Apakah keberagaman itu bisa menjadi hambatan pembelajaran peserta didik dalam projek?
2. Tujuan Projek
Menentukan tujuan projek merupakan sebuah hal yang penting agar pelaksanan projek tidak hanya sekedar realisasi dari kewajiban guru. Penentuan tujuan projek ini juga dilakukan agar pembuatan asesmen tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tetapi lebih berfokus kepada dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang disasar.
4. Indikator Perkembangan
Setelah menentukan tujuan dari pelaksanaan projek, guru juga harus memperhatikan berkairan dengan indikato perkembangan dari sub elemen yang telah ditentukan. Pembuatan indikator perkembangan subelemen antar fase di awal projek berguna untuk memperjelas tujuan projek.
5. Keterkaitan antar Asesmen
Jenis asesmen yang digunakan guru dapat bervariasi. Akan tetapi perlu diperhatikan juga tentang keterkaitan antar asesmen yang digubakan. Sebagai contoh, hasil dari asesmen diagnostik dapat dipakai untuk memetakan kekuatan dan kelemahan peserta didik sebagai acuan Tim Fasilitasi dalam menentukan indikator performa peserta didik ketika merancang asesmen formatif dan sumatif.
Asesmen formatif yang disusun dengan memperhatikan tugas sumatif dapat menurunkan beban kerja peserta didik dan memperjelas relevansi tugas formatif. Misalnya, di projek “Sampahku, Tanggung jawabku”, asesmen akhir berupa kegiatan menarik seperti pameran poster aksi merupakan puncak dari proses pembelajaran melalui projek.
Karena pembuatan poster adalah kegiatan yang cukup berat, peserta didik sudah dipersiapkan sebelumnya dengan kegiatan formatif di mana peserta didik mendapatkan umpan balik mengenai poster dan presentasinya.
6. Tujuan Asesmen
Terakhir, hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan asesmen adalah penentuan dari tujuan asesmen itu sendiri. Guru dapat menjelaskan tujuan asesmen dan libatkan peserta didik dalam proses asesmen.
Misalnya, peserta didik dapat memilih topik yang akan dinilai, metode asesmen (tertulis/ tidak tertulis, presentasi/pembuatan poster), dan pengembangan rubrik. Pendidik juga dapat membimbing peserta didik dalam menggunakan rubrik/kriteria penilaian agar peserta didik merasa terlibat dalam mengelola dan menilai proses pembelajaran mereka sendiri.
Apabila bapak/ibu guru berminat untuk meningkatkan kompetensi dalam implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam pembelajaran, bapak/ibu dapat mengikuti Diklat Nasional 40 JP “Optimalisasi Refleksi Pembelajaran dalam Projek Penguatan Profil Pancasila Kurikulum Merdeka”.
Daftarkan diri anda disini atau hubungi Rekan Andika (wa.me/6285780700510) untuk informasi lebih lanjut.
(gan/gan)
Halaman : 1 2