Guru Wajib Tahu! Panduan Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan Jenjang SMA/MA Kurikulum Merdeka

- Editor

Senin, 20 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dukungan yang Dibutuhkan Peserta Didik

Dasar dalam pemilihan mata pelajaran pilihan dalam Kurikulum Merdeka adalah minat, bakat, dan kemampuan peserta didik. Sangat penting bagi peserta didik untuk memahami minat dan bakat, serta menyadari kemampuan mereka dalam bidang yang diminati.

Namun, kebanyakan peserta didik di usia remaja masih bingung mengenali dirinya. Oleh karena itu dukungan dari berbagai pihak terutama satuan pendidikan dan orang tua sangatlah penting.

Dukungan dari satuan pendidikan terhadap peserta didik dapat dilakukan melalui : a) sosialisasi terkait pemilihan mata pelajaran pilihan; b) eksplorasi minat, bakat, dan kemampuan; c) informasi tentang rencana alternatif karier setelah SMA; d) pendampingan dalam pemilihan mata pelajaran pilihan dan e) dukungan kebijakan yang memberikan keleluasaan dalam pengembangan minat, bakat, dan kemampuannya.

Selanjutnya, dukungan dari orang tua diharapkan dapat membantu proses pemilihan mata pelajaran pilihan dan rencana karier peserta didik setelah selesai SMA.

Proses ini dilakukan melalui komunikasi secara terbuka sebagai upaya untuk mendorong kepercayaan diri peserta didik dalam mengungkapkan harapan-harapannya dan dapat membantu proses eksplorasi minat, bakat, dan kemampuannya.

Mengapa menentukan mata pelajaran pilihan ini menjadi penting?

Pada Struktur Kurikulum Merdeka, mata pelajaran pilihan terdapat pada Fase F (Kelas XI dan XII) yang proses bimbingan dalam memilihnya dilakukan sejak Fase E (Kelas X). Kurikulum Merdeka berupaya untuk memberikan layanan pendidikan yang berpihak kepada peserta didik.

Melalui pemilihan mata pelajaran pilihan, peserta didik diberikan kesempatan untuk belajar sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan yang akan mendukung kompetensi peserta didik untuk kebutuhannya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, berwirausaha, maupun untuk memasuki dunia kerja.

Keleluasaan dalam menentukan pilihan mata pelajaran juga mencerminkan semangat merdeka belajar yang memberikan fleksibilitas dan otonomi lebih besar kepada peserta didik dan satuan pendidikan.

Memberikan pilihan kepada peserta didik merupakan strategi untuk membangun kompetensi menjadi pembelajar sepanjang hayat (Eggen & Kauchak, 2016; Woolfolk, 2017).

Peserta didik belajar untuk memegang kendali atas proses belajarnya, salah satunya dalam menentukan mata pelajaran pilihan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya yang mendukung kariernya di masa depan.

Prinsip Pemilihan Mata Pelajaran

Di dalam melakukan pemilihan mata pelajaran, salah satu hal yang sangat penting dilakukan adalah memperhatikan minat, bakat, dan kemampuan peserta didik. Satuan pendidikan dapat

memfasilitasi peserta didik untuk melakukan eksplorasi minat, bakat, dan kemampuannya.

Minat adalah ketertarikan pada suatu objek. Hurlock (2011) berpendapat bahwa minat merupakan sumber motivasi bagi individu untuk melakukan sesuatu. Di dalam panduan ini, minat yang dimaksud adalah minat karir, yaitu minat peserta didik dalam merencanakan dan menentukan berbagai alternatif karir serta aktivitas yang dapat mendukung pilihan karirnya.

Di dalam Kurikulum Merdeka, peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang dapat mendukung rencana karirnya setelah SMA.

Bakat adalah kemampuan yang dimiliki individu yang ditampilkan secara produktif, cepat dikuasai, dan tampil lebih baik dibandingkan dengan orang lain.

Pada kondisi tertentu, bakat merupakan keadaan awal seseorang yang mempengaruhi perkembangan selanjutnya (Snow, 1922).

Bakat yang ditampilkan peserta didik dapat berupa kemampuan akademik maupun non akademik. Di dalam memahami bakat, peserta didik perlu banyak melakukan eksplorasi dengan mencoba beragam aktivitas produktif, terutama yang berkaitan dengan minat kariernya.

Peserta didik dapat mengeksplorasi bakat dimulai dengan mencoba aktivitas yang disukai dan

menjadi kompeten. Kemampuan adalah kapasitas seseorang untuk melakukan beragam tugas dalam suatu kegiatan atau pekerjaan. Kemampuan dapat terbagi dalam berbagai jenis, seperti kemampuan intelektual dan kemampuan fisik (Robbins & Judge, 2013).

Struktur Mata Pelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Di dalam Kurikulum Merdeka Fase F, untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kelompok utama, yaitu sebagai berikut.

  1. Kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA/bentuk lain yang sederajat wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik SMA/MA/bentuk lain yang sederajat.
  2. Kelompok mata pelajaran pilihan. Setiap SMA/MA/bentuk lain yang sederajat wajib menyediakan paling sedikit 7 (tujuh) mata pelajaran.

Khusus untuk satuan pendidikan yang ditetapkan pemerintah sebagai satuan pendidikan keolahragaan atau seni, dapat dibuka mata pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA/bentuk lain yang sederajat.

Struktur Mata Pelajaran SMA/MA/Bentuk Lain yang Sederajat Kelas XI dan XII.

Mata pelajaran pilihan:

  1. Biologi
  2. Kimia
  3. Fisika
  4. Informatika
  5. Matematika Tingkat Lanjut
  6. Sosiologi
  7. Ekonomi
  8. Geografi
  9. Antropologi
  10. Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut
  11. Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
  12. Bahasa Korea
  13. Bahasa Arab
  14. Bahasa Mandarin
  15. Bahasa Jepang
  16. Bahasa Jerman
  17. Bahasa Prancis
  18. Prakarya dan Kewirausahaan (budi daya, kerajinan, rekayasa, atau pengolahan)
  19. Mata pelajaran lainnya yang dikembangkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia

Catatan:

  • Alokasi mata pelajaran pilihan per Tahun 720-900 JP (20-25 JP per minggu) untuk Kelas XI dan 640 – 800 (20-25 JP per minggu) untuk Kelas XII.
  • Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan (selain mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan), yaitu 5 (lima) JP per minggu atau 180 (seratus delapan puluh) JP per tahun.
  • Prakarya dan Kewirausahaan dan mata pelajaran lainnya yang dikembangkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun untuk Kelas XI dan 64 (enam puluh empat) JP per tahun untuk Kelas XII.
  • Tidak ada alokasi projek penguatan profil pelajar Pancasila per tahun pada mata pelajaran pilihan

Halaman Selanjutnya

Cara Menggunakan Panduan

Berita Terkait

Program Mendikdasmen Demi Kualitas dan Kesejahteraan Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi dalam Pidato HGN 2024
Guru Non Sertifikasi Full Senyum, Mendikdasmen Siapkan Kado Pengadaan PPG Tahun 2025 Hingga 850ribu Guru
Kabar Gembira Menteri Keuangan Sudah Siapkan Anggaran Untuk Kenaikan Gaji Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 2025
Guru SD, SMA, dan SMA/SMK Wajib Tahu! 6 Program Prioritas Kemendikdasmen Tahun 2024
Kabar Gembira untuk Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Ada Arah Dari Wapres Kepada Menteri Pendidikan
Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?
Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?
Persiapan Seleksi Kompetensi PPPK Guru 2024, Simak Kisi- Kisi Lengkap Sesuai SK Tahun 2024
Berita ini 277 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 07:20 WIB

Program Mendikdasmen Demi Kualitas dan Kesejahteraan Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi dalam Pidato HGN 2024

Senin, 25 November 2024 - 11:28 WIB

Guru Non Sertifikasi Full Senyum, Mendikdasmen Siapkan Kado Pengadaan PPG Tahun 2025 Hingga 850ribu Guru

Selasa, 19 November 2024 - 10:37 WIB

Kabar Gembira Menteri Keuangan Sudah Siapkan Anggaran Untuk Kenaikan Gaji Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 2025

Sabtu, 16 November 2024 - 11:45 WIB

Guru SD, SMA, dan SMA/SMK Wajib Tahu! 6 Program Prioritas Kemendikdasmen Tahun 2024

Sabtu, 16 November 2024 - 10:52 WIB

Kabar Gembira untuk Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Ada Arah Dari Wapres Kepada Menteri Pendidikan

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis