Gelar Pendidikan Tinggi Belum Tentu Menghasilkan Orang Terdidik

- Editor

Selasa, 30 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Sofyan Suri, S.Pd

Guru di SDN Bundung 1

 

Memiliki gelar pendidikan tinggi seperti doktor hingga profesor belum tentu mampu mengubah mental dan karakter seseorang. Mungkin sekolah tinggi telah berhasil menghasilkan orang-orang pintar namun ternyata tidak terdidik. Buktinya masih banyak orang bergelar sarjana bahkan profesor yang tersangkut perkara hukum dan harus mendekam di penjara.

Bentuk pendidikan formal kita yang ada saat ini masih banyak yang hanya mengajarkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saja, yang membuat orang semakin pintar. Namun sayangnya, sering tidak dibarengi dengan pendidikan agama dan budi pekerti yang membuat orang menjadi terdidik. Keadaan ini diperparah lagi dengan porsi pendidikan agama dan budi pekerti yang sedikit sekali dalam kurikulum yang berlaku. Dari situlah diduga sebagian besar penyebab mengapa orang pintar masih banyak yang melakukan tindakan kriminal dan memalukan.

Jika sistem pendidikan formal, khususnya di Indonesia, segera direvisi dengan mementingkan proses tidak hanya hasil, maka ini akan mencetak orang-orang terdidik. Bagi orang yang terbiasa dididik dengan melihat hasil saja, biasanya tidak akan mempedulikan bagaimana cara atau proses mendapatkan sesuatu. Tidak peduli lagi dengan benar atau salah, halal atau haram, yang penting hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

Di sinilah letak kesalahan sistem yang ada di negeri ini, yang membiarkan anak didiknya menggunakan segala cara untuk memperoleh hasil yang ditargetkan. Padahal cara yang ditempuh seharusnya juga masuk ke dalam penilaian apakah caranya benar atau salah. Sehingga tetap mengutamakan dan memperhatikan proses untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Jika sistem pendidikan yang mementingkan proses benar-benar diterapkan maka kita meyakini akan melahirkan orang-orang pintar yang terdidik bukan orang pintar yang sok pintar. Juga untuk masa-masa yang akan datang, bukan tidak mungkin, masyarakat kita Indonesia akan menjadi masyarakat yang ramah tamah, berbudi pekerti yang baik, maju namun tetap bersahaja dan bersih dari tindak pidana dan kriminal.

Sekarang sudah saatnya semua pihak berjuang dan mewujudkan Indonesia benar-benar mandiri, berbudi pekerti yang baik, berjalan di atas jalan yang lurus, yang kita mulai melalui bidang pendidikan. Dan pendidikan ini bisa dimulai sejak di rumah di mana orang tua di rumah sudah seharusnya berusaha menciptakan calon orang terdidik, bukan hanya mencetak orang pintar.

Berbagai masalah di tengah masyarakat kita masih sering terjadi. Masalah seperti pembegalan, pelecehan seksual, geng motor, dan yang lainnya masih saja terjadi di tengah-tengah kita yang dilakukan oleh orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Sehingga timbul pertanyaan di benak kita, mengapa terjadi demikian? (*)

 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 48 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis