Contoh Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Berbagai Satuan Pendidikan

- Editor

Jumat, 9 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siswa SMKN 1 Blitar sedang melaksanakan kegiatan Projek Penguratan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Siswa SMKN 1 Blitar sedang melaksanakan kegiatan Projek Penguratan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Pak Abdullah, pengawas, Ternate 

Selain bekerja sebagai pengawas sekolah, Pak Abdullah aktif berkegiatan  di komunitas lingkungan. Akhir-akhir ini, di Ternate sering terjadi krisis air  bersih karena mata air mengering. Ketika SD dampingannya berkonsultasi  untuk merancang projek penguatan profil pelajar Pancasila, Pak Abdullah   menyarankan tema Gaya Hidup Berkelanjutan, topik “Konservasi Air”. 

Peserta  didik belajar tentang siklus air, lalu menyelidiki penyebab keringnya mata air.  Ternyata sebabnya adalah kerusakan hutan di lereng Gunung Gamalama, akibat  erupsi pada tahun sebelumnya. Peserta didik dan sekolah sepakat membuat  aksi penghijauan lereng gunung. Pak Abdullah membantu menghubungi Dinas  Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) untuk mendapat bantuan bibit  pohon. 

Setelah penanaman, peserta didik kerap berkunjung untuk menjenguk  dan merawat pohon mereka. ‘Dimensi Akhlak Mulia’, khususnya Akhlak terhadap  Alam, berkembang pesat pada diri peserta didik setelah menjalani proses ini. 

 

Bu Reina, komite sekolah, Surakarta 

Bu Reina adalah pengurus komite di SMK tempat putranya bersekolah.  50% lulusan SMK tersebut belum diterima bekerja. Dari observasi pada saat praktik,  Bu Reina menemukan peserta didik belum memiliki budaya kerja yang baik.

Bu  Reina mendukung inisiatif Tim Pelaksana untuk membuat projek penguatan profil  pelajar Pancasila bertema Kebekerjaan, dengan topik “Siap Menyambut Dunia  Kerja”. Dengan bantuan jejaring dari komite, peserta didik melakukan kunjungan  ke industri dan merefleksikan budaya kerja yang baik di dunia industri. 

Peserta  didik lalu berdiskusi dan menyepakati budaya kerja yang ingin mereka latih, lalu  menerapkannya di waktu praktik. Di kegiatan penutup, Bu Reina melihat peserta  didiknya telah terbiasa bekerja secara profesional baik secara mandiri maupun di  dalam tim, cerminan berkembangnya ‘dimensi Mandiri dan Gotong-Royong’.

Halaman selanjutnya,

Bu Gita, Orang Tua, Samarinda…

Berita Terkait

Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?
Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?
Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru
Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan
Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan
Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21
Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal
Ciri-Ciri Guru Tidak Mampu Mengelola Kelas dengan Baik, Ini Solusinya!
Berita ini 517 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 10:23 WIB

Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?

Rabu, 13 November 2024 - 11:51 WIB

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Kamis, 12 September 2024 - 10:58 WIB

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru

Rabu, 11 September 2024 - 21:34 WIB

Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan

Rabu, 11 September 2024 - 21:20 WIB

Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis