Penangan Setelah Anak Tantrum di Kelas
Ketika sudah tenang, penangan untuk anak tantrum jangan berhenti. Pada kesempatan selama pengajaran, guru harus memberikan perhatian kepada anak yang tantrum. Guru dapat mendengarkan keluh kesah anak.
Selain itu, guru juga dapat mengkomunikasikan secara terus-menerus untuk memberikan pengertian kepada siswa soal mana yang yang baik dan dilakukan dan mana yang tidak baik untuk dilakukan. Termasuk dalam tantrum untuk mencapai apa yang diinginkannya.
Tidak hanya itu, guru juga perlu mendidik siswa untuk bisa mengkomunikasikan apa yang berada dalam pikirannya. Pada tahapan ini, guru dan siswa juga bisa menyepakati bahasa-bahasa yang akan digunakan agar guru lebih memahami keinginan siswa.
Misalnya, jika siswa kesulitan dengan bahasa-bahasa verbal lisan maka guru bisa membiasakan siswa menulis keinginan melalui bahasa verbal tulisan.
Jika siswa kesulitan pada dua hal tersebut maka guru dapat membiasakan siswa menggunakan bahasa nonverbal. Selain itu, hal yang juga patut diperhatikan oleh guru adalah anak pada usia prasekolah tidak tantrum setiap hari.
Studi yang dilakukan oleh Asosiasi Psikologi di Amerika Serikat menunjukkan 84 persen anak prasekolah tantrum satu kali dalam satu bulan dan hanya sembilan persen yang tantrum lebih sering. Untuk itu, guru harus mulai membicarakan dengan orang tua ketika siswa tantrum setiap hari.
Demikian cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk mengatasi anak tantrum di sekolah. (mfs/mfs)
Segera daftarkan diri Anda dalam Pelatihan bersertifikat 32 JP “Memahami Gaya Belajar Pserta Didik dan Implementasi dalam Pembelajaran” yang akan dilaksanakan mulai tanggal 22-29 September 2022 melalui aplikasi Zoom Meeting dan Telegram.
Tunggu apa lagi? Daftarkan diri Anda sekarang juga sebelum kuota peserta penuh!
KLIK DI SINI UNTUK MENDAFTAR
Halaman : 1 2