Momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia (HUT ke-78 RI), sudah barang tentu seluruh masyarakat merayakan hingar-bingar dengan caranya masing-masing. Tidak hanya larut dalam ceremony, tetapi merayakan hari lahirnya kemerdekaan Indonesia juga dilakukan dengan mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur maupun mendukung perjuangan pahlawan yang masih hidup membela tanah air, mempertahankan kedaulatan republik serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Masih dalam suasana peringatan HUT ke-78 RI, sosok heroik di kehidupan membangun negeri tak lepas dari peran pahlawan tanpa tanda jasa, yaitu guru. Di balik kata `guru’ terangkai makna filosofis yakni `digugu lan ditiru’. Profesi mulia tersebut amat sangat vital mewujudkan cita-cita bangsa yang termaktub pada Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Pasalnya tugas pokok guru memberikan ilmu dan menempa karakter generasi bangsa melalui kegiatan belajar-mengajar di bangku pendidikan.
Guru tak lekang dimakan zaman, mengingat era serba modern menuntut guru bertransformasi menjadi sosok pendidik yang paham teknologi-informasi. Dalam sebuah era di mana teknologi dan informasi terus berkembang pesat, masih ada kisah inspiratif tentang seorang guru yang dengan sederhana menjalani hidupnya, tetapi memiliki semangat belajar yang tak pernah padam. Ia adalah contoh nyata bahwa semangat untuk terus belajar tidak mengenal batas usia atau kenyamanan.
Sosok tersebut adalah Damin yang merupakan seorang guru asal Kabupaten Pati. Pria yang kini mengabdi di SMP Negeri 2 Dukuhseti ini punya rekam jejak luar biasa selayaknya pendidik yang memotivasi setiap kalangan, bukan hanya sesama profesinya saja. Ia punya segudang karya yang gemilang selama menjalani profesinya sebagai guru selama 30 tahun.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya