Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1966 dalam sebuah pidatonya menyebutkan berkali-kali, “Kita tidak boleh meninggalkan sejarah, karena dengan mempelajari sejarah kita dapat pelajaran yang berharga untuk menghadapi keadaan atau permasalahan pada saat ini, agar kita tidak mengulangi kesalahan di masa lalu.” Pidato tersebut kemudian dikenal terkenal dengan JAS MERAH (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah).
Setelah pernyataan tersebut hampir 55 tahun berlalu, semangat JAS MERAH mulai luntur terutama di kalangan generasi millenial di mana mereka sering menganggap peristiwa sejarah bangsa hanya sebagai cerita fiktif belaka. Mata pelajaran Sejarah dianggap menjadi mata pelajaran yang membosankan, statis, tidak berkembang bahkan dianggap tidak ada gunanya bagi kehidupan sekarang. Sejarah juga dinilai tidak memiliki nilai ekonomis.
Apalagi ketika pelajaran Sejarah selama ini disampaikan kepada siswa hanya berdasarkan teks buku semata. Siswa dihadapkan pada buku bacaan pelajaran Sejarah yang cara penulisannya tidak menarik. Itu semua akan membuat pelajaran Sejarah makin membosankan.
Sedangkan dari pihak guru sendiri, dalam menyampaikan mata pembelajaran Sejarah masih banyak yang cenderung hanya menggunakan metode konvensional, yaitu dengan cara ceramah atau membaca buku saja. Oleh sebab itu, kejenuhan dan kebosanan sering menghinggapi sebagian besar siswa. Siswa pun menjadi terlihat pasif karena hanya sebagai pendengar saja. Inilah sebenarnya yang menjadi titik awal sejarah dianggap tidak penting oleh generasi masa kini.
Untuk membuat pembelajaran Sejarah efektif serta disukai oleh siswa, maka perlu digunakannya media atau metode pembelajaran yang menarik. Sayangnya, penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran Sejarah belum banyak dilakukan oleh para guru. Masalah ini bisa disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena guru sejarah kurang menguasai dan memanfaatkan teknologi untuk mendukung kegiatan pembelajaran tersebut. Jadi sebenarnya dengan menggunakan metode yang menarik dapat menggugah minat belajar Sejarah bagi siswa di kelas.
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi telah berkembang dengan cepat. Cara penyampaian materi pembelajaran yang konvensional perlu mulai ditinggalkan. Saat ini pembelajaran yang berpusat pada guru tidak lagi diminati. Siswa cenderung lebih menyenangi jika materi disampaikan secara kekinian berbasis teknologi.
Ada beberapa jenis media pembelajaran berbasis teknologi yang bisa digunakan dalam pembelajaran Sejarah. Salah satu upaya untuk membuat pembelajaran Sejarah menjadi menarik adalah dengan menyampaikan materi menggunakan media pembelajaran visual dalam bentuk permainan TTS (teka-teki silang ). Seperti kita ketahui TTS adalah jenis permainan yang sudah dikenal di hampir semua kalangan mulai dari kalangan tua dan muda di seluruh lapisan masyarakat. Jadi permainan ini sudah merakyat.
Adapun manfaat bagi guru dalam penyampaian materi Sejarah dengan media TTS adalah akan memudahkan memilih dan mengelompokkan bahan ajar, sehingga lebih fokus pada materi yang akan dibahas. Selain itu juga akan menyingkat waktu. Dengan demikian jika ada waktu tersisa dapat digunakan untuk program pemantapan materi secara keseluruhan.
Adapun manfaat bagi siswa dalam pembelajaran Sejarah menggunakan media TTS akan memudahkan siswa memahami materi karena mereka harus menjawab pertanyaan di TTS tersebut. Siswa akan secara mandiri mencari dan membaca materi untuk menjawabnya. Dengan demikian, pemahaman tentang materi akan semakin dalam karena mereka mencarinya jawaban atas upaya mereka sendiri. Siswa juga akan terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti ini.
Secara umum, kelebihan dari penyampaian materi Sejarah menggunakan media TTS adalah mudah dikerjakan karena merupakan game yang merakyat, sudah diketahui oleh siswa, kesan belajar Sejarah yang menjemukan hilang. Dengan menjawab pertanyaan yang ada pada TTS, siswa secara otomatis akan mempelajari materi secara mandiri dan waktu untuk menyelesaikan tugas akan relatif lebih pendek.
Namun demikian, penggunaan Media TTS untuk menyampaikan materi Sejarah juga memiliki kekurangan. Adapun kekurangannya antara lain, materi yang disampaikan sepotong-sepotong tergantung dari daftar pertanyaan yang dibuat. Selain itu siswa tidak bisa menganalisa suatu masalah dari materi yg disampaikan karena TTS tidak menyediakan kotak yang panjang untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat atau analisis.
Kesimpulannya, TTS adalah salah satu media menarik yang patut dipakai dalam menyampaikan materi pelajaran Sejarah bagi siswa. Dengan menggunakan media TTS ini, diharapkan pembelajaran Sejarah menjadi lebih menarik dan kembali diminati oleh siswa.
Ditulis oleh Dra. Endah Woelandari (Guru di SMK Negeri 1 Malang – Jawa Timur)