Oleh Ida Maisaroh, S.Pd
Guru MTs Negeri Kota Madiun
Pembelajaran yang semula dapat dilakukan secara, semenjak pandemi Covid-19 berubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau juga dikenal dengan pembelajaran online (daring). Hal ini membutuhkan adaptasi atau penyesuaian baru terkait cara pembelajaran, baik oleh guru, peserta didik maupun orang tua peserta didik.
Sebenarnya wajar apabila orang tua merasa cemas ketika pembelajaran dilakukan secara daring karena media belajar yang digunakan adalah ponsel yang dapat digunakan untuk mengakses apa saja di internet. Orang tua takut jika anaknya akan melihat situs-situs yang bukan tentang pelajaran atau menggunakan ponsel yang seharusnya digunakan belajar justru untuk bermain game di sela-sela waktu kosong. Dan masih banyak lagi kecemasan para orang tua yang ditimbulkan dalam pelaksanaan pembelajaran online.
Kecemasan orang tua tersebut dapat berdampak buruk dalam pelaksanaan pembelajaran online. Bisa jadi orang tua akhirnya melarang anak untuk mengikuti pembelajaran secara daring. Dan akhirnya guru yang harus mencari solusi tentang bagaimana cara mengatasi hal-hal seperti itu.
Kecemasan para orang tua seperti yang telah dijelaskan di atas, umumnya dialami oleh orang tua yang bekerja di luar rumah. Sehingga timbul dengan berbagai pikiran ke anak, misalnya khawatir anak akan membuka situs-situs yang tidak bermanfaat daripada mengikuti pelajaran. Bagi orang tua yang punya anak di tingkat SMP atau SMA, khawatir jika fasilitas yang diberikan justru menjadi ajang berpacaran melalui WhatsApp, sehingga terbawa ke hal-hal yang menyimpang.
Selain itu masih banyak sekali kendala yang harus dihadapi dalam pembelajaran online yang dapat membuat pembelajaran tidak optimal. Seperti masalah ketersediaan media pembelajaran, lokasi rumah yang tidak terjangkau oleh jaringan internet, mahalnya paket data, bahkan ada juga yang belum memiliki ponsel canggih.
Ada juga keluarga dalam keterbatasan ekonomi sehingga harus menggunakan satu ponsel untuk dipakai oleh beberapa anggota keluarga. Sehingga saat pembelajaran daring, guru sulit memantau perkembangan para peserta didik.
Di sisi lain, pemberian tugas secara online juga cenderung membuat peserta didik merasa terbebani. Dan tak kalah penting, masalah yang harus dihadapi oleh guru adalah kecemasan orang tua menjadi salah satu kendala dalam pembelajaran online.
Berbagai kendala pembelajaran secara daring memang sangat bervariasi dan banyak sekali. Namun sebagai seorang pendidik, dalam kondisi bagaimanapun, harus mampu menguasai keadaan, apalagi kondisi peserta didik berbeda-beda dari segi finansial.
Kepada orang tua yang merasa cemas dan menghadapi masalah dalam pembelajaran online, sebenarnya dapat menyuruh anak datang ke lokasi sekolah yang masih bisa dijangkau internetnya, dengan memanfaatkan Wi-fi sekolah dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dengan begitu perilaku siswa dalam belajar masih dapat terpantau.
Sedangkan untuk mengatasi kejenuhan saat pembelajaran daring, guru harus memiliki trik bagaimana agar para peserta didik bisa mengerjakan dan mengumpulkan tugas dengan baik, yaitu dengan cara menggunakan metode yang bervariasi.
Begitu pula untuk penugasan, hasil tugas tidak harus berupa tulisan, namun bisa berupa hasil karya dan video. Selain itu teknik pengumpulan tugas dapat dilakukan dengan mengantarkan hasil tugas seminggu sekali pada hari yang telah ditentukan sekolah oleh guru mata pelajaran dan guru piket.
Pertimbangan yang harus diperhatikan oleh guru ketika memberikan tugas, agar soal-soal yang disajikan bisa membuat siswa berpikir secara aktif dan membuat pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami anak.
Sementara itu, pada sisi anak, perlu mempersiapkan diri untuk belajar. Anak perlu memiliki atensi dan konsentrasi yang baik untuk memproses informasi yang disampaikan oleh guru. Atensi yang tidak fokus dan konsentrasi yang mudah terganggu, tentu akan membuat anak kesulitan dalam mengikuti pembelajaran.
Guru sebagai pengelola kelas jarak jauh memiliki peran dalam merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran jarak jauh. Solusi yang bisa diambil di antaranya, guru perlu mengikuti Program Guru Berbagi, Seri Bimtek, Daring, dan Seri Webinar, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan lembaga sejenis untuk menambah wawasan dan cara baru dalam melaksanakan pembelajaran online.
Belajar dari rumah pada hakikatnya tidak hanya untuk memenuhi tuntutan kompetensi pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, ubudiyah, dan kemandirian peserta didik. Oleh sebab itu, guru harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran, menginspirasi peserta didik untuk lebih semangat dalam belajar.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.