Setiap mahasiswa yang kuliah tentu ingin lulus tepat waktu. Semakin lama waktu kuliah, semakin terjadi pemborosan. Hal ini diungkapkan seorang dosen dari Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.
Banyak manfaat yang didapat ketika seorang mahasiswa bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Selain bisa menjadi kebanggaan keluarga, tentu juga bisa lebih cepat mengejar cita-cita dan berkarir.
Meskipun kuliah dan lulus tepat waktu adalah cita-cita semua mahasiswa, namun kenyataannya tidaklah mudah. Terkadang ada saja hambatan yang membuat para mahasiswa akhirnya lulus dalam waktu yang lebih lama dari targetnya.
Dikutip dari laman resmi UM Surabaya, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UM Surabaya, Holy Ichda Wahyuni menjelaskan terlalu lama menjalani kuliah bisa menyebabkan pemborosan. Pemborosan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari segi waktu dan juga segi biaya kuliah.
Di samping itu, Holy juga menjelaskan mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu juga berpotensi menjadi penyebab masalah kesehatan mental seseorang. Oleh karenanya, beliau menghimbau supaya setiap mahasiswa memiliki target untuk lulus tepat waktu.
Tips lulus tepat waktu
Supaya bisa lulus tepat waktu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Bahkan mahasiswa harus memiliki komitmen sejak awal masuk kuliah. Holy membagikan lima tips lulus kuliah tepat waktu.
- Komitmen awal
Menurut Holy, hal pertama yang harus dilakukan adalah komitmen. Ini harus ditanamkan dalam diri dan diperjuangkan sejak awal saat menjadi mahasiswa.
“Komitmen sejak awal saat menjadi mahasiswa baru akan membantu dalam mencapai tujuan. Jika mahasiswa bingung bisa menemui dosen wali untuk sekadar sharing atau meminta saran,”kata Holy.
- Paham dengan kewajiban
Selama menjalani proses kuliah, mahasiswa harus paham akan kewajibannya. Holy menjelaskan sejak maba mahasiswa harus belajar dan mengembangkan potensi akademik secara seimbang.
Seringkali mahasiswa lalai dengan kewajibannya dan lebih berfokus pada kegiatan di luar kuliah seperti UKM dan organisasi sehingga tidak fokus pada tujuan awal. Meskipun sebenarnya pengalaman berorganisasi juga penting namun sebaiknya tidak mengesampingkan tujuan utama.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya