Kemampuan presentasi bagi seorang guru menjadi hal yang sangat penting, karena melalui presentasi guru dapat memberikan materi kepada siswa, maupun membagikan wawasannya kepada guru sejawat.
Berikut ini hal- hal yang perlu diperhatikan guru untuk dapat memiliki kemampuan presentasi profesional, Yuk simak selengkapnya:
Persiapan
Sebelum melakukan presentasi hal yang wajib dan sangat penting adalah melakukan persiapan, mulai dari mempelajari isi materi yang nantinya akan disampaikan, menyiapkan kemungkinan kemungkinan pertanyaan yang akan timbul dari materi presentasi dna menyiapkan jawabannya agar dapat memuaskan audience.
Selain itu juga perlu menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan, misalnya seperti lepotop, baha presenstasi dibuat sebaik dan semanarik mungkin akan audiens merasa nyaman saat mendengarkan penjelasan Anda.
Be Mindful
Yang memiliki arti berhati – hati, maksudnya disini berhati hati adalah guru harus mampu membawa dirinya dan memposisikan diri juga sebagai audience.
Dengan memilih kosa kata, atau kata kata yang harus sesuai dengan kebutuhan dan segmentasi audience, jangan sampai menimbulkan ketersinggungan bagi audience.
Penjelasan juga harus dilakukan secara baik, agar nantinya tidak timbul miskonsepsi bagi para audience, yang nantinya terdapat pengertian yang berbeda atau yang mempresentasikan dan yang menerima materi presentasi.
Sehingga be mindful atau berhati- hati sangat penting dalam proses perentasi.
Ice Breaking
Selain menyiapkan materi dan bahan presentasi sebaik mungkin, hal yang tidak kalah penting juga dalam menyiapkan ice breaking.
Siapa yang tidak bosan atau mengantuk saat harus mendengarkan orang berbicara selama 30 menit sampai satu jam ? nah, untuk menghindari hal ini perlu adanya ice breaking yang bertujuan untuk membangkitkan semangat atau konsentrasi bagi para audiencenya.
Berikut ini contoh ice breaking dalam presentasi yang dapat Anda coba “Ikuti yang dilihat”
Konsentrasi penuh merupakan hal penting untuk dapat mengerti apa yang presenter sampaikan. Sebagai presenter, Anda tentunya harus memastikan semua audiens Anda memperhatikan dengan penuh konsentrasi. Karena bisa saja memperhatikan namun tidak konsentrasi. Alhasil, pesan yang disampaikan akan menjadi “masuk kuping kanan, keluar kuping kiri”.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya