Lulusan pondok pesantren terkadang masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Namun semua itu dapat terpatahkan oleh kesuksesan yang diraih oleh Sahid Agus Nur Hamid, seorang guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Sekolah di MTs Wahid Hasyim, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Terdapat sejumlah keahlian yang dimiliki oleh guru yang akrab disapa Pak Sahid tersebut. Selain ahli di bidang psikologi pengembangan peserta didik, juga mahir dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
Sejumlah penghargaan juga pernah diraih. Di antaranya sebagai Finalis Guru Berprestasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat (2018), Juara 2 Kaligrafi Cabang Dekorasi Tingkat Kabupaten (2019), Terbaik 1 Olimpiade MIPA Kecamatan Tebing Tinggi (2020), dan Terbaik Harapan 1 Kaligrafi MTQ Korpri Tingkat Provinsi Jambi 2016.
Sejak tahun 2020, pria kelahiran 1986 tersebut mulai mengisi sejumlah pelatihan untuk para guru di seluruh Indonesia secara online bersama e-Guru.id dan GuruJuara.com. Beberapa pelatihan yang pernah ia pandu di antaranya adalah:
- Merdeka Belajar Menggunakan EduCandi dan Google Classroom
- Pengembangan Soal Praktis Menggunakan Whatsapp Auto Reply
- Pembelajaran Interaktif dengan Mengoptimalkan Google Slide dan Peardeck
- Matematika Praktis dan Logika Matematika Sederhana
- Psikologi Perkembangan Peserta Didik
- Memahami Gaya Belajar Peserta Didik dan Implementasi dalam Pembelajaran
- Joyfull Learning Menggunakan Edugame, Strategi Pembelajaran Interaktif dan Menyenangkan
- Penerapan Blended Learning dengan Metode Flipped Classroom dalam PTM Terbatas
- Mengenali Kepribadian Peserta Didik
- Optimasi Whatsapp dalam Pembelajaran
- Mengenal Kebutuhan Belajar Peserta Didik Era Digital
Sahid Agus Nur Hamid lahir pada 10 Desember dari keluarga sederhana. Saat menjalani proses pendidikan sebagai pelajar, beragam tantangan harus dilalui, mulai dari harus berjalan kaki sejauh 2 KM untuk sampai ke sekolah hingga harus berjualan untuk mendapat tambahan uang jajan.
Setelah lulus tingkat pendidikan SD dan SLTP, ia melanjutkan ke Madrasah Aliyah (MA) di lembaga pendidikan pesantren Riyadhul Jannah, Pangkal Duri.
Mulai dari sekolah dasar hingga Madrasah Aliyah, ia selalu memperoleh peringkat 1. Sehingga orang tuanya terus mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan D2 PGSD di Universitas Jambi dan melanjutkan S1 PGSD di Universitas Terbuka. Dan terakhir, guru yang juga mengajar di SDN 199/V Purwodadi tersebut mendapat gelar Magister Pendidikan Dasar dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dalam Program Beasiswa P2TK Tahun 2016.
Sebelum menjalani profesi sebagai guru seperti saat ini, jalan panjang telah ditempuh oleh Pak Sahid. Ia pernah menjadi takmir masjid di lingkungan perusahaan. Hingga kemudian pada 2009, diangkat sebagai guru PNS.
Menjadi guru adalah pilihan hatinya. Sebab baginya, guru adalah pelita, baik untuk siswa, orang tua, maupun masyarakat. Sampai saat ini, selain berkegiatan mengajar dan menjadi Kepala Sekolah, juga aktif dalam kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan, di antaranya sebagai Sekretaris PGRI Tingkat Kecamatan, Tim Pengembang Soal Try Out Jenjang SD, Pengurus PHBI, penabuh hadrah, dan pembina majlis pengajian Yasinan.
Mengutip perkataan tokoh Islam Imam Syafi’i, Pak Sahid mengatakan bahwa siapa yang tidak mau merasakan pahitnya belajar, ia akan menuai kepahitan ketidaktahuan sepanjang hayatnya. Oleh sebab itu, kemauan dan berproses dalam belajar ini sangat penting, baik saat masih menjadi siswa atau ketika sudah menjadi pengajar sekalipun.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud