Sikap disiplin merupakan salah satu hal yang sangat penting dimiliki oleh siswa. Namun ternyata, untuk menumbuhkan sikap disiplin tersebut tidak mudah. Terdapat banyak hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah membuat tata tertib yang jelas, konsisten, serta adanya kerja sama antara sejumlah pihak.
Ketika dalam sebuah pembelajaran memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, akan membuat suasana pembelajaran lebih kondusif, nyaman, dan membuat hasil pembelajaran pun lebih maksimal. Sebaliknya, jika kedisiplinan tidak dilakukan oleh para siswa akan membuat kelas berantakan.
Bayangkan saja ketika Anda sebagai guru sudah asyik mengajar di dalam kelas, kemudian datang seorang siswa di tengah-tengah jam pelajaran, sudah pasti proses pembelajaran tersebut akan terganggu. Itu hanya salah satu contoh saja. Banyak hal yang akan terasa tidak nyaman ketika kedisiplinan tidak diterapkan dengan baik.
Di samping itu, kedisiplinan juga sangat penting dimiliki oleh setiap siswa. Sebab faktor ini juga bisa menjadi salah satu penentu apakah peserta didik akan menjadi orang yang sukses atau gagal di masa yang akan datang.
Berikut ini akan dipaparkan bagaimana cara menerapkan dan menumbuhkan kedisiplinan di dalam diri siswa untuk menunjang pembelajaran di dalam kelas.
1. Memberi Contoh
Jika ingin kelas yang disiplin, maka seorang guru harus bisa menjadi contoh. Jangan berharap siswa memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi jika dari pihak guru sendiri tidak menghargai nilai-nilai disiplin tersebut.
Misalnya jika guru ingin seluruh siswa masuk kelas tepat waktu, maka guru harus menjadi pelopor atau teladan dalam menerapkan peraturan tersebut.
2. Terdapat Tata Tertib yang Jelas
Yang kedua, untuk menerapkan kedisiplinan pada siswa harus terdapat peraturan atau tata tertib yang jelas. Peraturan tersebut dapat disepakati atau dibuat bersama siswa. Sehingga jika ada salah satu pihak yang melanggar dari kesepakatan yang dibuat, akan tahu sendiri apa konsekuensinya.
Di dalam membuat peraturan ini, usahakan setiap poinnya dinyatakan dengan jelas. Misalnya jika ingin semua siswa masuk tepat waktu, di dalam peraturan tersebut perlu dinyatakan secara spesifik terkait waktu yang bisa dikatakan “tepat waktu”.
Sedangkan peraturan yang dibuat kurang jelas, bisa menjadi “peraturan karet” yang sering dilanggar karena si pelanggar memiliki penafsiran sendiri terkait tata tertib yang tertulis.
3. Konsisten
Konsisten di dalam menerapkan kedisiplinan akan sangat penting untuk menumbuhkan jiwa disiplin pada siswa. Artinya, penerapan kedisiplinan tidak boleh dilakukan secara berkala.
Terdapat sebuah kepercayaan bahwa jika sebuah kebiasaan dilakukan secara konsisten selama 60 hari secara berturut-turut, hal tersebut akan menjadi kebiasaan pada diri seseorang. Jika keluar dari kebiasaan tersebut setelahnya, maka seseorang akan merasa dirinya aneh atau merasa bersalah.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya