Emergent Curriculum – Ada beberapa anak yang sedang melakukan kegiatan dan proyek. Anak-anak itu melakukannya secara individu maupun kelompok.
Ada juga yang menyusun balok, bermain pasir pantai, menggambar, membaca buku cerita, menulis undangan, dan aktivitas lainnya.
Pada ruangan sebelah, ada sekelompok anak sedang bermain mencari jejak. Ada juga yang sedang bermain eksperimen mencampur warna.
Disisi lain, ada anak sedang menyusun tujuh balok kecil yang saling terhubung.
Sementara gurunya hanya mengamati dan mencatat apa saja yang anak-anak sedang lakukan. Program ini dinamakan dengan Emergent Curriculum.
Berdasarkan pada teori anak usia dini yang dicatat seperti Dewey, Piaget, dan Vygotsky, emergent curriculum didefinisikan sebagai proses dimana para guru merencanakan kegiatan dan proyek berdasarkan kelompok anak-anak tertentu yang dengannya mereka bekerja, mempertimbangkan keterampilan, kebutuhan, dan minat mereka.
Dalam sebuah program emergent curriculum, apa yang terjadi di ruang kelas secara berdampingan akan terlihat berbeda karena berbagai keterampilan, minat, dan kebutuhan anak-anak di dalam kelas tersebut.
Seorang guru mempertimbangkan semua yang dia ketahui mengenai individu-individu dan kelompok anak-anak tertentu yang dia ajar dan rencanakan sesuai dengannya.
“Apa yang dipelajari anak-anak tidak mengikuti sebagai hasil otomatis dari apa yang diajarkan, melainkan, sebagian besar karena perbuatan anak-anak itu sendiri, sebagai akibat dari kegiatan dan sumber daya mereka” begitu kira-kira kataLoris Malaguzzi.
Halaman berikutnya
Cara kerja emergent curriculum..
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya