Oleh Sukrianingsih,S.Pd.AUD
Guru di TK Hati Mulia Soga
Masyarakat Bugis yang tinggal di Desa Soga, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, memiliki tradisi unik ketika datang bulan Muharram.
Ketika sudah masuk di bulan tersebut, masyarakat Desa Soga merayakannya dengan ritual pembacaan kitab Barzanji di masjid Istikmal pada tanggal 1 Muharram, 10 Muharram, dan 20 Muharram. Warga Soga sangat antusias menyambut malam-malam tersebut dengan membawa bermacam-macam kue tradisional ke masjid. Bahkan ada juga yang bawa songkolo dengan telur rebus.
Pelaksanaan acara ini setelah shalat Magrib sampai jelang Isya. Setelah selesai shalat Magrib, para kaum lelaki, para sesepuh, kepala desa, tokoh agama bersama-sama melaksanakan ritual pembacaan Barzanji serta memanjatkan doa-doa untuk keselamatan keselamatan. Sementara itu para jamaah perempuan bersama-sama menghidangkan makanan yang dibawa.
Setelah selesai ritual Barzanji, semua jamaah menyantap bersama makanan yang telah dihidangkan. Anak-anak pun ikut berbaur untuk berburu telur rebus. Ritual ini dilaksanakan selama 3 kali dalam satu tahun yaitu pada hari ke 1,10 dan 20 Muharram.
10 Muharram (Asyuro) biasanya yang paling ramai. Hampir seluruh warga Soga merayakannya dengan membeli peralatan rumah tangga seperti gayung, ember, pattapi, dan lain-lain. Para pedagang barang pecah belah pun jadi ramai pengunjung.
Sayangnya, banyak pedagang yang memanfaatkan momentum ini dengan menaikkan harga peralatan rumah tangga. Namun demikian, orang-orang tetap membelinya. Sebab, membeli peralatan rumah tangga pada tanggal tersebut, masyarakat berkeyakinan akan membawa berkah dan barang-barang yang dibeli itu akan awet.
Ada juga salah satu warga Desa Soga yang sengaja membeli banyak gayung dan dibagi-bagikan ke rumah tetangga satu per satu. Dengan harapan semoga yang memberi dan yang menerimanya diberikan keberkahan dan dimurahkan rezekinya.
Selain membeli perabot rumah tangga, warga masyarakat Desa Soga ada juga yang merayakan hari Asyura dengan bersedekah sembako ke semua penduduk desa berupa gula pasir sebanyak 3 liter per rumah tangga. Umumnya yang memberi sedekah itu adalah warga yang memiliki usaha burung walet karena Desa Soga memang terkenal dengan burung waletnya.
Selain bersedekah, sebagian masyarakat Desa Soga juga melaksanakan puasa Asyura. Keutamaan puasa Asyura ini adalah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Semua tradisi di atas merupakan kebiasaan yang sangat sering dilakukan oleh beberapa masyarakat Bugis secara turun temurun sampai sekarang ini. Dengan ritual-ritual yang dilakukan tersebut diharapkan dapat bernilai ibadah dikarenakan menyambut bulan Muharram yang mulia.
Muharram sendiri merupakan momen yang bersejarah dan bulan pertama bagi umat Islam dalam sistem tahun Hijriah. Muharram juga merupakan salah satu momen penting yang di nanti-nantikan setiap umat Islam karena terdapat banyak amalan yang jika dikerjakan dapat memberi kita banyak pahala dari Allah SWT.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.