Oleh Endang Sriningsih
Guru di SMP Negeri 4 Mataram
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Sebagai kurikulum baru, tentu saja memiliki kelebihan sekaligus kekurangan.
Kurikulum baru ini diharapkan mulai diterapkan pada Tahun Ajaran 2022/2023 di dunia pendidikan sejak jenjang usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dalam artikel ini tidak etis jika hanya membicarakan kekurangan atau bagian minusnya saja yang terdapat pada Kurikulum Merdeka. Oleh sebab itu dibahas pula kelebihan atau nilai plus kurikulum terbaru ini. Sebab, seperti kita ketahui bersama bahwa setiap kurikulum selalu memiliki segi positif dan negatif.
Keunggulan Kurikulum Merdeka:
- Lebih sederhana dan menyenangkan, karena fokus pembelajarannya pada pengembangan potensi peserta didik sesuai dengan bakat dan minat mereka.
- Komunikatif dan interaktif di mana komunikasi yang terjadi akan lebih interaktif antara pendidik dengan peserta didik melalui penerapan proses pembelajaran kegiatan proyek. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran peserta didik lebih aktif berekspresi sesuai dengan kelebihan masing-masing sehingga dapat mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Kekurangan Kurikulum Merdeka:
- Persiapan penerapan Kurikulum Merdeka kurang matang. Hal ini bisa dilihat di sebagian besar lembaga pendidikan belum mengenal Kurikulum Merdeka yang sesungguhnya. Sosialisasi Kurikulum Merdeka pun belum masuk di setiap sekolah secara terprogram. Para guru pada umumnya belajar mandiri melalui Diklat dan Webinar untuk memahami Kurikulum Merdeka tersebut, bahkan sebagian guru lainnya tidak berusaha mencari tahu terkait kurikulum terbaru ini.
- Sistem pelaksanaan Kurikulum Merdeka belum dapat dilaksanakan secara serentak di setiap jenjang pendidikan. Hanya sekolah-sekolah tertentu yang dapat melaksanakan Kurikulum Merdeka.
- Jika seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan belum dikuasai oleh semua pendidik, maka hasil belajar peserta didik cenderung kurang maksimal.
Nah, itulah di antara sisi positif dan negatif terkait Kurikulum Merdeka. Meskipun memiliki kekurangan, sebaiknya kita tetap berharap bahwa kurikulum terbaru ini merupakan kurikulum terbaik yang benar-benar menuju ke arah pendidikan yang lebih baik dan mampu mengakhiri krisis pendidikan yang telah berlangsung selama 20 tahun terakhir.
Jika pendidikan maju maka negara pun maju. Semua itu perlu diiringi dengan usaha disertai doa.
Sebenarnya pergantian kurikulum adalah hal yang sangat wajar. Dalam sejarahnya, setidaknya terdapat 11 kurikulum yang pernah dilaksanakan di Indonesia, mulai dari Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran); Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai); Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan); Kurikulum 1968; Kurikulum 1975; Kurikulum 1984); Kurikulum 1984; Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999; Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004; Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006; Kurikulum 2013 (K-13), dan sekarang Kurikulum Merdeka.
Pergantian kurikulum selalu bertujuan mengarah ke pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya. Akankan Kurikulum Merdeka menjadikan pendidikan di Indonesia semakin maju? Untuk menjawab pertanyaan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Tidak cukup jika hanya menggunakan hitungan bulan.
Guru merupakan sosok yang paling berperan di dalam pelaksanaan pendidikan. Oleh sebab itu sebelum penerapan kurikulum terbaru, perlu selalu diadakan workshop agar para guru dapat mempersiapkan perangkat pembelajaran sesuai kurikulum sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara lancar. Demikian pula ketika pergantian Kurikulum Merdeka.
Pada saat ini “Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka” di berbagai daerah dilaksanakan secara online dan offline. Para guru berharap, pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini dapat mencetak generasi yang kreatif, inovatif, sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.