KemendikbudRistek Resmi Luncurkan Kurikulum Merdeka

- Editor

Jumat, 11 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan kurikulum prototipe yang selanjutnya akan disebut Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami.

Hasil dari studi nasional maupun internasional menjelaskan bahwa Indonesia sudah cukup lama mengalami krisi pendirikan, selain itu juga kesenjangan kualitas pendidikan di antar wilayah masih menjadi tantangan di Indonesia.

Situasi tersebut semakin parah akibat adanya pandemi Covid-19 yang mengubah secara drastic proses belajar mengajar.

Untuk dapat mengatasi situasi tersebut maka diperlukan perubahan yang sistemik dalam meningkatkan kualitas guru, kepala sekolah atau madrasah yang menjadi faktor kunci dalam upaya transformasi pembelajaran.

Terdapat 31,5% sekolah di Indonesia beralih menggunakan kurikulum darurat tanpa paksaan. Dengan kurikulum tersebut sekolah dapat lebih fokus, beradaptasi pada sistem pembelajaran online, dan tidak terbebani dengan banyaknya materi.

Learning loss pada 31,5% sekolah yang menggunakan kurikulum darurat jauh lebih sedikit daripada sekolah yang tidak menggunakan kurikulum darurat.

Melalui Merdeka Belajar pada Episode kelima belas ini, Kemendikbud berupaya untuk mensosialisasikan dua perangkat penting untuk memulihkan dan mendukung proses belajar mengajar yaitu dengan meluncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.

Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan melalui Live Streaming YouTube diharapkan dapat meningkatkan partisipasi satuan pendidikan dalam upaya pemulihan pembelajaran, membantu akselerasi kualitas pendidikan, serta memberikan solusi atas hambatan yang dialami para guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik.

Terobosan yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada tanggal 11 Februari 2022 melalui Live Streaming YouTube berhubungan langsung dengan akselerasi mutu pembelajaran dan peningkatan kualitas guru yaitu Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, hal tersebut disampaikan langsung oleh Mendikbud Nadiem Makarim.

Berikut beberapa arah peubahan kurikulum yaitu :

  1. Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu bulan.
  2. Fokus pada materi esensial, dan capaian pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun.
  3. Memberikan keleluasan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Nadiem Makarim mengumumkan melalui Live YouTube bahwa dengan Merdeka Belajar dalam dua tahun kedepan tidak akan ada pemaksaan dalam penerapan kurikulum bagi sekolah, karena tujuannya adalah untuk merecovery dari learning loss akibat pandemi.

Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing. Beberapa tahapannya adalah sebagai berikut :

  1. Sejak tahun Ajaran 2021/2022 Kurikulum Merdeka dimana sebelumnya dikenal dengan Kurikulum Prototipe ini sudah diterapkan di hampir 2.500 sekolah yang mengikuri Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma baru.
  2. Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing mulai dari TK.B, kelas I, IV, VII, dan X. Pemerinah menyiapkan anngket untuk membantu satuan pendidikan menilai tahapan kesiapan dirinya untuk menggunakan Kurikulum Merdeka.
  3. Tiga pilihan yang dapat diputuskan oleh satuan pendidikan tentang implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023 yaitu :
  • Menerapkan beberapa bagian dari prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
  • Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.
  • Merencanakan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.

Beberapa hal yang menjadi keunggulan dala Kurikulum Merdeka yaitu sebagai berikut :

  1. Lebih sederhana dan mandalam, dimana standar pencapaiannya lebih sederhana, materi pelajaran yang lebih sedikit, sehingga memberikan waktu bagi guru untuk mendalami konsep. Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensis peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna. Tidak terburu-buru, dan menyenangkan.
  2. Lebih merdeka, dimana bagi peserta didik tidak ada lagi peminatan di SMA, sehingga peserta didik dapat memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat, bakat dan aspirasinya. Bagi guru, dapat mengajar sesuai dengan tahap pencapaian dan perkembangan peserta didik. Sedangkan bagi sekolah yaitu memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
  3. Lebih relevan dan interaktif, dimana pembelajaran dilakukan melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu – isu aktual yaitu misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung perkembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepalas sekolah, dan dinas pendidikan. Penyediaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Penyediaan perangkat ajar berupa buku teks dan bahan ajar pendukung. Sekolah dapat melakukan pengadaan buku teks seacara mandiri dengan BOS regular atas dukungan Pemda dan Yayasan. Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak mandiri.
  2. Pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan pemda. Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dan lain sebagainya yang dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimampanan.
  3. Jaminan jam mengajar dan tunjangan profesi guru, dengan perubahan struktur mata pelajaran yang tidak akan merugikan guru. Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut.

Penjelasan diatas bersumber dari Live Steaming YouTube pada Channel Usman Oegi.

Untuk dapat menerapkan pembelajaran dengan baik sesuai dengan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum Merdeka, maka Anda dapat mengikuti pelatihan atau workshop dengan judul “Model Pembelajaran SUPER Berbasis Ponsel untuk Mendukung Kurikulum Prototipe”.

Workshop tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 14 sampai dengan 18 Februari 2022 pada pukul 19.00 – 21.00 WIB secara online melalui zoom meeting dan telegram.

Dengan mengikuti pelatihan ini maka Anda dapat memperoleh berbagai macam fasilitas diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. E-Sertifikat 35 JP Bernama
  2. Undangan dan Daftar Hadir
  3. Materi Workshop
  4. Contoh Laporan Kegiatan
  5. Contoh Laporan Pengembangan Diri
  6. Akses Zoom Meeting
  7. Pendampingan Via Telegram

Pelatihan ini akan menghadirkan narasumber yang tentunya sangat luar biasa dan sudah berpengalaman di bidangnya yaitu Drs. Ferial, M.Pd.T.

Selain mendapatkan fasilitas seperti yang sudah dijelaskan, dengan pelatihan ini Anda juga akan mendapatkan BONUS yang tidak kalah menarik, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Kumpulan Paparan Kebijakan Kurikulum Prototipe 2022
  2. Kumpulan Strategi Kerangka Kurikulum Prototipe 2022
  3. Kumpulan Sosialisasi Kurikulum Prototipe 2022
  4. Naskah PTK Nominasi Finalis LKG 2015 “Penerapan Model Pembelajaran SUPER Berbasis Ponsel”

Untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut maka Anda harus mendaftar sebagai peserta dengan biaya pendaftaran Rp 109.000 bagi peserta umum atau non member e-Guru.id.

Sedangkan bagi Anda yang sudah terdaftar sebagai anggota atau member e-Guru.id, mendapatkan harga spesial sehingga cukup dengan melakukan pendaftaran dengan biaya sebesar Rp 89.000 saja.

Anda dapat melakukan pendaftaran dengan cara KLIK DISINI.

Apabila Anda mengalami kendala dalam melakukan pendaftaran atau Anda perlu dibantu dalam pendaftaran maka Anda dapat menghubungi kontak di bawah ini :

088225471197 (Eka)

Penulis : Eka Susiyanti

Berita Terkait

Kabar Gembira untuk Guru TK, SD, SMP, dan SMA/SMK Baik Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi , Agenda Penting Dimulai 4 Mei 2024
Bagaimana Nasib Pencairan Tambahan 100% 1 Bulan TPG ? Ini Regulasi Yang Berlaku Sebenarnya!
Terungkap 2 Penyebab Guru Honorer Belum Diangkat PPPK, Wajib Diperhatikan!
Update Terbaru, MenPAN RB Beri Keterangan : CPNS dan PPPK 2024 Segera Dibuka Setelah Hal Ini Selesai!
Kemdikbud Beri 2 Kabar Gembira untuk Semua Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Jenjang PAUD, SD, dan SMP
Cara Mengetahui NIP dan Lokasi Penempatan PPPK Guru Meskipun Belum Penyerahan SK
Update Pencairan Gaji Rapelan dan Tunjangan Guru Tw 1 di Berbagai Daerah Terhitung Awal Mei
Kabar Gembira Khusus Guru Non Sertifikasi dari Ditjen GTK, Segera Cek Per 6 Mei 2024
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 3 Mei 2024 - 10:56 WIB

Kabar Gembira untuk Guru TK, SD, SMP, dan SMA/SMK Baik Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi , Agenda Penting Dimulai 4 Mei 2024

Jumat, 3 Mei 2024 - 10:34 WIB

Bagaimana Nasib Pencairan Tambahan 100% 1 Bulan TPG ? Ini Regulasi Yang Berlaku Sebenarnya!

Jumat, 3 Mei 2024 - 06:52 WIB

Terungkap 2 Penyebab Guru Honorer Belum Diangkat PPPK, Wajib Diperhatikan!

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:04 WIB

Update Terbaru, MenPAN RB Beri Keterangan : CPNS dan PPPK 2024 Segera Dibuka Setelah Hal Ini Selesai!

Kamis, 2 Mei 2024 - 10:22 WIB

Kemdikbud Beri 2 Kabar Gembira untuk Semua Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Jenjang PAUD, SD, dan SMP

Rabu, 1 Mei 2024 - 10:14 WIB

Update Pencairan Gaji Rapelan dan Tunjangan Guru Tw 1 di Berbagai Daerah Terhitung Awal Mei

Selasa, 30 April 2024 - 10:32 WIB

Kabar Gembira Khusus Guru Non Sertifikasi dari Ditjen GTK, Segera Cek Per 6 Mei 2024

Selasa, 30 April 2024 - 09:53 WIB

Bulan Mei Guru dan Kepala Sekolah Siap Mendapatkan TPP Namun  Ada Yang Tidak, Bagaimana Regulasi Sebenarnya?

Berita Terbaru