- Menepati Janji
Janji atau perjanjian dapat terjadi antara satu individu dengan individu lain, antara individu dengan kelompok, atau sebaliknya antara satu kelompok dengan individu, dan juga antara satu kelompok dengan kelompok lain. Namun, yang mendapat perhatian utama disini adalah janji seorang pribadi yang diarahkan, baik kepada individu atau kelompok lain.
- Peduli pada Kebaikan yang Lebih Besar
Orang kadang bahkan sering dihadapkan pada situasi ketika dia harus mengambil keputusan dan tindakan yang akan membawa konsekuensi tertetu dalam kehidupan. Masing-masing keputusan dan tindakan yang dilakukuan membawa konsekuensi, entah konsekuensi baik ataupun konsekuensi buruk, dengan dampak yang tidak sama besar. Sering muncul konflik antara kepentingan pribadi dan kelompok, antara kepentingan kelompok, dan kepentingan orang banyak.
- Jujur dan Rendah Hati
Jujur sering diartikan sebagai orang yang tidak berbohong. Tidak jujur berarti berbohong. Arti kata berbohong sebenarnya hanya berarti mengatakan sesuatu yang tidak benar. Berbohong berarti suatu tindakan sengaja, dengan tujuan buruk, menyampaikan informasi yang salah kepada pihak lain. Dengan kata jujur kita diminta untuk mengatakan yang benar dan tidak menyampaikan informasi yang salah yang didorong oleh tujuan buruk.
- Bertindak Bagaikan Tengah Diawasi
Kalau kita sedang diawasi oleh orang lain dan bahwa kita benar-benar menyadari hal itu, kita tentu akan lebih hati-hati dalam semua hal yang akan kita lakukan. Kita akan selektif dalam mengeluarkan kata yang akan kita ucapkan, kita akan mengontrol setiap gerakan kita, dan akan berusaha mengendalikan berbagai dorongan dan tindakan yang menurut kita akan dicela bila kita melakukannya.
Jadi, ketika sedang diawasi, orang akan memiliki kontrol diri yang baik dan hampir pasti berusaha untuk tidak melakukan hal yang buruk. Orang yang memiliki integritas diri tidak mudah lepas kontrol atas berbagai tindakannya, terutama untuk hal yang memiliki dimensi etis (soal baik-buruk).
Dia berlaku dan bertindak seakan-akan sedang diawasi, bukan saja oleh beberapa pasang mata tetapi juga oleh mata batinnya sendiri dan bahkan mata Tuhan yang merupakan hakim, yang senantiasa menjatuhkan penilaian pada dirinya dan pada apa yang dilakukannya.
Bagi seorang yang memiliki integritas diri, ada atau tidak ada orang, dia tetap waspada atas apa yang akan dilakukannya. Dia selalu merasa sedang bertindak di depan hakim, yang senantiasa mengetahui dengan baik segala apa yang dilakukannya. Kesadaran ini tidak hanya sebagai alat kontrol atau pengekang untuk tidak melakukan hal yang buruk, melainkan juga sebagai pendorong untuk selalu berusaha melakukan hal yang baik dan benar.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya