6 Fakta Tokoh Pendidikan Perempuan: Dewi Sartika

- Editor

Selasa, 16 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dia adalah Dewi Sartika, salah satu tokoh penting dalam dinamika pendidikan di Indonesia. Lahir di Cicalengka pada 04 Desember 1884, selama hidupnya memiliki dedikasi yang sangat besar terhadap pendidikan. Tak ayal, jika namanya terus dikenang hingga sekarang.

Sama halnya dengan RA Kartini, Dewi Sartika merupakan salah satu sosok penting dalam memperjuangkan pendidikan untuk kaum perempuan.

Dan berikut ini adalah fakta menarik tentang Dewi Sartika yang mungkin belum Anda ketahui:

Terlahir sebagai Bangsawan

Dewi Sartika terlahir dari rahim seorang Ibu bergelar bangsawan, yiatu Nyi Raden Ayu Rajapermas dari Sunda. Ayanya adalah Raden Somanagara.

Di zaman Belanda, kedua orang tuanya gigih melawan penjajahan. Sehingga keluarga Dewi Sartika pernah diasingkan di Ternate.

Ketika kedua orang tuanya meninggal, ia diasuh oleh pamannya yang bernama Aria.

Memiliki Perhatian pada Pendidikan Sejak Usia Dini

Sejak kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan perhatiannya pada dunia pendidikan. Dibandingkan dengan anak-anak seusianya, ia lebih cakap dalam membaca dan menulis. Selain itu, ia juga bisa berbahasa Belanda.

Sewaktu kecil, ia sering bermain peran kegiatan belajar mengajar dengan rekan-rekannya. Ia menjadi guru sementara teman-temannya menjadi siswa.

Ketika menginjak usia remaja, ia sering mengajari anak-anak perempuan pribudi di sekitarnya untuk belajar menulis dan membaca.

Mendirikan Sekolahan untuk Kaum Perempuan

Pada tahun 1904, Dewi Sartika membuka sekolah pertamanya. Sekolah tersebut, ia beri nama Sekolah Isteri karena memang sekolah tersebut dibuka khusus untuk para kaum perempuan waktu itu.

Para perempuan yang menempuh pendidikan di Sekolah Isteri bukan hanya diajar membaca dan menulis tapi juga belajar keterampilan seperti menjahit dan praktik agama.

Pada tahun 1906, ia menikah dengan seorang guru. Karena kesamaan visi dengan pasangannya tersebut, akhirnya berhasil mengembangkan lembaganya untuk lebih maju dan sekolahannya yang kian maju diberi nama Sekolah Keutamaan Isteri.

Menginspirasi Perempuan Peduli Pendidikan

Apa yang telah dilakukan oleh Dewi Sartika memberikan inspirasi bagi banyak perempuan. Pada tahun 1912, terdapat sejumlah Sekolah Isteri yang lain menggunakan konsep yang dibangun oleh Dewi Sartika. Di tahun tersebut, terhitung sebanyak sembilan sekolahan yang dikembangkan oleh perempuan lainnya.

Dari Sekolah Isteri yang menjamur, menjadi benih lahirnya sebuah organisasi bernama Organisasi Keutamaan Isteri pada tahun 1913.

Biaya Sendiri untuk Operasional Sekolah

Sekolah Keutamaan Isteri semakin menyebar di berbagai kota di seluruh penjuru nusantara termasuk di antaranya di Bukittinggi.

Ternyata sekolah-sekolah yang berada di berbagai daerah bisa berjalan tidak lepas dari kontribusi Dewi Sartika dalam memberikan pembiayaan.

Halaman Selanjutnya

Mendapat Gelar Pahlawan…

Berita Terkait

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Berita ini 1,081 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:04 WIB

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen

Selasa, 7 Januari 2025 - 12:24 WIB

Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis