Prof. Howard Gardener, ahli riset asal Amerika memetakan jenis multiple intelligence dalam delapan tipe. Tipe-tipe kecerdasan tersebut adalah logis matematis, verbal linguistik, visual spasial, musik, intrapersonal, interpersonal, naturalis, dan kinestetik. Dari semua kecerdasan tersebut, tidak ada yang tidak penting. Khususnya ilmu matematik dan logika, dengan kemampuan itu, anak mampu memecahkan masalah. Tugas guru dan orangtua adalah mengasah kecerdasan logis matematis tersebut.
Anak yang memiliki kemampuan logika matematik tinggi, biasanya, mereka sangat menyukai hal-hal yang complicated (rumit). Mereka suka berpikir untuk memecahkan akar permasalahan dan menemukan titik terang. Hal tersebut pun dilakukan secara logis, terstruktur, dan sangat akurat.
Yuk ikut pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Pembelajaran Berbasis Mutiple Intelligence untuk Mewujudkan Merdeka Belajar” Diklat akan diadakan 21- 28 Januari 2023 dengan instruktur yang luar biasa. Selain itu setiap peserta mendapatkan fasilitas lengkap seperti materi pelatihan, e-sertifikat 32JP, full suport dari tim instruktur dan laporan pengembangan diri. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2242/checkout dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.
Biasanya, anak logis matematis memiliki hobi yang sangat edukatif. Misalnya, mereka suka berhitung, bermain teka-teki silang, balok puzzle, dan kegiatan lain yang tidak lepas dari nalar. Sangat disayangkan sekali apabila skill ini diabaikan. Maka, orangtua dan guru harus mengasahnya sejak dini. Lantas, bagaimana caranya? Di bawah ini adalah beberapa aktivitas untuk mempertajam kecerdasan logis matematis:
Permainan logika atau matematika
Apa yang dimaksud dengan permainan logika? Yaitu suatu permainan santai, tetapi tetap mengajak anak untuk berpikir. Contohnya adalah lego, puzzle, maze, dan masih banyak lagi. Game tersebut akan mendorong anak untuk mengenal warna, bentuk, ukuran, dan proses mengorganisir sehingga membentuk urutan yang benar.
Permainan matematika/logika memang sedikit rumit. Di sini, anak seolah harus menghadapi masalah dan berupaya untuk menyelesaikannya. Namun, masalah yang tersaji cukup unik dan menyenangkan. Sehingga, saat berpikir, anak tidak akan jenuh. Sebaliknya, mereka antusias sekali untuk segera lepas dari problematika tersebut. Permainan semacam inilah yang akan memperkuat pemikiran anak.
Penerapam ilmu hitung dalam kegiatan sehari-hari
Biasanya, anak hanya belajar ilmu hitung atau matematika di sekolah. Bagaimana dengan di rumah? Inilah kesempatan orangtua untuk mengembangkannya. Orangtua bisa mengajak anak untuk mempraktikkan ilmu yang sudah didapat di sekolah. Misalnya, anak menghitung belanjaan, menghitung durasi waktu, menghitung jarak, dan lainnya.
Selain itu, orangtua juga bisa mengenalkan anak tentang ukuran, seperti berat dan besar suatu benda. Dalam praktiknya, tidak usah terlalu sulit. Cukup demonstrasikan dalam kegiatan yang memang sedang berlangsung saat itu. Contoh, ketika anak membeli buah, pantik dengan pernyataan atau pertanyaan ‘buah mana yang paling besar?’. Secara tidak langsung, mereka telah mengasah kecerdasan logis matematis.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya