Anak adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Anak juga sebagai titipan Tuhan yang harus kita jaga, kita didik, kita sayangi dan kita cintai. Merawat dan melihat perkembangannya merupakan hal yang membahagiakan. Sampai suatu saat mereka akan pergi meninggalkan kita ketika dewasa karena bekerja atau menikah.
Dari perkembangan anak kita, masa-masa yang boleh dikatakan masa rawan adalah masa remaja. Masa di mana mereka butuh perhatian dan pendampingan dari orang tua agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menjadi dewasa. Masa remaja awal tidak datang mendadak. Di akhir masa kanak-kanak sebenarnya terjadi masa menjelang kedatangan masa remaja, yang disebut masa pueral dalam waktu singkat. Di masa ini, mereka tidak bisa disebut sebagai anak-anak lagi tapi juga belum menjadi remaja.
Masa pueral ditandai dengan kelamin sekunder sudah mulai tumbuh, tetapi organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang. Masa ini berlangsung antara usia 8 tahun sampai 11 tahun. Menurut Hurlock dalam buku yang ditulis oleh Andi Mappiere menyebutkan bahwa fase negatif pada masa peural ini di antaranya, pada masa itu anak cenderung ingin menyendiri atau mengisolasi diri, malas melakukan sesuatu terutama dalam bekerja atau belajar. Koordinasi fungsi-fungsi tubuh berkurang sehingga merasa canggung atau kurang luwes.
Mereka mengalami kejenuhan atau kebosanan dalam melakukan sesuatu, mengalami kegelisahan dan tidak tenang. Dalam kehidupan mengalami pertentangan sosial dengan masyarakat, mereka akan menentang terhadap kewibawaan orang tua dewasa lain. Selain itu, mereka juga akan mengalami kepekaan emosi, kurang percaya diri, mulai timbul ketertarikan terhadap lawan jenis, timbul kepekaan perasaan, dan sering berkhayal atau berfantasi.
Masa Remaja Awal
Anak masa remaja awal sering disebut masa puber atau pubertas. Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan kecenderungan seksual ditandai dengan mengalami percepatan pertumbuhan tinggi atau panjang tubuh. Pertumbuhan berat badan berjalan paralel dengan tinggi badan.
Kemudian ciri-ciri seksual primer dan sekunder lebih terlihat dan gejala pemasakan seksual pada wanita dan pria lebih nyata. Perubahan fisio-seksual dan sosial, remaja wanita lebih memperlihatkan bentuk tubuh yang menarik bagi remaja pria, demikian pula remaja pria tubuhnya menjadi kekar yang menarik bagi remaja wanita. Mereka saling tertarik terutama karena fisik, khususnya sifat-sifat jenisnya atau sex appeal.
Pada masa ini remaja wanita dan pria timbul kesadaran terhadap dirinya. Misalnya, seorang gadis merasa cukup cantik atau tidak cantik, apakah mempunyai mata yang indah dan lain sebagainya. Anak pria sadar terhadap badannya yang tinggi atau pendek, gagah atau tidak gagah. Dan mereka dapat menilai teman mereka yang tergolong cantik atau tampan.
Pada masa-masa remaja awal, kejiwaan anak dalam keadaan kurang stabil sehingga ada kemungkinan untuk melakukan penyesuaian yang salah kecuali remaja yang benar-benar mempunyai potensi kepribadian yang kuat dan memperoleh bimbingan dan pelatihan.
Demikian juga dari segi kognitif remaja awal di mana sifat berpikirnya belum mencapai kematangan. Jadi dalam menilai benar atau salah terhadap lingkungan sekitarnya masih dipengaruhi oleh egosentri. Sehingga dalam membantah kadang-kadang tidak menjaga perasaan orang lain.
Masa Remaja Akhir
Kurun waktu masa remaja akhir yaitu 17-22 tahun, disebut juga young women dan young man. Secara fisiologis pertumbuhan fisik relatif menjadi lambat. Sementara dalam perkembangan seksual telah mendekati kesempurnaan. Kemudian secara perkembangan psiko-sosial, remaja akhir kondisi emosinya sudah tidak meledak-ledak lagi melainkan relatif stabil.
Namun pada masa ini remaja mengalami krisis identitas. Selama perkembangan anak mengalami kegoncangan karena perubahan dalam dirinya maupun dari luar dirinya, yaitu dari sikap orang tua, guru, cara mengajar, dan masih banyak lagi. Mereka cenderung ingin melepaskan diri dari orang tua dan bergabung dengan teman sebaya.
Remaja akhir relatif menguasai atau setidak-tidaknya mengalami penyusunan rencana atau planning alternative. Misalnya, mereka akan memilih jurusan studi, teman, pekerjaan, dan banyak lagi.
Nah, dengan memahami masa perkembangan anak remaja ini, sebagai orang tua dan sebagai pendidik akan dapat lebih bijak dalam mendidik dan membimbing mereka. Pendidikan dengan kekerasan bukan yang mereka butuhkan untuk menjadi manusia yang bertanggungjawab. Tapi dengan perhatian dan kasih sayang serta keikhlasan dalam membimbing, maka mereka dapat tergerak hatinya untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan bertanggung jawab.
Ditulis oleh Saroinah, S.Pd., Guru BK SMP Negeri 2 Kroya, Cilacap