Pada era digital pada saat ini, internet rasanya sudah sangat mudah diakses dan melekat di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi para kalangan remaja.
Pada dasarnya internet mampu membantu banyak menyelesaikan kegiatan manusia seperti pekerjaan, pelajaran dan komunikasi. Namun pada jejaring di internet seperti dalam penggunaan sosial media, membuat dunia maya pun tidak terlepas dari berbagai hal yang sangat bernilai negatif dan dapat menimbulkan dampak yang sangat buruk terhadap pengguna di kalangan remaja.
Pada usia menginjak remaja tentu masih sangat labil dalam hal apapun, baik untuk mengambil keputusan dan melakukan apapun. Mereka sangat membutuhkan bimbingan orang tua untuk melakukan banyak hal.
Sementara itu, di tengah kehidupan para kalangan remaja saat ini, internet nampaknya sudah melekat menjadi salah satu jenis kebutuhan pokok. Tentunya tidak semua para remaja bisa mengakses atau menggunakan internet dengan baik dan benar tanpa terpengaruh dampak negatifnya. Sebab di luaran sana sudah banyak buktinya bahwa sebagian para remaja salah memanfaatkan jejaring internet sehingga menghasilkan dampak yang buruk bagi dirinya dan juga bagi lingkungan di sekitar.
Berdasarkan riset yang dikaji secara mendalam, ada beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan apabila tidak bijak dalam menggunakan jejaring internet, terutama di kalangan para remaja.
Pertama, internet sangat memudahkan untuk mengakses konten yang tidak baik seperti pornografi. Konten negatif tersebut bisa berupa film, animasi kartun, foto, komik, majalah, dan bahkan pada permainan games.
Kedua, menggunakan internet bisa memicu adanya perilaku bullying. Maraknya tayangan video dan games yang mempertontonkan tindak kekerasan serta bullying dapat kemudian diimitasi anak.
Games dengan adegan kekerasan yang sering dimainkan oleh anak dapat memberikan pengaruh buruk. Hal tersebut dapat tertanam dalam otak bawah sadar anak terkait teologi kekerasan dalam menyelesaikan masalah dan menjadi sangat permisif terhadap tindak kekerasan. Sehingga setiap ada masalah diselesaikan dengan jalan kekerasan.
Ketiga, kasus pelecehan seksual, penculikan, kekerasan dan kriminal yang terjadi, mayoritas dimulai dari sosial media. Pelecehan seksual bisa terjadi karena seringnya melihat tayangan pornografi, penculikan, dan kriminalitas yang terinspirasi dari tayangan film yang mudah diakses secara online.
Untuk kalangan remaja, internet ini benar-benar merupakan media yang sangat membantu untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupoan. Akan lebih baik jika penggunaan internet oleh para kalangan remaja ini mendapat perhatian, dibatasi, dan diawasi oleh orang tua.
Ditulis oleh: Yulianingsih S.Pd, Guru UPT SMPN 16 Gersik