Oleh Titim Sumarni, S.pd
Guru di SDN 5 Cicadas
Literasi dan numerasi merupakan dua kecakapan yang sangat penting bagi anak terutama anak yang masih duduk sekolah dasar. Sebab dua hal tersebut merupakan dasar dalam proses belajar di tahap selanjutnya. Oleh karena itu, perlu diupayakan dalam pembelajaran tematik di sekolah dasar untuk meningkatkan kecakapan literasi dan numerasi.
Kenyataannya, anak-anak kita lebih terampil berbicara dibandingkan menulis. Begitu juga dengan berhitung. Idealnya, anak-anak yang duduk di kelas tinggi di sekolah dasar sudah bisa mengembangkan beberapa paragraf—bukan hanya satu paragraf—ketika membuat karangan dalam bentuk tulisan. Sementara itu masih banyak anak-anak yang bahkan ketika menulis belum memahami penggunaan tanda baca seperti yang diharapkan.
Begitu pula dengan numerasi, seharusnya mereka sudah menguasai perkalian dan pembagian. Namun faktanya masih jauh dari yang diharapkan. Ini artinya, betapa pentingnya peningkatan kemampuan literasi dan numerasi bagi anak agar tidak menghambat dan mengganggu proses pendidikan dan juga berpengaruh kepada aspek kehidupan lainnya.
Suwarno, S.Si., M.Pd dalam salah satu tulisannya mengatakan bahwa kemampuan literasi dan numerasi adalah sesuatu yang penting agar anak dapat mengakses program pendidikan yang lebih luas karena dua kemampuan tersebut digunakan dalam banyak aspek kehidupan.
Seperti yang kita tahu bahwa numerasi, misalnya, adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk, baik dalam bentuk grafik, tabel, atau bagan.
Kemampuan literasi dan numerasi anak ini akan berkembang dan meningkat apabila guru sering melatihnya dengan cara membiasakan anak membaca buku kemudian menuliskan apa yang sudah dibacanya dengan bahasanya sendiri. Serta melatih anak berhitung dengan cara memberikan permainan tebakan perkalian dan pembagian.
Anak yang sering berlatih dan anak yang malas berlatih terkait literasi dan numerasi tentu saja akan berbeda cara berpikirnya dalam kehidupan sehari-hari. Wawasan serta pengalaman anak yang rajin berlatih literasi dan numerasi akan bertambah dan lebih mudah dalam memecahkan berbagai masalah baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi utama gerakan literasi dan numerasi di sekolah dapat diterapkan dalam lintas kurikulum. Literasi numerasi lintas kurikulum artinya sebuah pendekatan penerapan secara konsisten dan menyeluruh di sekolah untuk mendukung pengembangan literasi numerasi bagi setiap peserta didik.
Hal ini sangat penting karena banyak anak SD yang tidak dapat menerapkan pengetahuan Matematika secara langsung dengan bidang yang lain. Oleh karena itu, guru perlu memfasilitasi kebutuhan tersebut. Artinya, keterampilan literasi dan numerasi secara eksplisit dapat diajarkan di dalam mata pelajaran Matematika, tetapi peserta didik tetap diberi kesempatan untuk menggunakan Matematika di luar mata pelajaran tersebut di berbagai situasi.
Oleh karena itu dalam pembelajaran tematik semua mata pelajaran dipadukan, saling berkaitan sehingga literasi dan numerasi juga dikaitkan di dalamnya dan pada akhirnya anak senang dan semangat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi.
Apabila anak sudah menunjukkan kegemarannya menekuni literasi dan numerasi, otomatis akan meningkatkan kemampuan daya pikirnya dalam menganalisis segala permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk meningkatkan literasi dan numerasi anak dalam pembelajaran tematik, dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan kesadaran pentingnya membaca dan berhitung. Misalnya, membaca 10 menit sebelum KBM, mengoptimalkan peran perpustakaan, membuat karya tulis seperti mengarang, membentuk komunitas baca, menggabungkan kata dan angka dalam percakapan, menerapkan konsep matematika dalam berbagai kegiatan, meningkatkan kemampuan numerasi dalam permainan serta melatih siswa dengan soal-soal numerasi.
Perlu dipahami juga bahwa meningkat atau tidaknya kecakapan literasi dan numerasi anak juga tergantung dari kerja sama guru, anak, dan orang tua. Anak tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya motivasi dari guru dan orang tua untuk meningkatkan literasi dan numerasinya.
Pada saat anak membaca buku di kelas, guru harus mengawasi apa yang dibaca. Kemudian pada saat anak ditugaskan guru untuk membaca buku di rumah, orang tua harus mengambil peran dalam mengawasi kegiatan literasi dan numerasi anak di rumah.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!