Tren Belajar Online Sudah Usai, tapi Anak Malah Kecanduan Main Gadget?

- Editor

Selasa, 6 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Rahmawati, S.Pd
Guru di SD Negeri Langgen

Pandemi Covid-19 berangsur menepi, sedikit demi sedikit aktivitas di luar rumah berangsur kembali normal. Pun demikian yang terjadi dalam dunia pendidikan. Anak-anak kini bisa bertatap muka langsung dengan guru dan teman-temannya di sekolah. Tetapi ada yang membekas setelah sekian lama menjalani pembelajaran daring, yaitu kebiasaan anak-anak dengan ponsel Android-nya.

Selama pandemi berlangsung, anak-anak terbiasa menatap layar ponsel berjam-jam. Pasalnya untuk belajar, mereka hanya bisa berinteraksi dengan alat tersebut.

Dengan adanya gadget tersebut, terkadang membuat siswa lebih sering bermain game daripada belajar atau untuk mengerjakan tugas yang diberikan gurunya. Kalau sudah begitu maka waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk bermain game.

Aktivitas bersama ponsel sebenarnya kurang baik untuk perkembangan anak. Data yang disampaikan oleh National Institutes of Health (NIH) pada 2008 menunjukan bahwa anak yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari untuk bermain gadget mendapatkan nilai rendah pada tes bahasa dan berpikir.

Selain itu ada juga sebuah laporan bahwa anak yang bermain gadget lebih dari tujuh jam sehari mengalami penipisan korteks otak—area otak yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk berpikir kritis dan penalaran. Sungguh sangat memprihatinkan, bukan?

Mirisnya lagi, sebanyak 25% dari 300 pasien anak di rumah sakit jiwa mengalami gangguan psikologis akibat terlalu sering bermain perangkat ponsel.

Dikutip dari dr. Ira Savitri Tanjung, dokter spesialis psikiater anak di Rumah sakit Marzuki Mahdi Bogor, salah satu tanda anak sudah kecanduan terhadap gadget adalah bila waktu bermain sudah habis atau kuota internet sedang terkendala maka anak-anak akan menangis meminta waktu tambahan atau bahkan sampai memukul dan agresif.

Dan berikut ini adalah solusi agar anak tidak kecanduan bermain ponsel:

Mulailah mengatur waktu tanpa ponsel

Buatlah kesepakatan dengan anak kapan sang anak bisa menggunakan ponsel dan kapan tidak boleh. Misalnya membuat peraturan tidak boleh bermain HP dua jam sebelum waktu tidur, selama waktu makan, saat bersama keluarga, dan lain sebagainya. Dengan cara ini diharapkan anak-anak bisa mengurangi penggunaan gadget setiap harinya. Hal lain yang bisa dilakukan adalah membuat zona bebas layar komputer di kamar. Dengan begitu orang tua bisa mengawasi kapan dan berapa lama anak-anak boleh menggunakan ponselnya.

Berikan contoh-contoh pengalaman buruk akibat kecanduan gadget

Informasi-informasi yang didapatkan di media sosial terkait dampak negatif dari kecanduan gadget perlu diinformasikan kepada anak-anak dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka. Hal ini terbukti ampuh menimbulkan efek jera kepada anak- anak dan dapat mengurangi intensitas interaksi anak-anak dengan gadgetnya.

Gunakan parental control pada ponsel

Fitur parental control pada ponsel berbasis Android dapat berguna untuk mengontrol penggunaan ponsel pada anak-anak. Sehingga hal itu akan mencegah anak menuju ke aplikasi dan situs tertentu yang terlarang untuk diakses.

Memberikan pengarahan dalam penggunaan ponsel

Tidak ada salahnya jika sesekali anak-anak diizinkan untuk memegang ponsel, tapi arahkan penggunaanya untuk hal-hal positif seperti untuk belajar atau mengasah kreativitas anak-anak. Misalnya permainan untuk mengasah daya ingat dengan aplikasi mencocokan gambar atau aplikasi untuk menggambar, belajar berhitung, dan bermain musik. Memanfaatkan kecanggihan gadget sesuai dengan porsinya akan membuat si buah hati kita semangat untuk belajar hal-hal baru.

Dampingi anak dalam beraktivitas fisik

Biasanya anak-anak ingin bermain gadget karena mereka kehabisan ide untuk bermain atau beraktifitas di rumah. Oleh karena itu disarankan kepada para orang tua untuk tidak kehabisan ide kegiatan yang kegiatan fisik bersama anak-anak, misalnya seperti senam bersama, jogging bersama, kerja bakti rumah. Tentu saja keterampilan dan kreativitas orang tua sangat diperlukan untuk terus mendampingi anak-anak tanpa kebosanan.

Mengajari aktivitas ibadah

Dekatkan anak-anak dengan penciptanya melalui sarana ibadah seperti sholat berjamaah, mengaji, dan lain-lain. Sehingga pelan-pelan hal tersebut menjadi kebiasaan bagi anak-anak.

Nah, demikian tadi adalah sejumlah tips atau langkah-langkah menghindarkan anak dari kecanduan gadget. (*)

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 26 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru