Tips Mengasah Otak Kanan dan Otak Kiri
Implementasi Kurikulum Merdeka diharapkan dapat mengasah kemampuan otak kanan dan otak kiri pada tiap peserta didik. Banyak cara yang bisa digunakan oleh guru untuk melatih kemampuan otak peserta didik. Berikut adalah beberapa tips yang bisa guru gunakan untuk melatih otak kanan dan otak kiri peserta didik melalui Implementasi Kurikulum Merdeka.
Tips Mengasah Otak Kanan
– Bermain Alat Musik
Implementasi Kurikulum Merdeka mendorong peserta didik untuk menemukan bakat dan minatnya sehingga proses pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan peserta didik.
Bermain alat musik merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah peserta didik mempunyai bakat dan minat di bidang seni.
Bermain alat musik dapat membuat orang yang mendengarkan merasa tenang dan dapat memberikan semangat.
Selain itu, bermain musik dapat membuat hippocampus (bagian dari otak yang memegang peranan penting dalam memori) akan berkembang.
– Menggambar
Mendukung peserta didik untuk menggambar merupakan salah satu peran guru untuk mendukung berkembangnya bakat dan minat peserta didik.
Menggambar merupakan aktivitas fisik yang dapat membentuk imajinasi seseorang dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Menggambar juga dapat dilakukan dengan membuat goresan dari alat gambar.
Meskipun terkesan sederhana, namun menggambar dapat merangsang fungsi otak kanan, yaitu untuk mengenal berbagai bentuk dan warna. Pada dasarnya, menggambar mempekerjakan seluruh otak dan memicu hubungan emosi.
– Olahraga
Implementasi Kurikulum Merdeka mengharuskan peserta didik untuk mampu bekerja sama dengan teman. Bidang olahraga juga dapat meningkatkan kerjasama antar teman, seperti dalam olahraga basket, lari estafet, voli, sepakbola, dan lain-lain.
Selain dapat meningkatkan kerja sama antar teman, olahraga juga berfungsi untuk meningkatkan kinerja otak kanan.
Misalnya, dalam permainan basket. Saat pemain akan melempar bola ke ring, maka otak kanan akan berpikir untuk mengukur ketepatan menembak bola. Kemudian, saat men-dribble bola, seorang pemain tidak melihat bola dan hal tersebut mengartikan bahwa kemampuan pengenalan ruangnya bekerja. Lalu, saat mengoper bola, seorang pemain juga memprediksi ruang gerak temannya agar saat mengoper bola tidak asal-asalan.
Halaman Berikutnya
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya