Tantangan Guru Masa Kini

- Editor

Selasa, 13 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Suwardi, S.Pd.SD

Guru di SD Negeri 215/IX Tanjung Sari

 

 

Pada era globalisasi dan digitalisasi ini, guru semakin banyak menghadapi tantangan. Suka ataupun tidak suka, mau ataupun tidak mau, harus dihadapi oleh guru dengan segala profesionalisme.

Pertama adalah tantangan administrasi. Indikator berhasil tidaknya suatu kegiatan tertentu sekarang dilihat berdasarkan kelengkapan administrasi dalam melaksanakan tugasnya. Sebagai contoh, meskipun  guru dapat mengajar dengan baik tetapi jika tidak membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau dalam Kurikulum Merdeka disebut Modul Ajar maka dapat dikatakan tidak baik dalam proses mengajar. 

Kepala sekolah dan pengawas sekolah pun jika sedang mengadakan supervisi akan menanyakan kelengkapan administrasi guru. Karena jika guru tidak membuat kelengkapan administrasi dipastikan hasil yang dicapai dinilai tidak optimal.

Seperti yang telah diketahui, guru selain sebagai pengajar juga sebagai administrator. Maka selain membuat modul ajar juga perlu membuat program tahunan dan program semester. Hal ini penting agar pembelajaran dapat berjalan dengan terarah dan tidak menyimpang dari kurikulum. 

Meski demikian, perlu dipahami bahwa pembuatan program jangan hanya dipandang sebagai pemenuhan administrasi saja. Sebab jika ini terjadi, maka akan terjadi pula pemakaian program yang berulang-ulang. Selain sudah kadaluarsa, bisa jadi sudah tidak relevan lagi. Sebab kondisi peserta didik pun berbeda-beda.

Seiring dengan diberikannya tunjangan sertifikasi, serta tunjangan lainnya bagi guru yang belum sertifikasi, sudah seharusnya tidak ada lagi guru yang bermalas-malasan dalam memenuhi administrasi proses pembelajaran. Guru dituntut menyiapkan perangkat pembelajaran termasuk modul ajar, buku teks, dan modul projek. 

Jika semua itu sudah dipersiapkan maka ketika guru tampil di depan kelas tidak akan lagi merasa canggung. Siswa pun merasa senang dengan guru yang mengajar dengan penuh percaya diri. Guru juga diharapkan dapat mengemas setiap proses pembelajaran dengan cara yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Tantangan kedua yang harus dihadapi guru saat ini adalah terkait keberagaman siswa. Belakangan ini sering terdengar kasus guru melakukan tindakan kekerasan pada peserta didiknya. Ironis memang, di saat guru dituntut untuk memberikan pendidikan justru ada oknum guru yang menodai dunia pendidikan.

Hal ini tidak akan terjadi apabila guru dapat menahan diri dan memahami konsep keberagaman peserta didik. Jika guru harus terpaksa memberi hukuman atau sanksi kepada peserta didiknya maka sudah seharusnya memberikan hukuman yang wajar. Tidak boleh menghukum anak dengan tindakan fisik meskipun kepada siswa yang bermasalah. Tetap berikan hukuman yang bersifat mendidik.

Selain pengajar guru juga diberikan amanat sebagai pendidik. Seorang guru diharapkan dapat mengubah perilaku peserta didik yang mungkin nakal menjadi anak yang baik. Sehingga tidak akan terjadi lagi kasus siswa ditendang atau ditampar gurunya. Bahkan jangan lagi r ada guru yang memberikan hukuman pada anak didiknya berupa hukuman berdiri tegak di halaman sekolah dengan satu kaki.

Hal inilah kiranya yang menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Disadari atau tidak bahwa karakter peserta didik itu sangat unik atau heterogen. Jika di suatu kelas terdiri 25 siswa, maka akan ada 25 karakter dengan sifat yang berbeda satu sama lain. Terlebih di daerah baru seperti daerah transmigrasi di mana peserta didik berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda: adat-istiadat, agama, dan budaya. Hal ini hendaknya bisa disikapi dengan bijak oleh guru.

Tantangan kebutuhan sosial ekonomi sudah pasti dihadapi oleh guru.  Di tengah-tengah masyarakat sebagai makhluk sosial, guru tidak bisa melepaskan dirinya sebagai anggota masyarakat. Guru harus mampu berbaur dan beradaptasi dengan lainnya. Kemudian dalam lingkup keluarga, guru harus berusaha menciptakan keharmonisan yang mana salah satu faktor pendukung terciptanya suasana tersebut adalah terpenuhinya kebutuhan pokok, utamanya kebutuhan pangan, sandang, dan tempat tinggal. 

Ya, guru memerlukan eksistensi dari masyarakat yakni pengakuan sebagai warga masyarakat yang layak. tidak dipandang sebelah mata jika berdampingan dengan orang lain yang berbeda profesi seperti tentara, polisi, pengusaha, dokter, seniman, dan lain sebagainya. 

Tantangan-tantangan di atas kiranya dapat diatasi dengan profesionalisme. Seorang guru harus lapang dada menghadapi berbagai perilaku siswa yang bervariasi, mampu berperan aktif di tengah masyarakat, dan menjalani prosedur mengajar sesuai dengan peraturan yang ada. (*)

 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 110 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru