Salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah rasa peduli terhadap kondisi sekitar. Hal tersebut tergambar jelas pada sosok guru bernama Siti Komariyah. Selain sebagai guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengajar di sekolah formal, ia juga mengurus anak-anak yang ingin belajar agama. Setidaknya terdapat 70 santri yang belajar di lembaga pendidikan agama miliknya.
Siti Komariah atau lebih dikenal dengan panggilan Komariah saja, merupakan guru yang saat ini bertugas di MIN 2 Ponorogo. Selain menjadi ibu rumah tangga dengan dua anak, ia juga mengajar di madrasah tempat para santri menimba ilmu.
“Selain menjadi ibu rumah tangga, saya mendapat mandat mengurus santri 70 di Madrasah Diniyah sore,” ungkapnya.
Guru kelahiran 1979 tersebut memang memiliki latar belakang keagamaan yang cukup kuat. Ia lahir dan dibesarkan di lingkungan yang islami. Bapaknya merupakan imam di masjid kampung dan juga berprofesi sebagai Modin (penghulu agama) yang bekerja di Kantor Desa Nambangrejo. Lebih jauh lagi, kakek moyangnya merupakan pendiri atau orang yang babat desa yang saat ini ia tempati.
“Asli berasal dari Jawa tengah, ada banyak manuskrip di rumah saya yang merupakan peninggalan kakek moyang kami. Di depan masjid ada sawo kecik putih. Begitu orang Jawa menyebutkannya, seperti ciri-ciri peninggalan pejuang tentara Pangeran Diponegoro waktu itu. Namun tidak tertulis di manuskrip. Hanya di situ diceritakan kalau tempat kami dulu adalah pesantren salaf dan orang yang terdahulu menyebutnya pondok,” kata Komariah ketika mengisahkan asal-asal usul keluarganya.
Guru yang memiliki hobi membaca tersebut, selain memiliki keahlian mengajar, juga mahir di bidang tilawah Al-Quran. Beberapa kali ia memenangi lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di tingkat kabupaten dan juga provinsi. Selain itu, ia juga mahir dalam Bahasa Arab sehingga beberapa kali sukses mengantarkan anak didiknya menjuarai perlombaan.
“Qiroah atau tilawah merupakan hobi saya sejak SD. Pada tahun 2003, saya mulai mengikuti lomba dengan senang hati hal itu saya tekuni sehingga keberhasilan menghampiri satu demi satu,” ujarnya dengan bangga.
Lulusan PAI STAISA Jakarta ini rupanya ingin terus mengasah kompetensinya sebagai pendidik. Beberapa kali, ia mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh GuruJuara.com. Pendidik yang tinggal di Ponorogo tersebut merasa senang dengan pelatihan yang diselenggarakan secara online karena hal tersebut diakui dapat menambah ilmu dan wawasan.
Saat ini, selain sibuk mengajar, Siti Komariyah juga sedang berjuang untuk menyelesaikan studinya di Program Pascasarjana IAIN Ponorogo. Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 ini merupakan beasiswa untuk para pengajar di Madrasah Diniyyah.
“Pencapaian kuliah ini merupakan seleksi dari jumlah pendaftar 120, diambil 20 orang yang merupakan program beasiswa Madrasah Diniyyah. Alhamdulillah, semoga membawa berkah demi kemajuan madrasah kami,” tuturnya.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud