Sifat yang harus dihindari oleh guru ada banyak macam dan jenisnya, kita ketahui sendiri sebagai tenaga pendidik guru juga manusia.
Dimana guru juga mempunyai sifat yang tidak selamanya baik serta memiliki batas kesabaran, dikarenakan hal itu semua adalah hal yang manusiawi. Yakni guru sebagai manusia, bukan robot ataupun super hero.
Naluri mengajar sudah dimiliki oleh semua orang. Namun tidak semua orang memiliki naluri mendidik.
Mendidik berkaitan dengan norma (agama, sosial, hukum,dll). Mendidik juga berkaitan dengan karakter baik dan kepribadian terpuji.
Tentu saja, meskipun sebagai pendidik, guru adalah manusia biasa yang tak luput dari kekurangan. Tugas pribadi pendidik adalah memerangi kekurangan itu secara berkesinambungan.
Sifat yang Harus Dihindari oleh Guru
Egois
Sifat yang harus dihindari oleh guru yakni sifat egois termasuk sifat negatif yang perlu dihindari.
Guru yang memiliki sifat “keakuan” yang tinggi pasti tidak disenangi oleh siswa maupun rekan sejawat.
Gila Hormat
Sifat yang harus dihindari oleh guru yakni guru yang “gila hormat” sangat mudah merasa tersinggung oleh perlakuan siswanya maupun rekan sejawatnya.
Yakni sering merasa kecewa lantaran tidak dihormati oleh siswa. Bahkan merasa lebih unggul dari yang lainnya.
Jika ada rekan guru yang lebih muda, energik, dan kreatif, ia sering merasa tidak dihormati karena telah puluhan tahun mengajar.
Rendah Diri
Sifat yang harus dihindari oleh guru yakni rendah diri dalam hal ini merasa kemampuannya rendah dalam melaksanakan tugas keguruannya.
Dalam melaksanakan pembelajaran, guru merasa kurang percaya diri akan penampilannya.
Merasa tidak dihargai oleh siswa. Dalam kehidupan sosial, guru merasa terpukul jiwanya karena memiliki kekurangan secara materi.
Syak Wasangka
Sifat yang harus dihindari oleh guru yakni perasaan syak wasangka adalah perasaan menaruh curiga kepada diri sendiri, siswa maupun rekan sejawat.
Mudah Kecewa dan Marah
Sifat yang harus dihindari oleh guru yakni sikap mudah marah dan kecewa terhadap siswa dan orang-orang disekitarnya merupakan indikasi ketidakikhlasan dalam melaksanakan tugasnya.
Tidak mencintai tugas maupun anak didiknya. Lupa kalau yang dihadapi adalah siswa yang sedang berkembang secara jasmani maupun rohani.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya