Prestasi 2022, Menumbuhkan Semangat Pembelajaran Berdiferensiasi di Tahun 2023 

- Editor

Senin, 2 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Erik Pratomo, Guru Matematika

 

Pada bulan Desember 2022 lalu di Favehotel PGC Cililitan Jakarta Timur, saya terpilih sebagai salah satu guru Matematika SMK yang mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Pembelajaran Berdiferensiasi gelombang kedua. Program ini diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Kegiatan tersebut diikuti oleh 25 guru Matematika dan 25 guru Bahasa Inggris jenjang SMK yang berprestasi di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Dan 50 guru yang terpilih tersebut berasal dari tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.  Pemateri dari kegiatan ini menegaskan bahwa kami dipilih karena keaktifan dalam PMM, baik dalam menyelesaikan topik modul maupun mengerjakan aksi nyata. 

Kegiatan ini membimbing guru Matematika dan Bahasa Inggris di tingkat SMK terkait cara menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang baik di kelas. Kami dibimbing oleh pemateri melalui presentasi dan tanya jawab.  

Kegiatan penyampaian materi berlangsung mulai hari Selasa 6 Desember pukul 14.00 WIB dan berakhir pada hari Jumat 9 Desember 2022 pada pukul 11.00 WIB. Seluruhnya setara dengan 32 Jam Pelajaran (JP). Bagi saya pribadi, pengalaman ini sangat berkesan bagi saya sebagai guru Matematika. 

Sejatinya, kegiatan seperti ini telah terlaksana sebelumnya pada bulan Oktober 2022 lalu. Dan saya tidak pernah menyangka  akan menjadi salah satu peserta di gelombang dua. 

Awal mula kenapa saya dapat mengikuti kegiatan ini karena saya mampu mengerjakan delapan topik modul yang ada di PMM. Saya lakukan itu untuk mengisi kekosongan kegiatan selama bulan suci Ramadan dan libur Idul Fitri kemarin.  

Nah, setelah masa PPDB selesai, saya segera melaksanakan aksi nyata di kelas X. Ada dua topik yang saya kerjakan dalam melaksanakan aksi nyata tersebut, yaitu Profil Pelajar Pancasila dan Perencanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka. 

Keaktifan saya tersebut lantas diapresiasi oleh Kemendikbudristek sehingga saya bisa menjadi salah satu peserta terbaik dari 25 guru Matematika SMK di tiga provinsi. Sangat tidak menyangka, sebab dalam seleksinya pasti telah melalui berbagai tahap dari ribuan guru Matematika SMK.

Dari momen ini, saya mendapatkan pengalaman yang sangat berkesan sekaligus merasakan motivasi baru yang menggugah semangat saya untuk menerapkan pembelajaran berkualitas di kelas. Tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Sri Atminah selaku pengawas sekolah yang senantiasa mengingatkan saya agar selalu aktif di PMM. 

Di tahun baru 2023 ini, saya sudah menyiapkan rencana pembelajaran Matematika untuk kelas X (Fase E) sesuai dengan apa yang telah saya dapatkan selama kegiatan bimbingan teknis pembelajaran berdiferensiasi. Saya akan lebih jeli dalam melakukan penilaian awal (asesmen diagnostik) agar mendapatkan pemetaan kemampuan peserta didik yang akurat. 

Memang peserta didik di SMK cukup identik dengan ilmu Matematika, namun sudah pasti banyak peserta didik juga yang kesulitan memahami materi Matematika tersebut. Bahkan mungkin materi di jenjang SMP (Fase D) belum dapat dipahami dengan baik mengingat kelas X yang saya ajar sekarang sedikit atau banyak mengalami learning lost pasca pembelajaran daring akibat wabah virus Corona kemarin.

Sementara itu, ilmu matematika merupakan materi yang berkesinambungan dari sekolah dasar hingga SMK.Sehingga saya perlu mengukur kemampuan mereka melalui asesmen diagnostik. Sebagai contoh, ketika saya mau mengajarkan materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) di kelas X, saya harus mengukur kemampuan awal mereka pada materi SPLDV yang pernah didapat saat mereka di Fase D. 

Dalam merencanakan pembelajaran berdiferensiasi, kadang saya harus membuat coretan di kertas kosong untuk menemukan formula yang pas bagaimana cara memadukan konsep pembelajaran berdiferensiasi dengan metode tutor sebaya dan scaffolding: serta bagaimana cara menyampaikan kepada peserta didik agar tidak terkesan dibeda-bedakan. Meskipun sebenarnya tujuan dari pembelajaran diferensiasi ini supaya mereka yang punya kemampuan belajar yang rendah tidak merasa dipaksa untuk memahami materi yang mereka belum mampu. 

Setelah mengikuti bimbingan teknis ini, telah memberikan saya motivasi untuk lebih baik lagi dalam melakukan pembelajaran yang berkualitas di kelas. Kegiatan dari Kemendikbudristek ini menjadikan saya semakin cinta kepada peserta didik dan ingin memberikan yang terbaik semampu saya. 

Adalah sebuah keniscayaan bahwa perkembangan zaman menuntut adanya perbaikan sistem pembelajaran. Dan saya selaku guru harus mampu mengikuti perkembangan paradigma belajar peserta didik. Untuk itu, seluruh modul yang telah saya pelajari akan saya terapkan mulai tahun baru 2023 ini. 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru