Perbedaan literasi numerasi dengan matematika sesuai dengan kebijakan besar dari program Merdeka Belajar salah satunya ialah menghapus Ujian Nasional (UN) diganti Asesmen nasional.
Salah satu bagian dari Asesmen nasional adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Dan salah satu kompetensi yang diukur dalam AKM sendiri adalah literasi numerasi.
Literasi numerasi ini identic atau bahkan seringkali disamakan dengan belajar matematika. Ternyata, literasi numerasi dan matematika memiliki perbedaan.
Lalu, apa perbedaan literasi Numerasi dengan Matematika?
Sebelum itu, pahami terlebih dahulu mengenai pengertian literasi Numerasi.
Pengertian Literasi Numerasi
Literasi Numerasi sendiri merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang berkaitan dengan matematika dasar. Untuk memecahkan masalah yang bersifat praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
Dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menginterpretasikan hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
Secara sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita.
Perbedaan literasi Numerasi dengan Matematika
Dikutip dari laman https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/buku-literasi-numerasi/, numerasi tidaklah sama dengan kompetensi matematika. Keduanya berlandaskan pada pengetahuan dan keterampilan yang sama. Perbedaannya keduanya terletak pada pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan tersebut.
Pembelajaran matematika itu sendiri, belum tentu menumbuhkan kemampuan numerasi. Pembelajaran matematika hanya sekedar memahami konsep dasar dan memecahkan soal dengan rumus yang telah ada, terkadang belum bersifat aplikatif yang dihubungkan dengan kontekstual (kehidupan sehari-hari)
Sedangkan, numerasi mencakup keterampilan mengaplikasikan konsep dan kaidah matematika dalam situasi real sehari-hari. saat permasalahannya sering kali tidak terstruktur (unstructured), memiliki banyak cara penyelesaian, atau bahkan tidak ada penyelesaian yang tuntas, serta berhubungan dengan faktor nonmatematis.
Keterampilan tersebut muncul pada saat permasalahannya sering tidak terstruktur (unstructured), memiliki banyak cara penyelesaian, atau bahkan tidak ada penyelesaian yang tuntas, serta berhubungan dengan faktor nonmatematis.
Literasi Numerasi merupakan bagian dari matematika. Literasi numerasi bersifat praktis (digunakan dalam kehidupan sehari-hari), berkaitan dengan kewarganegaraan (memahami isu-isu dalam komunitas), profesional (dalam pekerjaan), bersifat rekreasi (misalnya, memahami skor dalam olahraga dan permainan), dan kultural (sebagai bagian dari pengetahuan mendalam dan kebudayaan manusia madani).
Dari sini kita bisa melihat bahwa cakupan literasi numerasi sangat luas, tidak hanya didalam mata pelajaran matematika, tetapi juga beririsan dengan literasi lainnya, misalnya, literasi kebudayaan dan kewarganegaraan.
Prinsip Penerapan Literasi dan Numerasi
Penerapan literasi dan numerasi bagi siswa memiliki beberapa prinsip dasar, yakni sebagai berikut.
1. Bersifat kontekstual, sesuai dengan kondisi geografis, sosial budaya, dan sebagainya.
2. Selaras dengan cakupan matematika dalam Kurikulum 2013.
3. Saling bergantung dan memperkaya unsur literasi lainnya.
Komponen Literasi Numerasi
Literasi numerasi merupakan bagian dari matematika, dalam hal komponen literasi numerasi diambil dari cakupan matematika di dalam Kurikulum 2013, sebagai berikut.
Pelajari ice breaking lebih lanjut, silahkan mengikuti Pelatihan Ice Breaking Seru, No Boring Dan Anti Garing Agar Pembelajaran Menjadi Menarik Dan Menyenangkan. Yang diselenggarakan oleh e-guru.id. DAFTAR SEKARANG!
More Info:
https://wa.me/6285161610200