Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan pokok yang paling mudah kita definisikan sebagai proses mencari ilmu dan mengembangkan pengetahuan.
Dengan demikian tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan, banyak dipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi belajar dalam proses yang dialami oleh siswa. Baik itu faktor yang ada disetiap individu maupun faktor yang berasal dari luar individu tersebut.
Hal ini tidak bisa dibantah karena pada hakekatnya proses belajar individu siswa tidak selamanya berjalan dengan mulus. Sehingga memungkinkan adanya masalah-masalah atau hambatan-hambatan. Baik ketika melakukan persiapan belajar ataupun pada masalah yang terjadi pada peristiwa belajar yang dialami oleh siswa.
Hakikat belajar
Peristiwa belajar yang terjadi pada peserta didik dapat kita amati dari perbedaan perilaku (kinerja) sebelum dan setelah siswa berada dalam peristiwa belajar. Adanya kinerja yang dilakukan oleh peserta didik bukan berarti bahwa siswa telah melaksanakan kegiatan belajar.
Yang dipentingkan dalam pembelajaran adalah adanya perubahan perilaku sesudah peserta didik mengalami peristiwa atau kegiatan belajar. Untuk mengetahui hal tersebut, guru harus mampu mengetahui kemampuan yang telah dan baru dimiliki oleh peserta didik tersebut.
Faktor yang memperngaruhi proses dan hasil belajar
Kondisi internal dan eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi belajar, baik secara proses maupun hasil belajar peserta didik. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan tubuh, kondisi psikis seperti kemampuan emosional dan intelektual serta sosial seperti kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Peserta didik yang sedang mengalami ketegangan emosional. Misalnya takut dengan guru, maka akan mengalami kesulitan dalam mempersiapkan diri untuk memulai pembelajaran baru karena selalu teringat perilaku guru yang ditakuti.
Atau dalam kondisi lain peserta didik mengalami hambatan dalam bersosialisasi, misalnya, akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan, yang pada akhirnya memicu hambatan belajar utamanya berlajar kelompok. Faktor-faktor internal tersebut dapat terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, perkembangan, dan pemahaman belajar sebelumnya.
Hampir sama dengan kondisi internal, kondisi eksternal juga memiliki kompleksitas bagi peserta didik. Beberapa faktor eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan menerima materi belajar sebagai stimulus dan yang dipelajari sebagai responnya.
Faktor yang timbul dari dalam dan luar individu
Faktor yang mempengaruhi belajar selanjutnya adalah mulai dari empat belajar, iklim, suasana yang terdapat di lingkungan, dan budaya belajar masyarakat banyak memberikan pengaruh. Baik dalam hal kesiapan, proses, dan hasil belajar. Seperti halnya peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Sementara secara bersamaan peserta didik tersebut belum memiliki kemampuan internal sebagai prasyarat untuk mempelajarinya. Maka dalam kondisi tersebut dia akan mengalami kesulitan dalam belajar.
Oleh karena itu agar siswa berhasil dalam memperlajari materi belajar baru, dia harus memiliki kemampuan internal yang telah dipersyaratkan sebelumnya. Peserta didik yang belajar perkalian, misalnya, harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan tentang penjumlahan dan pengurangan.
Belajar yang berhasil mempersyaratkan guru memperhatikan kemampuan yang ada dalam diri siswa dan situasi stimulus yang ada diluar siswa. Belajar dengan menggunakan tipe kemampuan baru harus dimulai dari kemampuan yang telah dipelajari sebelumnya. Yang demikian sering kita kenal sebagai prior learning dan mampu menyediakan situasi eksternal yang bervariasi.
Tingkatkan kualitas dan kompetensi guru dengan bergabung bersama e Guru Id dan nikmati pelatihan gratis bersertifikat 32 JP setiap bulan serta fasilitas-fasilitas lainnya.
Klik disini untuk mendaftar!