Begini Penekanan Pengembangan Karakter Siswa di Kurikulum Prototipe

- Editor

Jumat, 28 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kurikulum prototipe dirancang agar dapat memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar. Dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupaya mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa.

Dalam konteks merdeka belajar, guru diberikan keleluasaan untuk mendesain pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa. Begitupun dengan siswa, konsep merdeka belajar tercermin pada kebebasan siswa dalam memilih dan menentukan mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya sebagai seorang pembelajar.

Terdapat beberapa arakteristik utama dalam kurikulum prototipe. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.

  • Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas).
  • Materi esensial sebagai fokus utama dalam pembalajaran sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  • Fleksibilitas bagi pendidik untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Pengembangan Karakter di Kurikulum Sebelumnya

Pada kurikulum 2013, penekanan pengembangan karakter sudah diberlakukan. Artinya K-13 telah mengupayakan pengembangan karakter bagi peserta didik.

Di kurikulum 2013, telah teridentifikasi sebanyak 18 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, (18) tanggung jawab. Aplikasinya adalah dengan mengitegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam seluruh kegiatan di sekolah.

Dengan begitu, pengembangan karakter pada K-13 tidak mendapatkan porsi khusus dalam strukturnya. Pengembangan karakter dilakukan melalui nilai-nilai, tidak secara eksplisit dalam bentuk kegiatan.

Pengembangan Karakter di Kurikulum Prototipe

Sebagaimana yang kita ketahui berssama bahwa pengembangan karakter di K-13 sudah ditekankan. Namun sayangnya belum ada porsi khusus dan jelas dalam sturktur kurikulum 2013.

Di kurikulum prototipe, pengembangan karakter ditekankan pada penguatan profil pelajar Pancasila. Dalam hal ini, penekanan karakter peserta didik dilakukan melalui mata pelajaran yang terintegrasi pada tema-tema profil pelajar Pancasila.

Selain itu, pembelajaran di kurikulum juga mewajibkan menggunakan pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek ini dilaksanakan minimal 2 kali dalam satu tahun.

Bentuk Pengembangan Karakter Berbasis Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Setidaknya ada enam (enam) tema yang dapat dikembangkan dalam penguatan profil pelajar Pancasila. Tema yang dimaksud adalah perubahan iklim global, kearifan lokal, Bhinneka Tunggal Ika, bangunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, dan kewirausahaan.

Dalam satu tahun satuan pendidikan untuk setiap jenjangnya dapat memilih minimal 3 (tiga) tema dan mengembangkannya. Keenam tema yang dimaksud dalam adalah sebagai berikut.

1. Perubahan iklim global

Bentuk kegiatan pada tema ini yaitu penanaman pohon dan pengolahan sampah. Sasaran profil pelajar Pancasila meliputi mandiri, kreatif, gotong royong, beriman dan bertakwa.

Adapun pembelajaran yang terintegrasi yaitu IPA IPS dan PABP. Sementara alokasi waktunya yaitu bulan juli sampai dengan bulan september pada semester pertama.

2. Suara demokrasi

Bentuk kegiatan dari tema ini adalah pemilihan ketua OSIS, pramuka, dan PMR. Sasaran yang dapat dikembangkan yaitu gotong royong, bernalar kritis, dan berkebhinekaan global.

Sementara itu mata pelajaran yang terintegrasi untuk tema ini yaitu IPS, PPKn, dan Bahasa Indonesia. Alokasi waktunya pada bulan oktober sampai dengan november semester pertama.

3. Bangunlah jiwa dan raganya

Untuk tema ini bentuk kegiatannya adalah pameran karya. Sasaran yang dapat dikembangkan yaitu gotong-royong, kreatif, dan mandiri.

Adapun mata pelajaran yang terintegrasi yaitu PJOK, Bahasa Inggris, Seni Budaya, dan Matematika. Waktu yang dapat digunakan yaitu bulan november sampai dengan desember semester pertama.

4. Bhinneka Tunggal Ika

Bentuk kegiatan untuk tema ini yaitu perayaan hari besar keagamaan. Sasaran profil pelajar Pancasila yang dapat dikembangkan yaitu berkebhinekaan global.

Adapun mata pelajaran yang terintegrasi yaitu PPKN dan bahasa Indonesia waktu yang dapat digunakan yaitu bulan februari sampai maret semester kedua.

5. Kearifan lokal

Tema kearifan lokal dapat dikembangkan dalam bentuk kunjungan ke museum budaya atau tempat-tempat kearifan lokal lainnya. Sasaran yang dapat dikembangkan yaitu berkebhinekaan global dan bernalar kritis.

Mata pelajaran yang terintegrasi yaitu IPS, PPKn, Seni Budaya, dan Bahasa Indonesia. Waktu yang dapat digunakan yaitu bulan maret semester kedua.

6. Kewirausahaan

Bentuk kegiatan pada tema kewirausahaan yaitu bazar, pentas seni, ekonomi kreatif, membuat video, dan inovasi. Sasaran profil belajar Pancasila yaitu kreatif, inovatif, dan cinta lingkungan.

Pembelajaran yang dapat dikembangkan dan terintegrasi pada tema ini yaitu IPS, Seni Budaya, dan Informatika. Waktu yang dapat digunakan yaitu bulan april sampai juni semester kedua.

Fungsi profil pelajar Pancasila

Dalam kurikulum prototipe, proyek penguatan profil pelajar Pancasila sangat ditekankan bagi pendidik dan pelajar Indonesia. Profil pelajar Pancasila menjabarkan tujuan pendidikan nasional secara lebih rinci terkait dengan cita-cita, visi misi, dan tujuan pendidikan ke peserta didik dan seluruh komponen satuan pendidikan.

Profil pelajar Pancasila memberikan gambaran yang ingin dituju mengenai karakter dan kemampuan pelajar Indonesia. Segala pembelajaran program dan kegiatan di satuan pendidikan bertujuan akhir ke profil pelajar Indonesia.

Sehingga pendidik dan pelajar mengetahui apa harapan negara terhadap hasil pendidikan. Dan berusaha mewujudkannya bersama-sama.

Pembelajaran di kelas setiap mata pelajaran program dan kegiatan di sekolah diharapkan mendukung ketercapaian profil pelajar Pancasila dengan memasukkannya dalam pembelajaran. Hal ini juga akan diperkuat dengan pembelajaran berbasis proyek dengan tema yang mendukung perkembangan kompetensi dan karakter yang dituju.

Pembentukan Karakter Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Kurikulum 2022 mengharuskan pembelajaran berbasis proyek di semua jenjang. Mulai dari jenjang PAUD sampai dengan SMA/SMK bahkan di SLB.

Pembelajaran berbasis projek di kuirikulum paradigma baru ini dimaksudkan untuk menjadi wadah dimensi penguatan profil pelajar Pancasila. Penguatan profil pelajar Pancasila juga dapat dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal.

Terdapat beberapa karakteristik pada metode pembelajaran project based learning, antara lain adalah sebagai berikut.

  • Centrality. Artinya proyek menjadi pusat dalam pembelajaran.
  • Driving question. Difokuskan pada pertanyaan atau masalah-masalah yang mengarahkan peserta didik untuk mencari solusi dan konsep atau prinsip suatu ilmu pengetahuan yang sesuai.
  • Constructive investigation. Siswa membangun pengetahuannya dengan melakukan investigasi secara mandiri. Disini guru hanya bertindak sebagai fasilitator saja.
  • Autonomy. Pembelajaran berbasis proyek bersifat student centered learning. Dalam hal ini peserta didik bertindak sebagai problem solver dari masalah yang akan dibahas.
  • Realism. Kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi sebenarnya atau situasi nyata. Pembelajaran berbasis proyek dapat dikerjakan oleh peserta didik baik secara individu atau berkelompok. Melalui pembelajaran berbasis proyek ini guru dapat meminta peserta didik untuk mendesain sesuatu yang bisa membentuk dan meningkatkan kemampuan kreatif peserta didik.

Catatan

Profil pelajar Pancasila di kurikulum prototipe ini merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik. Profil pelajar Pancasila (P3) diharapkan dapat tercermin dalam konten dan/atau metode pembelajaran di dalam suatu model pembelajaran.

Persiapkan pembelajaran pasca pandemi dengan Kurikulum Prototipe. Kenali lebih dalam mengenai kurikulum learning recovery akibat pandemi, serta tips dan trik merancang pembelajaran yang relevan.

Daftar sekarang juga Diklat 35JP “Memahami Kebijakan Kurikulum Prototipe & Latihan Merancang Pembelajarannya” yang akan dilaksanakan mulai tanggal : 5 s/d 8 Februari 2022. Dapatkan sertfikat 35 JP serta berbagai fasilitas dan bonus lainnya. Peserta tidak wajib mengumpulkan tugas lho!

Pendaftaran masih dibuka dan sewaktu-waktu bisa ditutup. Buruan tunggu apa lagi, klik disini untuk mendaftar!

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 180 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis