Menjadi Guru Kreatif dan Inovatif di Masa Pandemi

- Editor

Sabtu, 1 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketika pemerintah resmi mengumumkan bahwa akan diterapkan kegiatan Belajar dari rumah karena situasi darurat Pandemi Covid-19, sebagai guru saya mengalami kegelisahan. Bagaimana nanti pembelajarannya? Bagaimana jika kurikulum tidak tuntas? Apa yang harus saya berikan pada anak? Bagaimana saya mengajar? Dan masih banyak pertanyaan bergejolak di dalam hati.

Awalnya saya memberikan materi melalui grup WhatsApp dan saya merasakan bahwa apa yang saya sampaikan ternyata monoton dan membosankan. Dan karena itu, saya merasa perlu mencari cara agar dapat membuat pembelajaran lebih menarik.

Mula-mula saya membaca sebuah brosur pelatihan di media sosial Instagram. Kemudian saya berpikir kenapa tidak saya ikuti saja satu persatu pelatihan yang ditawarkan mumpung saat itu saya ada banyak waktu karena hampir seluruh kegiatan dilakukan di rumah.

Pelatihan pertama yang saya ikuti diselenggarakan oleh PPPPTK dan PLB dengan topik “Pelatihan Digital Portofolio”. Sangat beruntung saya bisa terjaring dalam pelatihan tersebut karena banyak peminatnya dan dibatasi untuk sekitar 80 peserta. Dari pelatihan tersebut saya banyak belajar tentang membuat penilaian bagi peserta didik secara digital.

Berikutnya berturut-turut saya ikuti pelatihan yang menurut saya sungguh luar biasa yang mungkin tidak akan saya dapatkan jika tidak dalam situasi pandemi Covid-19.

Guru memang dituntut untuk meningkatkan kompetensi agar lebih kreatif lagi dalam menyajikan materi pembelajaran dari rumah selama pandemi. Guru harus kreatif mengelola materi, kreatif manajemen, dan kreatif dalam pembelajaran. Tujuannya agar peserta didik tidak bosan selama belajar dari rumah. Dan agar orang tua tidak terlalu repot dan kesulitan mendampingi putra-putrinya.

Saya sendiri mulai belajar membuat video pembelajaran yang menarik sesuai materi bagi peserta didik Taman Kanak-Kanak dan PAUD di mana saya mengajar. Kemudian saya membuat modul yang bisa digunakan oleh peserta didik dan orang tua di rumah serta mencoba membuat game edukatif yang sangat menarik bagi peserta didik.

Selain kreatif, guru juga harus inovatif dengan cara memanfaatkan alat atau bahan yang tersedia di sekitar peserta didik. Misalnya penggunaan bahan-bahan alami termasuk batu yang bisa digunakan untuk berhitung. Selain itu guru juga bisa memberikan tugas kecakapan hidup misal menyapu, melipat selimut, atau pekerjaan ringan yang bisa dilakukan oleh anak-anak dan tidak membahayakan.

Pembelajaran jarak jauh ini sangat mengandalkan gadget. Dengan adanya gadget ini pastilah orang tua akan merasa keberatan jika putra-putrinya terlalu sering menggunakannya,  terutama apabila digunakan untuk bermain game. Oleh karena itu guru haruslah pandai menyiasati hal tersebut dengan cara membuat game edukatif bagi peserta didik. Isi dan bentuk game harus sesuai dengan karakter serta usia. Untuk anak PAUD misalnya game puzzle, memasangkan gambar, tebak gambar maupun maze. Materi game edukatif bisa disesuaikan dengan tema yang ada di sekolah masing-masing.

Selain game edukatif, guru juga bisa membuat video pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. Tentu saja isi dan materi disesuaikan dengan tema, karakter serta usia peserta didik. Video pembelajaran tersebut dapat dibuat menggunakan Power Point, Kinemaster, Inshot, atau aplikasi lain. Dengan demikian guru juga secara tidak langsung semakin paham tentang aplikasi-aplikasi yang ada di komputer maupun di ponsel. Akhirnya guru tidak lagi gaptek.

Selain inovasi dalam mengajar, selama pembelajaran jarak jauh guru juga dituntut bisa membuat penilaian peserta didik dengan model penilaian digital. Penilaian secara digital ini disebut juga dengan portofolio digital atau Digital Portofolio. Semua itu bisa dibuat menggunakan Power Point, Kinemaster, Canva, dan lain sebagainya. Tujuan dibuatnya Portofolio Digital ini agar orang tua merasa bahwa anaknya mendapat perhatian dari guru dan hasil karyanya dihargai. Portofolio digital ini juga dapat digunakan sebagai kenangan bagi anak, yang sewaktu-waktu bisa dilihat atau diputar kembali.

Dengan kreasi dan inovasi guru, akhirnya pembelajaran jarak jauh sangat mengasyikkan, menyenangkan, tidak monoton, dan tidak membosankan, meskipun guru membutuhkan waktu untuk belajar semua itu. Bila pembelajaran mengasyikkan, niscaya peserta didik akan lebih meningkat perkembangannya tanpa rasa tertekan atau pun paksaan.

Ditulis oleh:

Bernadetta Hari Widyaningtyas,S.Pd.

(Guru TKK SANTO YUSUF MADIUN)

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis