Mengantar Anak Didik Menuju Kesuksesan

- Editor

Jumat, 29 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Mohamad Rizza Abidin, S.Pd.

Guru di SMK Negeri 1 Petarukan 

 

 

Anak yang tidak berhasil sebenarnya bukan karena tidak dapat berhasil. Itu karena mereka tidak mengetahui cara atau jalan untuk berhasil. Mereka tidak memiliki semangat, kerangka berpikir, dan strategi untuk berhasil. Nah, seorang pendidik dapat mengajarkan cara untuk berhasil kepada anak didik, karena pendidik memiliki pengalaman dalam proses mendidik anak.

Salah satu keinginan terkuat orang tua siswa tentunya adalah keberhasilan anak dalam berbagai hal. Orang tua ingin agar anaknya mendapatkan nilai yang bagus di sekolah dan mempunyai pondasi yang kuat untuk membangun  impian hidup mereka kelak. 

Beberapa anak didik memang memiliki motivasi untuk menjadi yang terbaik sehingga berhasil dalam berbagai hal. Karena, jauh di dalam diri anak didik sebenarnya terdapat potensi, hanya saja mereka belum mengembangkannya secara maksimal. 

Sebagian besar orang tua pasti akan memotivasi anak dengan menasihati, mengomeli, memarahi bahkan membandingkan dengan mereka yang sukses, agar ikut serta mencapai kesuksesan. Tapi sayangnya, beberapa anak benar-benar mengabaikan nasehat dan omelan orang tua mereka. 

Kebanyakan orang tua berusaha memotivasi anak namun gagal. Banyak orang tua bertanya bagaimana mungkin anak yang semula nilainya rendah, tiba-tiba bisa mengembangkan keinginannya dan semangatnya untuk berhasil. Jawabannya, pada hakikatnya setiap anak memiliki keinginan terpendam untuk berhasil, diakui, dihormati, serta dikagumi, dan kesempurnaan dalam hidupnya. 

Anak yang berhasil dan sukses sesungguhnya memiliki kesamaan ciri dan strategi. Beberapa ciri keberhasilan yang dimiliki anak di antaranya adalah visi pribadi, strategi sukses, keyakinan diri yang tinggi, mampu mengelola emosi, pengambilan tindakan yang tepat, dan kemampuan mengelola kegagalan. 

Yang paling utama, kebanyakan anak yang sukses adalah anak yang mempunyai rasa keyakinan sangat tinggi pada dirinya. Kepercayaan yang tinggi tersebut mendorong mereka menempatkan standar pencapaian prestasi pada dirinya hingga sukses. Keyakinan juga akan berpengaruh pada banyaknya potensi diri yang harus dikembangkan. Dengan kata lain, keyakinan diri yang kuat  akan mengarahkan pada usaha dan tindakan besar untuk meraih kesuksesan. 

Semua anak memiliki potensi otak yang sama. Jika mungkin bagi anak tertentu dapat meraih hal yang luar biasa, anak yang lain tentu bisa. Kata kuncinya ajarkan pada anak bahwa kesuksesan mereka tergantung pada cara mereka belajar dan menggunakan strategi yang tepat.

Selain memiliki strategi yang tepat, peserta didik yang sukses memiliki kemampuan memotivasi diri  dengan konsisten untuk mengambil tindakan  demi mencapai tujuan. Ketika anak dalam kondisi emosi yang negatif seperti depresi, malas, lesu, atau takut, mereka tidak boleh terdorong untuk melakukan sesuatu yang buruk. 

Banyak anak merasakan ketakutan yang besar terhadap kegagalan, melakukan kesalahan, dan merasa tidak enak. Ketakutan itu membuat mereka menghindari penetapan standar tinggi  bagi diri mereka sendiri atau bahkan menghindari usaha menjadi unggul dan sukses. Sehingga kita sebagai pendidik harus memperkuat konsep, “Tidak ada kegagalan, yang ada adalah pengalaman belajar” pada peserta didik secara terus menerus. Dengan menciptakan budaya “Tidak apa-apa melakukan kesalahan, sepanjang saya belajar dari kesalahan,” anak akan memiliki keyakinan untuk berjuang mendapatkan hasil yang lebih baik. (*)

 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

 

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru